Warung bubur kacang hijau alias burjo adalah penyelamat pelajar miskin seperti Hendri (26). Selama tinggal di perantauan, pria asal Banyumas, Jawa Tengah itu harus memutar otak agar bisa bertahan hidup selama kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jogja.
***
Hendri bukan berasal dari keluarga kaya tapi semangatnya kuliah masih membara. Berbekal uang tabungan dari hasil kerja di pabrik batu bata yang ada di Pulau Bangka, Hendri nekat ke Jogja untuk kuliah.
Pada saat itu, orang tuanya sudah mewanti-wanti bahwa mereka tidak bisa membiayai. Tapi Hendri berhasil meyakinkan mereka dengan mendapatkan beasiswa kuliah. Bahkan saat pertama kali tiba di Terminal Giwangan , Jogja ia harus menginap tiga hari dua malam karena tidak ada tempat untuk menumpang.
Selama di perantauan, orang tua juga tidak memberikan kiriman uang. Ia pun tak ingin menuntut maupun menyusahkan orang tuanya. Alhasil, Hendri harus mencari uang sendiri dan menghemat biaya hidup. Namun, beasiswanya malah dicabut di ujung semester.
Untuk membayar sisa UKT-nya selama semester 9 hingga 14, ia memilih bekerja freelance. Pemuda asal Banyumas, Jawa Tengah itu juga dituntut jeli dalam mengatur keuangan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mulai dari memasak sendiri di kosan kalau sempat, membeli barang bekas yang masih layak pakai, serta memilih warung makan murah di sekitar UNY. Sampai pilihannya jatuh kepada Burjo.
Burjo, tempat terbaik yang menjual makanan murah
Meski namanya bubur kacang hijau, burjo kini tak lagi menjual makanan kacang hijau namun sudah beralih makna menjadi tempat yang menjual aneka makanan dan minuman. Warung ini sering ditemukan di sekitar area kos-kosan mahasiswa yang tak jauh dari kampus, termasuk UNY.
Selain Burjo, masih banyak warung makan yang berada di sekitaran UNY. Misalnya rumah makan padang hingga Olive Fried Chicken. Tapi bagi Hendri yang dulu kuliah di UNY, Burjo adalah tempat terbaik yang menjual makanan murah.
“Burjo yang dekat kampus itu pilihan paling praktis, hemat waktu, dan ramah di kantong mahasiswa ,” ujar Hendri.
Pilihan menunya pun cukup variatif yakni masakan rumahan dengan harga yang terjangkau, yakni sekitar Rp10 ribu satu porsi. Bahannya tidak ada yang dikurang-kurangi. Bisa pilih dan ambil sendiri.
Burjo nggak kalah dari kafe
Selain warung atau tempat makan, kafe juga bisa menjadi opsi pelajar. Tak sedikit juga kafe yang berada di sekitar UNY. Tapi yang kafe namanya, harga menunya sering kali lebih mahal daripada Burjo.
Baca Halaman Selanjutnya












