Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nestapa Para Guru yang Nyaris Menyerah Daftar CPNS, Kesejahteraan Makin Jauh dari Harapan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
12 Maret 2025
A A
PNS Guru sudah bukan impian. MOJOK.CO

ilustrasi - guru yang khawatir terhadap penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK membuat sejumlah guru berpikir ulang untuk mendaftar CASN. Mereka sudah terlanjur kecewa dengan kebijakan pemerintah yang kocar-kacir. Visi mensejahterakan guru pun, kian lama makin jauh dari harapan. 

PNS Guru adalah bukti kesuksesan seseorang 

Menjelang kelulusan SMA, tahun 2019, Sekar punya keinginan bekerja di bidang tenaga kesehatan. Ia pun mulai mempersiapkan segala berkas persyaratan untuk mendaftar di sebuah kampus kesehatan negeri yang ada di Kota Palangkaraya.

Saat menceritakan keinginan tersebut ke keluarganya, mereka justru menentang. Khususnya kakak-kakak Sekar. Mereka memandang bahwa lulusan kesehatan banyak yang menganggur. Alih-alih mendorong Sekar masuk jurusan di bidang kesehatan, kakak-kakak Sekar malah menyarankan dia mendaftar kuliah di jurusan pendidikan. Dengan begitu, Sekar bisa menjadi guru. Mereka berarsumsi, peluang kerjanya lebih banyak diminati.

Apalagi, lulusan pendidikan atau guru, kata kakak-kakak Sekar, juga punya peluang besar diterima CASN mengingat jumlah formasinya lebih banyak ketimbang tenaga kesehatan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut telah membuka formasi guru di tahun 2022 untuk PPPK Pusat sebanyak 45 ribu orang. Sedangkan, dokter atau tenaga kesehatan hanya sebanyak 3 ribu orang.

“Seperti alasan dan keinginan orang-orang pada zaman dulu, menjadi guru dan PNS adalah bukti kesuksesan dari seseorang,” kata Sekar saat dihubungi Mojok, Selasa (11/3/2025).

Penuh kekhawatiran menjadi PNS guru

Namun, setelah menjalani aktivitasnya menjadi guru, bayangan kesuksesan itu sirna. Gambaran kesuksesan yang dibicarakan oleh kakak-kakaknya seketika lenyap. Seperti perwujudan nyata dari kalimat “Mimpi kadang tidak sesuai dengan realita”.

“Ternyata, setelah saya lulus, pembukaan dan pengadaan CPNS guru (tanpa PPG) tahun 2024 sudah tidak ada, sehingga tidak memungkinkan untuk mencoba mendaftar CPNS guru,” kata Sekar yang menganggap peluangnya semakin tipis.

Padahal, mendaftar CPNS adalah satu-satunya alasan Sekar berkuliah di jurusan pendidikan. Sampai-sampai, ia rela mengabaikan mimpinya kerja di bidang tenaga kesehatan.

Namun, apa mau dikata. Sekar akhirnya memilih berdamai dan memantapkan hati menjadi guru meski sulit untuk mendaftar CASN. Kini, ia sedang menjalani Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) hanya untuk praktik mengajar di salah satu sekolah negeri Palangkaraya.

Tak hanya Sekar, Faninda (23) yang juga lulusan Jurusan Pendidikan merasakan kekecewaan serupa. Ia mengaku kebiijakan pemerintah baru-baru ini yang menunda pengangkatan CPNS dan PPPK membuat perencanaan kariernya berubah.

“Jujur saja, ada rasa ingin menyerah menjadi PNS guru. Saya harus mengikuti PPG Prajabatan, sehingga jalan karier saya akan lebih lama tercapai,” kata perempuan asli Surabaya tersebut.

Untuk mengikuti program pendidikan tersebut, ia merasa perlu mengambil jenis pekerjaan di bidang lainnya untuk sementara waktu, sebelum menjadi guru. Dengan begitu, kebutuhan sehari-harinya tercukupi.

“Saya khawatir akan terjadi perubahan sistem lagi dan lagi, baik dalam hal administrasi, kurikulum, serta kesejahteraan guru yang sampai sekarang masih banyak permasalahan jika stasusnya bukan PPPK dan CPNS,” kata dia.

Merugi akibat penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK

Nyatanya, penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK juga berdampak pada Miftah*(29). Perempuan asal Kabupaten Banjar tersebut mulanya senang karena akhirnya diterima seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.

Iklan

Namun, pada Minggu (9/3/2025) kemarin, Miftah baru mengetahui adanya penundaan pengangkatan CPNS dan calon PPPK tahun 2024 melalui surat edaran resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang kemudian disampaikan ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banjar. 

Dalam siaran pers BKN, peserta seleksi PPPK yang mengisi alokasi kebutuhan (formasi) akan diangkat pada 1 Maret 2026 dan CPNS yang dinyatakan lulus akan diangkat pada 1 Oktober 2025. Jadwal itu mundur dari penetapan sebelumnya, di mana seharusnya pengangkatan CPNS serentak pada Maret 2025, sedangkan PPPK serentak pada Juli 2025. 

Tak pelak, keputusan itu merugikan CPNS dan PPPK, terutama bagi mereka yang terlanjur resign. Sedangkan, bagi Miftah yang saat ini masih bekerja di sebuah instansi, kerugiannya tetap terasa.

“Kami rugi secara materil, waktu, bahkan moril karena harus menunggu satu tahun lagi,” ujar Miftah yang lulus PPPK tahun 2024.

Pemerintah tak menyelesaikan masalah

Usai mengumumkan jadwal penundaan CPNS dan PPPK, Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh menyarankan agar CASN 2024 yang terlanjur resign, bisa bekerja kembali di perusahaan lama.

“Instansi mendata, kemudian menghubungi tempat kerjanya yang lama agar bisa mempekerjakan kembali,” kata Zudan dalam Rakor penyesuaian penetapan NIP CASN dan PPPK di kutip dari Youtube BKN pada Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, menurut Miftah solusi tersebut tak menyelesaikan masalah sama sekali. Faktanya, kata dia, beberapa perusahaan tentu sudah merencanakan posisi pengganti yang kosong ketika salah satu pegawainya memutuskan resign.

Miftah berujar kebijakan yang carut-marut itu bisa membuat banyak orang berpikir ulang untuk mendaftar CPNS pada perekrutan selanjutnya, walaupun CASN masih menjadi ‘idaman’ bagi kebanyakan orang.

“Ketika yang daftar sedikit, jelas akan merugikan negara. Kurangnya pelayanan masyarakat akan menjadi masalah baru bagi pemerintah,” ucap Miftah.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sulitnya Penyandang Tunanetra Ikut Seleksi CPNS, Akses Dipersulit padahal Punya Kemampuan Lebih atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2025 oleh

Tags: cpns 2025cpns gurupengangkatan cpns diundurPNS
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Jadi dosen non PNS (honorer) di kampus swasta dapat gaji yang bikin nelangsa. Nyesel kuliah sampai S2 MOJOK.CO
Ragam

Berambisi Jadi Dosen biar Terpandang dan Gaji Sejahtera, Pas Keturutan Malah Hidup Nelangsa

18 Oktober 2025
Sarjana susah cari kerja modal ijazah s1. Tertolong toko kelontong orangtua yang diremehkan tapi beromzet besar MOJOK.CO
Ragam

Modal Ijazah S1 Susah Cari Kerja, Awalnya Gengsi tapi Pilih Jaga Toko Kelontong Ortu yang Diremehkan tapi Cuannya Saingi Gaji PNS

17 September 2025
Ingin kuliah PTN tapi dicekal ortu. Mati-matian kuliah sambil kerja untuk biaya UKT setelah jadi sarjana sukses ortu malah menuntut balas budi MOJOK.CO
Ragam

Mati-matian Kuliah PTN Bayar UKT Sendiri, Pas Jadi Sarjana Sukses Ortu Tiba-tiba Tuntut Balas Budi

15 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.