Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Putus Cinta karena Perbedaan Kelas Sosial? Tenang, Kalian nggak Sendirian

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
24 April 2020
0
A A
cinta kandas, kelas sosial, sarjana, pengangguran, FTV, putus cinta, diputusin karena miskin mojok.co

cinta kandas, kelas sosial, sarjana, pengangguran, FTV, putus cinta, diputusin karena miskin mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hidup itu memang penuh urutan-urutan kesialan. Salah satunya putus cinta, kandas, karena kelas sosial. Tenang, kalian nggak sendirian.

Ketika kalian sudah menjalani hubungan pacaran dalam waktu lama, pertanyaan tentang menikah sering tak terelakkan. Pertanyaan itu wajar muncul, dan kalian nggak boleh marah kalau ditanya ini. Setidaknya, orang yang bertanya menginginkan kalian bersatu selamanya.

Tapi ketika berbicara pernikahan, cinta saja nggak cukup. Kalian tiba-tiba dihadapkan kepada banyak permasalahan yang mungkin tidak pernah kalian pikirkan. Salah satu hal yang akan kalian hadapi adalah perbedaan kelas sosial.

Hidup nyatanya pahit. Idealnya, saya ingin cerita kisah cinta seperti FTV. Misalnya laki-laki dari “kelas rakyat jelata” jatuh cinta dengan perempuan dari kasta sugih mblegendhu. Asmara sempat ditolak, tapi akhirnya bersatu karena cinta sanggup melelehkan meteor sekalipun.

Tapi nyatanya, perbedaan kelas menjadi penyumbang terbesar bagi kisah putus cinta. Sebuah kisah tentang asmara yang kandas.

Tak perlu mengambil contoh muluk-muluk, saya sendiri adalah korban putus cinta karena kelas sosial. Suatu hari di bulan Ramadan 2016, saya harus menenangkan Bapak yang meminta maaf karena saya lahir dari keluarga berekonomi menengah ke bawah.

Penyebabnya adalah, pasangan saya saat itu berkata akan meninggalkan saya begitu mendapat laki-laki dari kelas ekonomi yang jauh lebih mendingan. Pedih.

Apakah pasangan saya saat itu salah? Oh tidak, tentu tidak. Saat itu saya baru sadar, saya nggak akan bisa memenuhi basic needs dengan keadaan seperti ini. Saya memang kuliah saat itu, tapi faktanya, gelar sarjana tidak lagi seksi di depan perusahaan.

Agustus 2019 saja, ada 737.000 sarjana pengangguran dari rentang pendidikan S1 sampai S3. Mengandalkan orang tua untuk menghidupi kekasih? Tolol sekali pemikiran seperti itu.

Orang yang terlahir dari keluarga biasa saja, ketika sudah bekerja, akan menemui berbagai masalah. Banyak dari mereka yang bekerja bukan hanya untuk menghidupi diri sendiri, tapi juga keluarga. Di saat yang sama, mereka juga harus pandai mengatur keuangan demi kehidupan sehari-hari, masih harus menabung untuk biaya pernikahan, atau membeli rumah. Apakah cukup gajinya? Tentu saja tidak.

Dalam diskusi di “Discord-discord Darurat”, persoalan putus cinta karena kelas sosial itu tidak sederhana. Kesadaran akan kelas sosial yang kita serap sehari-hari turut membentuk pandangan kita tentang cinta.

Bagi kelas atas, standar hidup yang ada dipatok pada standar yang juga tinggi. Maka mereka bisa dengan mudah menabung, berinvestasi, dan perintilan-perintilan lain. Basic needs sudah tercukupi, ada uang sisa. Mereka punya yang namanya pilihan.  Mereka bisa memandan cinta dengan warna yang cerah.

Tapi bagi orang yang terlahir di kelas bawah, standar jadi kabur. Asal bisa makan dan bayar tagihan tepat waktu sudah bersyukur. Boro-boro mikir perintilan keuangan, tidak khawatir akan hari esok saja itu sudah prestasi. Warna cinta menjadi begitu hitam.

Perbedaan kelas sering jadi bumbu perdebatan. Satu ingin hidup layak, satu ingin mengusahakan hidup layak tapi kudu bersabar. Masing-masing keras, masing-masing tidak mengerti. Pada akhirnya, cinta kandas menjadi hal yang tak terelakkan, seperti hidup saya.

Putus cinta karena kelas sosial, pada akhirnya, tidak semata hanya karena perbedaan nilai harta yang dimiliki. Perbedaan cara memandang kehidupan dan rencana masa depan yang berbeda menjadi katalis.

Apakah kita tidak boleh mencintai orang yang kelas sosialnya lebih tinggi? Sah-sah saja. Tapi pada saatnya nanti, kalian harus memikirkan kenyataan-kenyataan yang ada. Jika kebetulan kalian mendapat pasangan yang mau dan bisa mendobrak batasan, pertahankan.

Tapi kalau berakhir mengenaskan, terima saja. Hidup itu memang penuh dengan urutan-urutan kesialan, tak ada cara mengobati rasa sakit selain menerimanya. Setidaknya, kalian tidak menangis sendirian ketika putus cinta karena perbedaan kelas sosial. Surem, ya.

BACA JUGA Logika Kartu Prakerja: Kalau Bisa Bayar, Kenapa Harus Gratis? dan tulisan menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 24 April 2020 oleh

Tags: cinta kandasdiputusin karena miskinFTVkelas sosialPengangguranPutus Cintasarjana
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Kuliah S1 selama 4 tahun semakin tak relevan lagi karena nyatanya banyak sarjana pengangguran, beda dengan vokasi? MOJOK.CO
Kampus

Kuliah S1 4 Tahun Terlalu Lama dan Tak Relevan Lagi karena Peluang di Dunia Kerja Lebih Nyata Vokasi?

4 Juli 2025
Nelangsa lulusan universitas (sarjana) susah cari kerja alias jadi pengangguran. Bapak minta ganti rugi karena udah keluar uang banyak semasa kuliah MOJOK.CO
Ragam

Lulusan Universitas Jadi Sarjana Pengangguran, Langsung Dituntut Bapak Ganti Rugi Biaya Besar Semasa Kuliah sampai Hidup Kebingungan

3 Juli 2025
Gagal UTBK, kuliah.MOJOK.CO
Kampus

Saat Anak Gagal dalam Kuliahnya Meski Sudah Keluar Biaya Ratusan Juta, Orang Tua Cuma Bisa Pura-Pura Bangga agar Anak Tak Kecewa

30 Juni 2025
Orangtua mati-matian kuliahkan anak, setelah jadi sarjana malah nikmati kesuksesan dengan ijazah S1 sendiri MOJOK.CO
Ragam

Orangtua Mati-matian Kuliahkan Anak sampai Jual Tanah, Setelah Sarjana Malah Nikmati Kesuksesan Sendiri dan Biarkan Ortu Hidup Susah

27 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rosalia Indah First Class, Agra Mas.MOJOK.CO

Rosalia Indah Menjual Kemewahan, Bukan Rasa Aman. Sementara Agra Mas Sebaliknya, Fasilitas Sederhana tapi Keamanan Juara

4 Juli 2025
Pakuwon Mall Surabaya tarif parkir mahal bagi orang Jakarta. MOJOK.CO

Syok Saat Pertama Kali ke Pakuwon Mall Surabaya, Tarif Parkirnya Lebih Mahal daripada di Jakarta padahal Cuman Ingin Nongki

3 Juli 2025
Pengalaman temani pacar jadi driver Shopee Food, hadapi beragam watak manusia MOJOK.CO

Pengalaman Temani Pacar Jadi Driver Shopee Food Jadi Tahu Ragam Watak Manusia: Batin Campur Aduk antara Haru, Riang, dan Nelangsa

8 Juli 2025
Rosalia Indah PO Bus Penuh Drama, dari Maling sampai Kecoa (Unsplash)

Rosalia Indah, PO Bus yang Terlalu Penuh Masalah Membuat Penumpang Merasa Tidak Aman Apalagi Masalah Maling Hingga Kemunculan Kecoa

5 Juli 2025
Niat Cuma Untuk Sampingan, Ternyata Telur Puyuh Malah Bikin Hidup Lebih Nyaman

Niat Cuma Untuk Sampingan, Ternyata Usaha Puyuh Malah Bikin Hidup Lebih Nyaman

2 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.