ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Rumah Hantu di Jogja itu Kami Kenal dengan Nama Rumah Kentang

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
4 Maret 2021
0
A A
Rumah Hantu di Jogja itu Kami Kenal dengan Nama Rumah Kentang

Rumah Hantu di Jogja itu Kami Kenal dengan Nama Rumah Kentang

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rumah hantu yang terkenal di Jogja itu kami kenal dengan nama rumah kentang. Rumah misteri dengan aroma kentang yang menguar.

Kalau kamu ingin rumah hantu, barangkali tulisan ini tak sesuai dengan ekspektasi kamu. Akan tetapi, kalau kamu ingin cerita yang membikin rasa penasaran, inilah cerita saya.

Beberapa hari yang lalu, cuaca Jogja sangat terik. Saya mengendarai motor tidak terlalu cepat dari arah selatan. Agar mengurangi terik, dan sebelum kaos hitam yang saya gunakan basah karena keringat, saya memilih jalur yang rimbun. Maka, pergilah saya ke area Kotabaru.

Saat melewati jalur yang menuju restoran cepat saji di Jalan Sudirman, motor sedikit saya lambatkan. Saya menoleh ke kiri. Sebuah rumah kini teronggok begitu saja. Bangunan penuh misteri di dekat rumah kentang yang termasuhur itu. Dulunya, rumah itu adalah lembaga bimbingan belajar ternama di Jogja. Saya kurang tahu apa sebabnya bisa jadi seperti itu.

Akan tetapi, entah kenapa, ada rasa yang sedikit membuat bulu kuduk berdiri. Ini aneh bagi saya. Sebab, saya jarang mengalaminya ketika cuaca masih terang benderang. Apakah tempat itu horor?

Dulu, semasa masih SMP, saya sudah mendengar soal misteri rumah hantu itu. Di suatu sore hari, saat anak-anak telah dijemput oleh orang tuanya, ada satu anak yang tertinggal di situ. Karena belum musim hape, dia minta tolong ke satpam agar, jika orang tuanya menjemputnya, dia diberi tahu. Dia hendak ke toilet sejenak.

Ketika sedang buang hajat, pintu diketuk. Dia diberi kabar bahwa orang tuanya menunggu di luar. Segera dia membasuh pantatnya, membersihkan kotoran, dan segera menggunakan celana kembali.

Saat keluar, dia bertemu orang tuanya.

“Kamu dari mana, Le? Kok lama sekali?”

“Tadi cuman ke toilet sebentar, Mah.”

Ketika dia hendak mengucapkan terima kasih kepada satpam, ibunya memanggilnya.

“Kamu ngapain ke sana? Sudah nggak ada orang!”

“Ada satpam, kok, Mah.”

“Nggak ada! Wong dari tadi Mama menunggu kamu sendirian di sini. Ayo, pulang.”

Kisah itu berhenti sampai di sini. Konon, sejak saat itu, tidak ada siapa pun yang berani menunggu di sekitar rumah hantu itu hingga Maghrib. Ketika Magrib datang, mereka, mulai dari anak-anak hingga pengajar, lebih memilih pindah tempat.

Namun, pindah tempat juga tidak menyelesaikan masalah. Jika kamu berjalan sedikit ke utara, ada sebuah tempat yang menjadi urban legend di Jogja. Namanya rumah kentang.

Sejak kecil, saya sering mendengar mitos tentang bau misterius di rumah kentang tersebut. Ada berbagai versi yang tersedia. Seperti anak kecil yang tercebur ke belanga berisi kuah kentang. Versi yang lain adalah hadirnya genderuwo.

Saya menyangsikan hal ini. Bau kentang memang identik dengan genderuwo. Akan tetapi, genderuwo tidak mengeluarkan bau kentang. Ia hanya mengeluarkan bau yang kebetulan mirip bau kentang.

Kalo kamu melewati rumah kentang, cobalah berhenti sejenak. Hadapkan pandanganmu ke salah satu jendela depan. Tatap agak lama.

Andai beruntung, kamu bisa menemukan sosok yang menyerupai genderuwo. Tinggi, besar, memiliki rambut di sekujur tubuh, lidah menjulur, dan yang bikin ngilu adalah dua giginya. Bisa sampai ke tanah.

Namun, kalau tidak beruntung, ya nggak akan melihat apa-apa. Saran saya lebih baik begitu.

Akan tetapi, siapa yang menyangka bahwa konon, suatu sore, ada anak yang tidak tahu apakah dia akan dijemput oleh orang tuanya atau tidak. Selepas belajar tambahan di sebuah lembaga bimbingan belajar, anak itu berjalan ke utara. Dia putus asa dan berencana pulang jalan kaki.

Kemudian, dia menyeberang ke arah barat. Kebetulan, ada beberapa anak yang sedang bermain bola di halaman rumah kentang itu. Karena masih menunggu dijemput orang tuanya, dia bergabung dengan mereka.

Anak itu menjadi pemain tambahan. Sehingga jumlahnya pas menjadi enam orang. Bermain tiga lawan tiga.

Hampir 20 menit lamanya dia bermain di halaman rumah itu. Rasanya senang karena dia mendapat lawan yang tangguh. Ketika azan Maghrib terdengar dari sebelah timur, mereka berhenti.

Dia merasa lelah kemudian hendak minum sebotol air yang sebenarnya hanya cukup untuk seorang saja. Akan tetapi, dia menawarkan mereka karena barangkali juga ingin minum air.

Lima orang menolak. Mereka tidak merasa haus apalagi lelah. Hal itu terlihat tak adanya keringat yang terlihat dari tubuh mereka. Karena merasa sungkan, dia agak menjauh untuk minum air itu.

Sebelum tandas, ternyata orang tuanya sudah menunggu di seberang jalan. Orang tuanya melihat dan memanggilnya. Lalu, dia menyeberang.

“Kamu ngapain di sana?”

“Main bola, Yah.”

“Sama siapa?”

Dia menunjuk ke rumah kentang yang tampak gelap. Ayahnya kaget.

“Itu lho tertutup. Nggak ada yang berani ke sana.”

Ternyata rumah itu memang tertutup. Bahkan, digembok dari luar. Uniknya, tas yang dia kenakan tiba-tiba tergeletak di depan SMA. Dengan isinya semua berhamburan keluar. Padahal, dia yakin sudah menutup tasnya agar tidak terbuka.

Perlahan, ada aroma kentang tercium. Dia agaknya yakin bahwa bau tersebut berasal dari rumah hantu itu.

Cerita itu berakhir di sini. Sekarang, rumah kentang itu menjadi tempat pertukaran uang. Saya tak tahu apakah masih ada mitos mengenai rumah kentang.

Yang jelas, dia yang dimaksud dalam cerita rumah kentang adalah penulis kisah ini.

BACA JUGA Delapan Tahun Tinggal di Rumah Hantu dan kisah rumah seram lainnya di rubrik MALAM JUMAT.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2021 oleh

Tags: cerita hororhoror jogjaJogjaMalam Jumatrumah hanturumah kentang
Iklan
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Tukang parkir (jukir) liar di Surabaya bikin repot, tak seperti di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Jukir di Surabaya Bisa Ngajak Ribut dan Bikin Repot karena Uang Rp2 Ribu, Tukang Parkir Jogja Lain Cerita

15 Juni 2025
Orang desa kuliah di kampus Jogja, merasa terintimidasi kalau ngopi di coffee shop karena nggak punya outfit skena MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena

10 Juni 2025
Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus yang Menyedihkan MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sungguh Merana, Sudah Habis Puluhan Juta tapi Fasilitas Tidak Ramah Mahasiswa

9 Juni 2025
Terminal Bungurasih. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu

7 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ditolak kampus unair dan sukses di UPN Veteran Jawa Timur berkat briket arang. MOJOK.CO

Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2025
Mahasiswa gap year kuliah di Unila. MOJOK.CO

Ditolak Kampus Bergengsi padahal Dulu Jadi Siswa Terpintar hingga Malu Melamar Kerja karena Ijazah SMA, Kini Pilih Kerja Sesuai Passion

11 Juni 2025
Pertama kali naik kereta api (KA) ekonomi setalah bertahun-tahun naik bus ekonomi. Rasanya seperti mimpi meski tak pernah pakai KAI Access MOJOK.CO

Orang Desa Pertama Kali Naik Kereta Api Ekonomi: Banyak Gaya karena Bosan Naik Bus Ekonomi, Berujung Nelangsa Beli Nasgor di KAI

11 Juni 2025
Fakultas Ilmu Administrasi UI.MOJOK.CO

Fakultas Ilmu Administrasi UI Dianggap “Redflag” Gara-gara Ulah Mahasiswanya, Benarkah Demikian?

9 Juni 2025
Kehidupan desa di Jombang, termasuk Ngoro, jauh dari rasa tenang MOJOK.CO

Ngerinya Kehidupan Desa di Jombang, Harta-Nyawa Bisa Lenyap Kapan Saja

9 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.