Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cimoy Montok dan Kekeyi Nggak Perlu Validasi Netizen untuk Tetap Bikin Konten

Selebgram, Cimoy Montok, dan Kekeyi

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
5 Oktober 2021
A A
ilustrasi Cimoy Montok dan Kekeyi Nggak Perlu Validasi Netizen untuk Tetap Bikin Konten mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Cimoy Montok dan Kekeyi hanya dua dari sekian banyak figur media sosial yang jadi objek hujatan dan puja-puja netizen.

Orang-orang akan menyebut profesi “selebgram” ketika mereka ditanya tentang pekerjaan apa yang mudah dan cuannya banyak. Figur media sosial di Indonesia memang lahan yang menjanjikan, tinggal bikin konten simpel, bayarannya puluhan juta. Padahal bikin konten bagi pengguna medsos itu ya kayak bernapas. Yang lebih sangar, profesi macam selebgram ini bisa diperebutkan siapa pun mulai dari ekonomi kelas bawah, tengah, dan atas. Mau cantik, buluk, atau biasa saja bisa, asal konsisten, ya jadi. Sama kayak yang dilakukan Cimoy Montok dan Kekeyi.

Kita bahas Cimoy Montok dulu. Buat yang nggak tahu, sebutan Cimoy Montok ini terkenal sejak dua sampai tiga tahun belakangan. Kehadiran Cimoy di awal mula kemunculannya, lebih banyak dihujat dan dikatain karena penampilannya yang kurang sedap dipandang. Saya nggak jarang menemui komentar pedas yang secara langsung menghujat fisiknya. Mulai dari sebutan dekil, buluk, bikin nggak selera, dan lain-lain.

Latar belakang Cimoy Montok yang bukan dari keluarga berada juga sempat jadi bahan olok-olok. Konon orang tua Cimoy berprofesi sebagai pemulung dan ia bertempat tinggal di rumah sederhana. Nggak sedikit netizen yang ngatain kalau Cimoy ini jamet versi Ibu Kota. Terlepas dari itu semua, konten si Cimoy memang secara subjektif agak meresahkan. Saya nggak ngerti apa yang berusaha dia sampaikan, kebanyakan seputar pergaulan masa kini, cinta-cintaan, dan lipsync yang nggak pas. Keadaan ini, bikin netizen makin punya bahan buat ngatain Cimoy.

Setelah lama berselang, Cimoy Montok tampak hilang dari peredaran media sosial spesialis kambing hitam hujatan. Dia memang sering mengganti username media sosial atau malah bikin-bikin yang baru. Menemukan mana Cimoy Montok yang asli di Instagram saja sudah merupakan PR besar.

Kini, Cimoy Montok kembali jadi bahan gibah netizen dengan nada yang lebih positif. Banyak yang memuji penampilan Cimoy karena ia tampak lebih cantik, berkulit cerah, dan tentu saja jauh dari tuduhan “buluk”. Hujatan yang dulu pernah menamparnya seolah-olah berubah 180 derajat menjadi pujian-pujian manis. Dan, ngomong-ngomong, konten yang dibikin Cimoy masih sama kayak dulu.

Jujur aja saya kadang nggak ngerti dengan perubahan anggapan netizen yang mudah berbalik. Tentu saja, ada alasan dibalik menghujat atau memuja Cimoy Montok. Namun, melihat peristiwa ini justru seperti menyaksikan ironi bahwa betapa seseorang sebenarnya nggak butuh validasi apa pun dari netizen. Netizen tuh siapa sih, palingan mereka sekumpulan orang yang lagi riding the wave. Ketika ada satu orang menghujat Cimoy, semua ikutan. Ketika ada satu orang memuja Cimoy, semua ikutan juga. Akhhh, nggak punya pendirian kah?

Skenario yang sama sebenarnya menimpa Kekeyi, namun plotnya terbalik. Pada awal kemunculannya, Kekeyi dipuja habis-habisan. Dia dianggap sebagai ikon perempuan yang berani berkarya dengan apa adanya. Konten pertama Kekeyi adalah seputar makeup dengan harga murah. Dia bahkan menggunakan balon air untuk difungsikan sebagai beauty blender. Sebab beauty blender harganya mahal nggak ngotak.

Konten ini viral karena dirasa sangat original, lugu, tidak dibuat-buat. Kekeyi kemudian diundang sejumlah artis untuk ngobrol, diundang ke berbagai acara televisi dan otomatis, dilirik manajemen. Selanjutnya, saya nggak ngerti apa yang orang-orang berduit perbuat sama Kekeyi, ia tampak terlibat skandal pacaran settingan, lalu terjerembab dalam berbagai konten konyol cum tidak original. Kekeyi sekarang lebih banyak menerima hujatan dan jadi bahan meme akibat keluguannya sendiri.

Figur media sosial seperti Cimoy Montok dan Kekeyi mungkin bukanlah figur yang bisa berbaur dengan pergaulan media sosial “pada umumnya”. Mereka berdua memiliki “gelembung” yang berbeda dari kebanyakan orang. Sehingga, nggak heran bahwa konten yang diproduksi memang sesuatu yang sama sekali nggak kita butuhkan, padahal mereka telanjur terkenal sebagai seorang figur. Lain halnya dengan selebgram dan youtuber “biasa” yang akan terus berusaha menyajikan sesuatu yang disuka oleh netizen. Mereka mungkin orang-orang yang berusaha berbaur dengan nilai-nilai di dunia maya.

Ya tapi, Cimoy Montok dan Kekeyi itu sebenarnya nggak butuh validasi apa pun buat bikin konten. Lha wong dari awal mereka ngonten buat senang-senang kok, kebetulan viral aja kali. Siapalah netizen tiba-tiba mengatur citra mereka dari positif jadi negatif maupun sebaliknya.

Mungkin, netizen memang selalu punya banyak waktu buat menilai orang. Tapi, nggak pernah punya waktu untuk… instrospeksi.

BACA JUGA Asal-usul Keterkenalan Kekeyi dan Betrand Peto atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: cimoy montokkekeyimedia sosialnetizen Indonesiaselebgram
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial MOJOK.CO
Kilas

Self Abuse yang Tidak Aku Sadari Setelah Melihat Media Sosial

9 September 2023
Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads. MOJOK.CO
Kilas

Belajar dari Sejarah, Twitter Nggak Akan Mati Begitu Saja karena Threads

7 Juli 2023
pemilih pemula mojok.co
Kotak Suara

Survei CSIS: Pemilih Pemula Manfaatkan Medsos sebagai Sumber Informasi

6 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.