ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengamati Diferensiasi Motor Matik Yamaha, Honda, dan Suzuki

Udah ngerti perbedaan motor matik milik Yamaha, Honda, dan Suzuki?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
28 Februari 2018
0
A A
Mengamati Diferensiasi Motor Matik Yamaha, Honda, dan Suzuki MOJOK.CO

Mengamati Diferensiasi Motor Matik Yamaha, Honda, dan Suzuki MOJOK.CO

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jalan motor matik diterima pasar Indonesia nggak gampang. Dulu diejek, kini berjaya. Mari tengok perbedaan produk Yamaha, Honda, dan Suzuki.

Kalau you-you semua menganggap Yamaha Mio adalah motor matik pertama di Indonesia, sepertinya you harus berlapang dada karena sudah keliru. Ternyata, sebelum Yamaha Mio diluncurkan, motor matik lain telah dipasarkan sebelumnya. Sebut saja Nouvo yang juga dari Yamaha, Jetmatic Kymco keluaran Suzuki, atau bahkan Corsa 125 milik Vespa.

Ikut terjun ke industri motor matik Indonesia, pada 2006, Honda mengeluarkan Vario, sebuah motor matik dengan inovasi pendingin cair pertama. Maka, lengkap sudah tiga perusahaan motor besar di Indonesia saling berebut pasar matik: Honda, Yamaha, dan Suzuki.

Hmm hmm hmm, apa sih bedanya motor matik mereka dan siapa yang cucok meong untuk jadi leader among those brands?

Anggapan orang terkait soal ini beragam. Sebagai merek ternama, Honda dianggap paling mampu menghasilkan produk bermutu dan irit. Konon, satu liter bensin dalam mesin Honda bisa dipakai untuk menempuh jarak 30 kilometer. Yaaah, kira-kira antara Jogja sampai Klaten lah~

Lain lubuk, lain belalang, lain Honda, lain Yamaha. Produsen motor matik yang selalu lekat dengan Komeng sebagai brand ambassador-nya ini (katanya) lebih jago dalam hal desain karena selalu terkesan futuristik.

Yha, pantes ajalah namanya Yamaha kalau dinilai sempurna dalam hal desain. Coba kalau dia sempurna dalam semua hal, namanya jadi Ya-maha Esa deh. Hehehe~

Tapi, untuk kamu-kamu yang butuh akselerasi tinggi, Suzuki adalah jawabannya. Selain dikenal irit pula, motor matik mereka ibarat seorang teman yang dengan baiknya menjawab pertanyaan kita diam-diam saat ulangan di kelas: melegakan!!!!111!!!

And so on, and so on. Analisis lengkapnya sih mending dinanti di ulasan-ulasan ciamik Otomojok jha~

Selain soal spek, menurut saya analisis matik bisa dilakukan dengan mengamati tagline yang ditampilkan. Meskipun saat ini motor matik dari ketiga produsen kita sudah beragam, mulai dari Yamaha Aerox, Yamaha Nmax, Honda Beat, Honda PCX, hingga Suzuki Burgman, mari kita ambil contoh tagline dari produk-produk hits di zamannya terlebih dulu, yaitu Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin.

Tahun 2003, iklan Yamaha Mio mulai diputar di televisi. Saat itu, menggandeng Tessa Kaunang dan Bunga Citra Lestari sebagai brand ambassador, Mio memulai image motor matik sebagai motor wanita dengan tagline “Jangan Mau Ketinggalan”.

Di tahun 2006, Suzuki Spin dan Honda Vario memulai “debut”-nya sebagai motor matik pilihan.

Target konsumen untuk Suzuki Spin 125 adalah anak muda yang gaul dan azeeek. Pemilihan Irfan Hakim, Raffi Ahmad, dan Nirina Zubir sebagai bintang iklannya dinilai cukup mampu mendongkrak tujuan ini. Meskipun digambarkan sebagai motornya anak gaul, keiritan tetap ditonjolkan. Maka, tagline “Lebih Irit, Lebih Gaya” pun diangkat.

Sementara itu, seorang VJ lain selain Nirina Zubir—Daniel Mananta—memutuskan untuk tampil di iklan motor matik Honda Vario. Bersama dengan Agnez Mo yang saat itu masih memakai nama panggung Agnes Monica, Daniel berpose keren menaiki Vario di tengah jalan sambil senyam-senyum.

Sedikit berbeda dengan tagline Yamaha dan Suzuki, tagline Honda Vario ini lebih bersifat bertanya pada calon konsumen. Beberapa kali, Agnez dan Daniel berkata, “I’m Vario,” sambil mengendarai motor, lalu diakhiri dengan pose berdua sembari berkata, “What about you?”.

Karena bapak saya saat itu punyanya Yamaha Mio, saya refleks menjawab, “I’m Mio,” setiap menonton iklan ini. Yha, itung-itung melatih kemampuan percakapan bahasa Inggris, lah.

Eh, Alhamdulillah, sekarang jadi sarjana bahasa Inggris beneran.

Terima kasih, Agnez. Terima kasih, Honda.

BACA JUGA 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Motor Matik dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2021 oleh

Tags: beathondamaticmiomotorperbandinganperbedaanspinsuzukitaglinevarioyamaha
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Honda Supra X 125 MOJOK.CO
Ragam

10 Tahun Kerja Pakai Honda Supra X 125 Karbu, Masih Jadi yang Terbaik Buat “Menaklukkan” Nasabah meski Motornya Kuno dan Lambat

20 Mei 2025
Honda Jazz Mobil Honda yang Memberi Rasa Penyesalan di Akhir MOJOK.CO
Otomojok

Road Trip Nekat ke Ujung Kulon Pakai Mobil Honda Jazz: Mulai dengan Gaya, Pulang dengan Rasa Bersalah

31 Maret 2025
Yamaha Mio, Matik Terbaik Pembunuh Dominasi Supra Bapak MOJOK.CO
Otomojok

Mengenang Yamaha Mio, Seri Skutik Yamaha Terbaik yang Mengalahkan Dominasi “Supra Bapak” tapi Kini Semakin Terlupakan

21 Maret 2025
PCX 160 Motor Honda yang Paling Bisa Bikin Betah MOJOK.CO
Otomojok

PCX 160: Ketika Kenyamanan dan Gengsi Berpadu, Lahirlah Motor Honda yang Paling Bisa Bikin Betah!

14 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sego-Jagung-Kutogirang-MOJOK.CO

Warung Nasi Jagung Kutogirang yang Bersahaja tapi Luar Biasa

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sisi suram kos pasutri di Sleman Jogja MOJOK.CO

Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”

17 Mei 2025
Tukang sayur di Solo lebih makmur ketimbang kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan

21 Mei 2025
Grup Facebook Fantasi Sedarah, sinyal rumah makin tak aman karena hubungan sedarah (inses) MOJOK.CO

Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

16 Mei 2025
Renungan sistem pendidikan sekolah hari ini atas Palagan Ki Hadjar Dewantara MOJOK.CO

Renungan atas Palagan Ki Hadjar Dewantara: Sekolah Hanya Sekadar Meluluskan tapi Belum Mendidik

15 Mei 2025
Cokelat nDalem: oleh-oleh khas Jogja selain gudeg dan bakpia MOJOK.CO

Dari Penggemar Cokelat, Jatuh Bangun Rintis Bisnis “Cokelat nDalem” hingga Bersaing di Jagat Oleh-oleh Khas Jogja

15 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.