MOJOK.CO – Wisma Hartono Jogja tinggal kenangan setelah resmi tutup. Salah satu gedung tertua di Jogja ini adalah legenda yang menyimpan banyak kenangan.
Kabar buruk selalu lebih cepat datang dan menyebar di media sosial. Entah kenapa, sepertinya kita memang suka seperti itu atau algoritma media sosial yang menghendakinya. Kali ini, kabar buruk hadir dari salah satu gedung tertua di daerah istimewa ini. Wisma Hartono Jogja resmi tutup pada 4 Mei 2025.
Bagi kamu yang menjadi pelajar era 2000an, Wisma Hartono Jogja adalah saksi sejarah. Tempat mendekati calon pacar, berhubungan tanpa status, menyatakan cinta, pacaran pertama kali di sana, selingkuh di sana, ketahuan selingkuh, hingga menumpahkan rasa tangis karena putus pacaran.
Wisma Hartono bukan hanya soal cinta, tapi ada sejarah transaksi (baca: jual beli ponsel), makan KFC, hingga tempat untuk melarikan diri saat hendak bermain Counter Strike. Dan saya mengalami itu.
Wisma Hartono Jogja adalah tempat cocok untuk melarikan diri
Barangkali tidak banyak yang tahu bahwa ada ruangan “rahasia” di bawah Wisma Hartono Jogja. Ruangan itulah yang menjadi tempat pelarian pelajar SMP dan SMA. Ruangan yang kemudian menjadi arena tumpah darah dalam layar kaca. Ya, arena bermain Counter Strike. Dan saya menjadi saksinya.
Ketika bel berbunyi sebagai tanda berakhirnya sekolah maka sebagian besar pelajar akan berlari sekencang-kencangnya menuju ruangan itu. Mencari kursi yang strategis, mouse yang nyaman, dan tentu saja pencahayaan yang oke. Di situlah tugas saya.
Sebagai salah satu pelari cepat di sekolah, saya yang akan melesat dan menunaikan tugas itu. Maka bisa dipastikan bahwa kursi tengah di baris kedua adalah pilihan yang tepat dan memenuhi 3 unsur di atas.
Tugas saya cukup sampai di situ. Selanjutnya, teman-teman saya yang bermain karena saya belum bisa main Counter Strike.
Dan selama 3 tahun menjadi pelajar di sana, sepertinya saya termasuk, selain perempuan, 10% pelajar yang pada akhirnya tidak merasakan bermain Counter Strike di ruangan bawah di Wisma Hartono Jogja. Namun, minimal pernah merasakan sensasi naik tangga untuk kemudian makan enak di ruangan atasnya. Ruangan gerai ayam cepat saji.
Baca halaman selanjutnya: Kenangan manis bersama Wisma Hartono.