ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cara Menjadi Selebgram yang Nggak Nyebelin

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 Juli 2021
0
A A
ilustrasi Cara Menjadi Selebgram yang Nggak Nyebelin mojok.co

ilustrasi Cara Menjadi Selebgram yang Nggak Nyebelin mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Cara menjadi selebgram itu mudah, tapi buat jadi yang nggak menyebalkan, hmmm susah banget. Lagian siapa suruh?

Ternyata nggak cuma saya, netizen yang hobinya tap next giliran kedapatan nonton Instastory selebgram. Di satu sisi ada perasaan iri dengki, sebab hanya dengan mengunggah konten iklan yang kualitasnya biasa banget, mereka bisa dapet duit jutaan dalam sekejap. Ya beda to sama saya yang diskusi topik tulisan sampek elek sama redaktur lain tapi tak kunjung menemukan pencerahan, beda juga dari segi bayaran. Tapi, di sisi lain banyak orang-orang yang tetap penasaran soal bagaimana cara menjadi selebgram. Dih, udah jadi cita-cita gaya baru nih.

Sebenarnya menjadi selebgram itu bukan profesi yang memalukan. Dua tahun yang lalu titel ini mungkin tampak bergengsi. Jadi selebgram berarti juga punya akun media sosial dengan jumlah pengikut yang banyak. Bangga nggak? Bangga dong. Sayangnya makin ke sini, orang-orang memang cenderung mengkomersialisasikan apa pun yang ada di hidup mereka. Termasuk “jumlah followers” yang bisa dikonversikan jadi cuan. Muncullah kemudian tren endorse barang. Mereka yang punya followers banyak akhirnya dipercaya buat jadi “corong” yang menampilkan produk-produk jualan sekaligus mengiklankannya.

“Hai, Guys, aku mau kasih tahu tempat aku beli jaket langganan aku. Pokoknya cuma di sini guys yang menurut aku bahannya enak, lembut, harganya juga oke.”

Iya iya, kita percaya kok situ langganan jaket cuma di situ, tapi beli baru dua kali, yang terakhir juga dapet endorse. Hmmm. Parahnya, cara selebgram beriklan juga hampir seragam semuanya. Intonasinya hampir sama, gaya ngomongnya sama, sekalian logatnya juga gitu-gitu aja. 

Saya nggak ada masalah sih sama keputusan penjual buat ngendorse ke selebgram. Mungkin model bisnis macam ini menghasilkan win-win dan pemerataan penghasilan UMKM online. Tapi, mas dan mbak selebgram mbok juga mikirin kita-kita sebagai audiens kalian. Jangan kok semua endorse diterima dan konten kalian semuanya cuma iklan. Duh, lama-lama akun kalian kayak halaman iklan kecik di koran.

Kalau ada orang tanya gimana cara menjadi selebgram, sebenarnya simpel:

#1 Punya follower banyak
#2 Rajin upload konten apa aja deh yang penting rame
#3 Terima endorse

Nah, lain halnya kalau ada yang nanya gimana cara menjadi selebgram yang nggak nyebelin, itu susah. Memang nggak semua selebgram nyebelin, tapi kebanyakan orang-orang dengan lini profesi ini sembarangan kasih argumen di media sosial. Ada yang tiba-tiba ngasih tips kesehatan tapi berbahaya, ada yang body shaming, ada yang mempertontonkan ketololan, beragam banget. Masalahnya mereka adalah akun dengan jumlah followers cukup banyak, mereka bahkan disebut sebagai “influencer” alias orang yang bisa memberikan pengaruh. Lha kalau orang-orang yang minim literasi menelan mentah-mentah argumen kalian gimana? Permasalahannya jadi geser ke perkara moral dan kebodohan kolektif.

Mau nggak mau menjadi sosok figur kayak selebgram ya harus terima konsekuensi atas konten yang mereka sebarkan. Beda sama orang biasa yang media sosialnya dipakai cuma buat ngobrol dan komunikasi sama kawan. Paling banter mereka cuma di-DM orang iseng. Sayangnya hal mendasar semacam ini kok ya sulit banget dipahami sama mereka yang sudah terkenal, yang harga satu biji Instastorynya bisa buat beli iPhone. Cuan memang melenakan.

Saat nggak sengaja berjalan-jalan di Quora, saya juga menemukan sebuah pertanyaan simpel dan ngena: Apa gunanya selebgram? Pertanyaan ini mungkin dilontarkan secara retoris, nggak butuh jawaban. Tapi, kalau dipikir-pikir memang pertanyaan macam itu lebih layak dijawab ketimbang “gimana cara menjadi selebgram?”.

Beberapa selebgram punya pengaruh baik di bidang fesyen, mereka juga kasih contoh padu padan baju dan tutorial makeup secara gratis. Beberapa di antaranya kasi tutorial masak, cara diet yang mudah, dan hal-hal berguna lain yang sebenarnya juga bisa kita cari di YouTube. Nah. Di antara hal berfaedah itu, ada juga selebgram yang nggak jelas banget mau ngapain. Tiba-tiba foto liburan di masa PPKM, pamerin harta kekayaan teman, mendeskripsikan gaya hidup aneh yang kemudian ditiru banyak orang. Hmmm, capek nggak.

Jadi, kalau msih ada yang tanya gimana cara menjadi selebgram yang nggak nyebelin, yang bisa beli Alphard setelah sebulan ngendorse, dan yang citranya selalu baik, jawabannya: susah.

BACA JUGA Pada Satu Titik, Influencer Adalah Profesi yang Aksesibel dan Bisa Mendobrak Sekat Ketidakadilan dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2021 oleh

Tags: cara menjadi selebgramendorseinfluencerselebgram
Iklan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

influencer mojok.co
Kotak Suara

Capres Gandeng Influencer, padahal Belum Tentu Bisa Mengeruk Banyak Suara

12 Agustus 2023
Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia MOJOK.CO
Esai

Konten YouTube Influencer Bukan Segalanya bagi Dunia Kuliner Indonesia

15 April 2023
Ilustrasi media sosial (Mojok.co/Ega Fanshuri)
Pojokan

Secreto Site: Cara Gaul Berkirim Surat Kaleng 

23 Desember 2021
Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang MOJOK.CO
Pojokan

Rachel Vennya: Ada Uang, Mbak Disayang

12 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
berita covid-19

Saran Mesra untuk Pembuat Poster-Poster Pernyataan Warga Menolak Berita Covid-19

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret.MOJOK.CO

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret

15 Mei 2025
Slipi Jakarta Barat, Kawasan Elite yang Bikin Lulusan S2 Sengsara.MOJOK.CO

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

16 Mei 2025
Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan

14 Mei 2025
KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Kebun Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

15 Mei 2025
Tova Veno: Kreator Asal Gunungkidul yang Lahir dari Kegagalan dan Konsistensi

Tova Veno: Kreator Asal Gunungkidul yang Lahir dari Kegagalan dan Konsistensi

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.