Berita pengunduran pengangkatan CPNS 2024 membuat Sevi (27) makin malas untuk daftar PNS. Dia merasa sistemnya makin lama makin tidak beres. Tidak menutup kemungkinan juga di periode-periode selanjutnya menjadi lebih parah. Masalahnya, perempuan asal Jakarta tersebut amat susah mendebat ibunya, yang masih menganggap PNS sebagai profesi prestisius.
Minat menjadi PNS di Jakarta
Sevi lulus kuliah dari jurusan Biologi sebuah kampus di Jakarta pada 2021. Ibunya memang mendorong betul agar Sevi menjadi PNS.
Semula, Sevi sejalan dengan dorongan sang ibu. Dulu, dia mengincar mendaftar CPNS di Jakarta untuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Selain itu, di keluarga Sevi belum ada satu pun anggota keluarga yang menjadi PNS. Sevi bahkan menjadi satu-satunya anggota keluarga yang bisa sampai lulus kuliah.
“Makanya keluarga berharap aku jadi PNS,” ucapnya berbagi cerita, Senin (10/3/2025) malam WIB. Karena bagi keluarga Sevi, PNS adalah pekerjaan mapan.
“Dulu tertarik (ikut CPNS) waktu LIPI masih ada. Aku pengin banget jadi peneliti di LIPI. Tapi belum juga usahaku buat masuk berbuah hasil, eh LIPI-nya udah melebur ke BRIN,” sambung perempuan Jakarta itu.
Untuk diketahui, LIPI dulu merupakan badan terpisah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lalu berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), beberapa lembaga penelitian di Indonesia—termasuk LIPI—melebur dalam BRIN.
LIPI lalu berganti menjadi Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati dan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian.
Memilih menjadi pekerja swasta
Sebenarnya tidak ada perubahan maupun perbedaan yang signifikan dari peleburan tersebut. Namun, Sevi mencoba mencari pengalaman dengan menjadi pekerja swasta di Jakarta.
Memang masih karyawan kontrak. Akan tetapi, secara gaji bisa lah bersaing dengan gaji PNS yang sering dibangga-banggakan.
Terlebih, seiring waktu, PNS kerap dihantui oleh bayang-bayang kebijakan yang penuh ketidakpastian. Seperti isu seretnya tunjangan kinerja (Tukin). Belum implikasi-implikasi tak menyenangkan lain akibat efisiensi anggaran—dalam konteks era pemerintahan Prabowo-Gibran sekarang ini.
“Tapi aku sebenarnya pernah nyoba daftar CPNS dari 2023. Tapi gagal,” kata Sevi. Sekadar untuk menunjukkan pada orangtuanya juga kalau mendaftar CPNS tidak semudah itu.
Hanya saja, orangtua Sevi terlanjur menaruh ekspektasi tinggi terhadap profesi sebagai abdi negara tersebut. Maka, desakan agar Sevi terus mencoba agar bisa jadi PNS pun tak lekas surut, justru makin menggebu.
Baca halaman selanjutnya…
Sulitnya menghadapi ekspektasi ibu