Kepentok gengsi, masih nganggur karena merasa ijazah HI UB “terlalu keren” buat kerja di bidang lain
Sejujurnya, Anton paham kalau tak ada salahnya bekerja di bidang lain yang tak linier dengan ijazah HI UB miliknya. Toh, teman-temannya ada yang bekerja di bidang lain. Kebanyakan, misalnya, menjadi jurnalis atau pekerja media lokal maupun nasional.
Namun, Anton juga mengaku kalau sampai detik ini dia masih belum bisa menurunkan egonya. Idealismenya masih sama, yakni bekerja sesuai jurusannya, karena sudah banyak pengorbanan ia tempuh buat sampai di titik ini.
“Aku udah ngubur mimpi buat jadi diplomat, bagiku udah mustahil. Tapi minimal masih bisa kerja di bidang HI, biar ijazahku kepakai,” ujarnya.
“Pernah nyoba kerja di bidang lain, ternyata enggak cocok. Sementara buat nyari pekerjaan yang kriterianya benar-benar lulusan HI, dalam setahun bisa dihitung jari. Jarang banget,” sambung Anton.
Alhasil, kini Anton masih nganggur. Ia tak pernah menyesal pernah menggantungkan mimpi yang amat tinggi dengan jurusan HI. Yang hingga kini dia sayangkan, adalah betapa sempitnya kesempatan kerja bagi lulusan HI yang benar-benar sesuai jurusannya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News