Pengalaman Saya Beli Followers Instagram – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Pengalaman Saya Beli Followers Instagram

Riyanto oleh Riyanto
19 Juni 2020
0
A A
influencer beli followers instagram, Tren Instagram Stories Terbaru Bikin Banyak Orang Gede Rasa! Penghapusan Jumlah Like di Instagram dan Kebiasaan Pamer Kehidupan
Share on FacebookShare on Twitter

Jangan pernah menghakimi mereka yang beli followers Instagram. Sungguh. Karena saat kalian menghakimi mereka, berarti saya termasuk kaum yang dihakimi itu wkwkw. Pokoknya jangan menghakimi lah, soalnya kita nggak pernah tahu apa alasan seseorang kenapa dia beli followers, dan FYI aja, alasannya bukan melulu karena malu udah bertahun-tahun punya Instagram tapi followersnya mentok di angka 500-an aja.

Alasan lain itu misalnya… memberi nafkah kepada penjual followers, barangkali. Atau sekadar iseng dan ngetes seberapa efektif beli followers untuk berinteraksi sama kita. Atau untuk akun bisnis di awal-awal biar kelihatan lebih punya value pas ngiklan. Pokoknya macem-macem, lah.

Nah, konsep jual beli followers instagram itu sebenarnya simpel. Jadi penyedia jasa jual followers itu punya database berisi akun-akun instagram yang didapatkan. Cara mendapatkannya macem-macem, ada yang dapet setelah akun tersebut melakukan pembelian, ada juga dapet karena akun-akun tersebut pernah pake aplikasi yang bisa bikin followersnya nambah. Pokoknya mereka punya database banyak akun. Nah, saat kita beli followers, penyedia jasa ini akan memanfaatkan akun-akun dari databasenya untuk memfollow akun yang beli tadi.

Iya, penyedia jasa bisa mengendalikan kegiatan dari semua akun di databasenya, tetapi sebatas untuk like dan follow saja, nggak sampai ngubah kata sandi. Saat kita membeli followers untuk sebuah akun Instagram kita, secara otomatis akun Instagram kita itu juga masuk ke database penyedia jasa dan bisa digunakan untuk memfollow akun-akun lain. Rantai hidupnya kayak gitu terus.


Makanya, pernah nggak kita tiba-tiba follow akun yang nggak kita kenal? Bisa jadi itu karena aksi jual beli tadi, dan ini nggak berbahaya kok. Kalo kita melakukan penyortiran following kita, kita bisa unfollow  akun-akun asing kapan saja.

Nah, beberapa waktu lalu saya mencoba membeli followers, tentunya bukan untuk akun pribadi saya, karena sekalipun jumlah followers saya nggak sampai seribu, tetapi saya bangga dan interaksinya bagus, pun saya juga bukan penggila followers bejibun—halah, ini sih karena emang followersnya nggak banyak aja.

Saya beli followers itu untuk sebuah akun media milik rekan saya, biar kelihatan followersnya mayan banyak, jadi kalo dia ngiklan, nggak keliatan kampungan karena followersnya dikit. Maka mulailah saya cari jasa jual beli followers dan langsung nemu banyak pilihan. Saya memilih salah satu dan melihat-lihat jasanya yang ternyata ada banyak. Ada jasa nambah like, ada jasa nambah followers dari seluruh dunia—lebih murah—ada pula jasa nambah followers khusus Indonesia dan yang itu lebih mahal, karena akan terkesan asli.

Saya memilih yang Indonesia. Untuk percobaan, saya membeli 100 followers dengan kisaran harga tiga puluh ribuan. Setelah melakukan transfer, saya harus menunggu selambat-lambatnya tiga hari untuk prosesnya selesai. Benar saja, dalam waktu nggak sampai tiga hari, banyak akun yang tiba-tiba follow akun yang saya kelola itu.

Bagaimana dengan jumlahnya? Apa beneran seratus? Apa kurang? Apa lebih? Eh ternyata malah lebih. Saya memesan seratus followers, tetapi yang datang jauh lebih banyak yaitu seratus dua puluh followers. Awalnya saya heran, apakah penyedia jasa yang saya gunakan sedang berbaik hati atau gimana, sampai-sampai saya diberi bonus dua puluh followers. Saya sudah mau berterima kasih, sebelum akhirnya mengetahui kenapa belinya seratus, dapatnya seratus dua puluh.

Semua itu untuk mengantisipasi penurunan jumlah. Iya, karena dapetnya cepat, maka berkurangnya juga cepat. Dalam beberapa hari semenjak penambahan followers, jumlahnya semakin berkurang dan hanya tersisa seratus saja. Iya, berkurang dua puluh, sesuai jumlah bonus tadi. Jadi memang sengaja dilebihkan karena penyedia jasa sudah tau kalau pasti jumlahnya akan menurun. Bisa-bisa kalau diberinya ngepas seratus, yang pada akhirnya bertahan malah delapan puluhan. Kan kecewa.

Itu dari segi jumlah yang dibuat sebisa mungkin sesuai dengan pesanan. Lalu bagaimana dengan akun-akunnya sendiri? Apakah akun asli atau akun-akun nggak jelas? Eh ternyata bener, akun-akun yang follow memang akun aktif dan asli Indonesia. Saya mengecek lumayan banyak akun dan semuanya aktif di Instagram, bukan akun second yang lama nggak dibuka pemiliknya.

Tetapi meski semua akunnya adalah akun asli, lupakan akan tercipta interaksi seperti like atau ngasih komentar, atau ngirim DM sekalian. Nggak usah ngimpi bakal dapat interaksi seperti itu. Ibaratnya, akun yang difollow itu bukan akun yang diinginkan dan malah nggak tau kalau akun itu mereka follow, ya jangan harap eksitensi akun kita bakal diperhatikan. Mutlak hanya untuk menambah jumlah followers.

Tetapi memang dari awal niat saya membeli followers bukan untuk mendapat interaksi. Bahkan nggak peduli juga kalau nanti mereka berhenti follow akun yang saya kelola itu. Pokoknya setelah masa promosi akun milik teman saya yang saya kelola itu, akun tersebut wajib kelihatan punya banyak followers, biar orang-orang yang lihat akun itu tertarik follow juga. Terbukti berhasil. Setelah melakukan promosi di Instagram melalui program facebook ads, jumlah followers akun itu naik pesat. Jumlah yang bertambah bisa menyamai jumlah followers yang saya beli sebelumnya, bahkan semakin waktu semakin bertambah.

Beberapa kali memang terjadi lonjakan penurunan, tetapi yang unfollow itu adalah akun-akun yang saya dapatkan dari beli tadi, bukan akun yang memang follow karena tertarik dengan akun tersebut. Jadi ya kalau kemudian ditanya berapa persen akun yang masih bertahan sampai saat ini—sekitar dua bulan berlalu semenjak beli—maka yang tersisa hanya sekitar lima puluh, atau setengahnya sendiri.

Tapi bodo amat, toh strateginya berhasil.

BACA JUGA Alasan Kenapa Kita Pelan-Pelan Perlu Meninggalkan Instagram dan tulisan Riyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.


Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2020 oleh

Tags: beli followersfollowers instagraminstagram
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

Artikel Lainnya

Toko Online Terbaik Nggak Bakal Kalah Melawan Jualan di Media Sosial Terminal Mojok.

Toko Online Terbaik Nggak Bakal Kalah Melawan Jualan di Media Sosial

29 Maret 2022
4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Ikut Giveaway Terminal Mojok

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Ikut Giveaway

3 Maret 2022
Latahnya Pengguna Instagram: Pakai Prompt Sticker Tanpa Mikir Efeknya terminal mojok.co

Latahnya Pengguna Instagram: Pakai Prompt Sticker Tanpa Mikir Efeknya

23 November 2021
4 Tipe Perempuan di Kolom Komentar IG Nicholas Saputra terminal mojok

4 Tipe Perempuan di Kolom Komentar IG Nicholas Saputra

28 September 2021
Pentingnya Notifikasi Screenshot Instastory biar Tau Cepu dalam Pertemananmu

Pentingnya Notifikasi Screenshot Instastory biar Tau Cepu dalam Pertemananmu

14 September 2021
Suneo Honekawa Adalah Representasi Sesungguhnya Orang-orang Menyebalkan di Instagram terminal mojok

Suneo Honekawa Adalah Representasi Sesungguhnya dari Orang-orang Menyebalkan di Instagram

11 September 2021
Pos Selanjutnya
sekolah apa ini resensi buku insist press sanggar anak alam salam yogyakarta sekolah alternatif terbaik mojok.co

Sekolah Apa Ini? Kenapa Tak Ada Mata Pelajaran, Seragam, dan Peraturan?

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Syaeful Cahyadi: Menceritakan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan
    by Ali Ma'ruf on 20 Mei 2022
  • Konsep Transmigrasi Sudah Kuno, Kemendes Terapkan Transpolitan
    by Yvesta Ayu on 20 Mei 2022
  • Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali
    by Isidorus Rio Turangga Budi Satria on 19 Mei 2022
  • Nasirun, Santrinya, dan Lukisan-lukisan yang Pulang
    by Arif Hernawan on 19 Mei 2022
  • Cerita Simone Inzaghi yang Sering Dibandingkan dan Stefano Pioli yang Kerap Diremehkan
    by Ali Ma'ruf on 19 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In