ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Pilunya Mahasiswa Lulusan HI UB Malang: Jurusan Elite Cari Kerja Sulit, Rela Nganggur Karena Ijazah Terlalu Keren Untuk Pekerjaan yang Tak Linier

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
12 April 2024
0
A A
Pilunya Mahasiswa Lulusan HI UB Malang: Jurusan Elite Cari Kerja Sulit, Rela Nganggur Karena Ijazah Terlalu Keren Untuk Pekerjaan yang Tak Linier.mojok.co

Ilustrasi Pilunya Mahasiswa Lulusan HI UB Malang: Jurusan Elite Cari Kerja Sulit, Rela Nganggur Karena Ijazah Terlalu Keren Untuk Pekerjaan yang Tak Linier (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada banyak bidang pekerjaan yang bisa dimasuki lulusan Hubungan Internasional (HI). Kebanyakan adalah pekerjaan elite: menjadi diplomat, duta besar, staf ahli pemerintah, atau pekerjaan lain yang berurusan dengan birokrasi negara. Setidaknya itu yang ada dalam bayangan Anton* (25) saat masih SMA dulu. Sayangnya, setelah lulus kuliah dari HI Universitas Brawijaya (UB) Malang, ekspektasi tadi ternyata ketinggian. Jangankan menjadi diplomat, buat dapat kerja sesuai ijazahnya saja sulit.

Lulus dari HI UB Malang pada 2022 lalu, kini Anton masih nganggur. Ia memang pernah bekerja. Tapi tak pernah lama, hanya bertahan beberapa bulan karena merasa pekerjaan itu tak sesuai passion-nya.

“Aku pernah kerja sebagai sales marketing. Tapi cuma tiga bulan langsung resign karena enggak sanggup,” kata Anton, bercerita kepada Mojok, Kamis (11/4/2024). “Pernah nikmatin pekerjaan, sebagai enumerator pas pemilu kemarin di lembaga quick count. Tapi ya sudah, karena statusnya relawan setelah pemilu selesai nganggur lagi.”

Masuk HI karena bercita-cita jadi diplomat

Semua cara Anton lakukan demi masuk jurusan HI. Lelaki asal Jogja ini mengaku, dia memang cukup ambisius. Minimal bisa tembus “jurusan elite” itu di kampus top.

“Dulu, sih, ngincernya UGM. Tapi gagal. Masuknya malah ke Brawijaya [UB],” jelasnya.

Anton mendaftarkan namanya di HI UGM pada SNBP (SNMPTN) 2018, tapi ditolak. Saat kembali berjuang di SNBT (SBMPTN), ia malah diterima pada pilihan kedua, yakni di HI UB. Padahal pilihan pertamanya saat itu tetap HI UGM.

Ada alasan mengapa Anton amat ngebet masuk HI. Ia mengaku memang pernah bercita-cita menjadi diplomat. “Bayanganku dulu, enak dapat kerja jalan-jalan ke luar negeri terus. Biaya ditanggung negara. Gaji besar. Siapa yang enggak pengen?,” ujar mahasiswa asal Jogja ini.

Demi memuluskan jalannya agar bisa kuliah, Anton rela mengikuti bimbel yang mahal. Saat sudah diterima di HI UB pun, ia tak mempermasalahkan UKT yang cukup tinggi, yakni Rp6 jutaan, karena merasa sepadan dengan apa yang akan dia raih di masa depan.

Nyatanya, cuma sedikit lulusan HI yang kerja sesuai jurusan

Sayangnya, sudah kuliah mahal-mahal–dan sesuai passion–tak memberi jaminan masa depan sesuai ekspektasi Anton. Ia amat merasakan betul betapa susahnya menjadi lulusan HI, terutama saat mereka ingin bekerja sesuai bidang jurusannya.

Misalnya, Anton mencontohkan, dalam rekrutmen ASN saja hanya Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) yang secara spesifik mencantumkan syarat “lulusan HI”. Itupun, dalam sekali rekrutmen, mereka hanya menerima seratusan orang. Padahal, pendaftarnya bisa puluhan ribu. Di kementerian lain, formasinya bisa dua atau tiga kali lebih banyak.

“Seingatku, dari teman angkatanku dan kakak tingkatku, baru ada satu orang yang kerja di kementerian. Sampai sekarang ini. Sisanya? Ya, mungkin masih kayak aku ini,” ujar Anton.

Apesnya, saat Anton lulus HI UB pada 2022, Kemenlu tidak membuka rekrutmen ASN. Kala itu, mereka hanya membuka lowongan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk 100 formasi.

Sementara pada tahun sebelumnya, yakni 2021, Kemenlu membuka tes CPNS sebagai diplomat untuk 140 formasi. Bagi lulusan HI, hanya kejatah 50 formasi saja.

Baca halaman selanjutnya…

Kepentok gengsi, nganggur karena merasa ijazah HI UB terlalu keren buat kerja di bidang lain

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 17 April 2024 oleh

Tags: HI UBHI UB Malanghubungan internasional UB Malangjurusan hubungan internasionalmahasiswa malangMalang
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Universitas Brawijaya (UB) Malang.MOJOK.CO
Ragam

Ditolak UB dan Terpaksa Kuliah di Kampus Tak Terkenal, Kini Malah Sukses: Dapat Kerja Gaji Dua Digit setelah Ratusan Lamaran Ditolak

11 Juni 2025
Derita warga Jawa Timur gara-gara cap PSHT, Aremania, dan sound horeg MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg

9 Juni 2025
Pengalaman konyol pertama kali nginep di sebuah hotel di Malang MOJOK.CO
Ragam

Kekonyolan saat Pertama Kali Nginep Hotel, Syok Mandi Air Hangat hingga Bingung Cara Checkout dan Buka Pintu Kamar

22 Mei 2025
Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret.MOJOK.CO
Ragam

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret

15 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Upaya mahasiswa dapat beasiswa s2 dari dosen Unair. MOJOK.CO

Gelar Sarjana Akuntansi Tak Guna, Akhirnya Pilih Kuliah S2 dan Nekat Cari Beasiswa dari “Ordal” dengan Harapan Kerja di Perusahaan Besar

11 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.