Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Bus Handoyo Mengawal Setiap Tragedi yang Terjadi di antara Lumajang dan Wonosobo

Hendrini Esvi Wastiti oleh Hendrini Esvi Wastiti
6 Juni 2023
A A
Bus Handoyo Mengawal Setiap Tragedi yang Terjadi di antara Lumajang dan Wonosobo MOJOK.CO

Ilustrasi Bus Handoyo Mengawal Setiap Tragedi yang Terjadi di antara Lumajang dan Wonosobo. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bus Handoyo adalah bus kesayangan keluarga saya. Moda transportasi inilah yang mengawal setiap tragedi dari Lumajang menuju Wonosobo.

Saya dan keluarga tinggal di Lumajang, Jawa Timur. Nah, keluarga saya ini mempunyai kebiasaan untuk sambang atau mengunjungi kerabat di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dan, Bus Handoyo menjadi favorit keluarga saya untuk menjalankan tradisi ini. Sebuah kondisi yang selalu membuat saya gelisah.

Kami sering berkunjung ke Jawa Tengah karena anak tertua dari pihak nenek kini tinggal di Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo. Bisa dibilang beliau sudah resmi menjadi warga sana sejak beberapa puluh tahun yang lalu.

Masalahnya adalah, saya itu nggak bisa banget naik bus. Namun, celakanya, keluarga saya berbanding terbalik. Mereka sangat suka naik bus, dan Bus Handoyo adalah andalan. Iya, jadi bukan masalah Bus Handoyo-nya ya, tapi saya sendiri yang kurang bersahabat dengan kendaraan raksasa itu.

Bus Handoyo dan dilema di dalam diri saya

Saya pribadi, sih, nggak masalah dengan acara sambang ke Wonosobo. Namun, sekali lagi, acara kudu naik bus itu yang membuat perut mulas dan dilema. Seakan-akan ada malaikat di sisi kanan kepala saya memberi semangat. Sementara itu, di sisi kiri, ada setan yang nggak berhenti bilang, “Hari mabuk perjalanan bersama Bus Handoyo semakin dekat, kawan!”

Dilema itu bahkan sudah terjadi sejak keluarga saya memberi informasi perihal kapan kami akan berangkat ke Wonosobo. Ini “baru akan” loh. Belum juga keluarga membeli tiket Bus Handoyo dan menyerahkan ke tangan saya. Wah, baru segitu saja saya sudah gelisah. 

Dari Lumajang ke Malang, baru Wonosobo 

Selain kudu naik bus, sambang ke Wonosobo dari Lumajang itu memang isinya perjuangan. Jadi, kalau mau naik Bus Handoyo jurusan Jawa Tengah, kami harus ke Malang. Lantaran saat itu sedang musim hujan, keluarga saya memutuskan untuk menyewa mobil untuk “boyongan” Lumajang ke Malang.

Kembali, masalah buat saya tersaji. Entah kenapa, kayaknya saya memang mendapatkan kutukan sebagai “anak paling mabukan” yang pernah ada. Betul, saya juga mabuk naik mobil. Bau pewangi mobil saja lambung saya sudah gentar. Makanya, kakak yang tidak ikut sambang mengantar saya ke Malang naik motor.

Saya sendiri mudah mual karena lambung yang memang kurang kokoh. Bahkan saya juga punya GERD. Jadi ya, memang serba salah kalau mau sambang ke Wonosobo. Oleh sebab itu, saya dan kakak menyempatkan diri mengisi perut di warung makan Tegal Ombo. Tepat saat itu, kami mendapat kabar bahwa sepupu dan anaknya yang menemani saya berangkat duluan ke Wonosobo sudah mendapatkan tiket Bus Handoyo.

Yah, inilah dia. Hari di mana mabuk perjalanan jadi sangat menyiksa.

Baca halaman selanjutnya….

Drama sebelum perjalanan menuju Wonosobo

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2023 oleh

Tags: Bus Handoyohandoyojawa tengahJawa TimurlumajangWonosobo
Hendrini Esvi Wastiti

Hendrini Esvi Wastiti

Penggemar tulisan Mojok yang ingin karyanya nampang di rubrik Mojok.

Artikel Terkait

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
UMK Jogja bikin perantau Jawa Tengah menderita. MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Orang Jawa Tengah Merantau ke Jogja: Biaya Hidup Makin Tinggi, Boncos karena Kebiasaan Ngopi di Kafe, dan Gaji yang “Seuprit”

11 Desember 2025
Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Utara Jawa.MOJOK.CO
Mendalam

Mangrove, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Pesisir Semarang yang Masih Diabaikan

16 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.