Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang

Entah kebetulan atau tidak, dalam tiga kepulangan terakhir saya baru-baru ini, para pengamen di bus Surabaya Semarang seperti sepakat untuk “menjeritkan” keperihan yang sama

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
28 Februari 2023
0
A A
Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang MOJOK.CO

Ilustrasi Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menengok kembali catatan lama tentang perjalanan Surabaya ke Semarang, sekarang, semua sudah sangat berbeda.

Momen kembali naik bus trayek Surabaya Semarang dalam beberapa waktu terakhir ini nyatanya tak hanya sebatas menjadi momen nostalgia bagi saya. Lewat lagu-lagu yang dibawakan para pengamen di setiap titik pemberhentian, saya justru disuguhkan gambaran kenyataan hidup yang kian tak bersahabat.

Setelah terakhir kali pada 2019 lalu, saya akhirnya memutuskan kembali naik bus trayek Surabaya Semarang untuk menempuh perjalanan pergi-pulang Surabaya Rembang. Biasanya saya lebih suka naik motor karena bisa lebih leluasa. Namun, karena agak wegah kehujanan di sepanjang perjalanan, dan terutama karena kondisi tubuh yang kurang fit, naik bus saya kira jauh lebih aman dan nyaman.

Ketika berada di dalam bus, saya, seperti di waktu-waktu yang telah lewat, mencoba menerka-nerka playlist lagu yang akan dibawakan para pengamen yang hilir-mudik keluar-masuk bus.

Catatan masa lalu ketika naik bus Surabaya Semarang

Dulu, di rentang 2017 hingga 2019, saat masih sering naik bus Surabaya Semarang, saya sempat iseng membuat list genre lagu yang dinyanyikan oleh para pengamen tersebut. Misalnya, jika tiba di Gresik, pengamen akan menyanyikan apa; ketika masuk Lamongan membawakan lagu siapa; dan seterusnya.

Kesimpulan yang saya dapat saat itu, 75 persen lagu yang dinyanyikan para pengamen di bus Surabaya Semarang adalah lagu-lagu dengan lirik dan musik bernuansa “semangat”. Yang ketika dibawakan akan membuat penumpang, khususnya saya, secara reflek ikut mengangguk-anggukkan kepala, menggoyang-goyangkan kaki, menikmati.

Suasana yang ternyata berbeda sama sekali dengan momen naik bus Surabaya Semarang baru-baru ini. Saya tak melihat wajah-wajah pengamen yang tetap semringah saat bernyanyi. Rata-rata muram dan pias. Saya tak lagi mendengar senandung penuh gairah. Hanya lagu-lagu sendu yang lebih terdengar seperti ratapan seseorang yang telah berada di ambang putus asa. Wabah panjang Covid-19 seperti tak menyisakan hal lain selain kesulitan-kesulitan.

Tuban: lagu-lagu kekalahan di bus trayek Surabaya Semarang

Dari arah Rembang, Jawa Tengah, rute yang akan dilalui bus Surabaya Semarang untuk sampai ke Terminal Bungurasih adalah Tuban, Lamongan, Gresik, dan masuk ke Terminal Bungurasih sebagai pemberhentian terakhir. Secara administratif termasuk bagian dari Kabupaten Sidoarjo.

Karena Tuban menjadi rute pertama yang dilewati bus trayek Surabaya Semarang, maka saya memulai tulisan ini dengan lagu-lagu sendu dari para pengamen Bumi Wali.

Dalam “catatan lama” saya di sepanjang trayek Surabaya Semarang, Tuban saya sebut sebagai basisnya pengamen Campursari. Terutama ketika memasuki daerah Manunggal. Mereka mengamen dengan membentuk grup yang terdiri dari dua sampai orang. Berisi pemetik gitar, pemain kentrung (yang biasanya juga bertindak sebagai vokalis), dan penabuh gendang paralon.

Dari beberapa lagu Campursari yang dibawakan, di antara yang saya cukup familiar di bus trayek Surabaya Semarang adalah lagunya The Godfather of Broken Heart Didi Kempot. Yang kebetulan paling sering saya dengar saat berjumpa mereka di Tuban adalah “Perawan Kalimantan”, “Stasiun Balapan”, “Sewu Kutho”, “Jambu Alas”, hingga “Pamer Bojo”.

Memang lagu-lagu dengan tema patah hati. Tapi, seperti jamak diamini, patah hati dalam lagu Didi Kempot itu beda. Alih-alih menyayat hati, justru membuat pendengar tidak bisa untuk tidak berjoget. Dan itu yang terjadi di dalam bus tiap kali para pengamen Tuban ini “tampil”. Beberapa kali pada waktu itu ada penumpang yang secara khusus membayar mereka untuk menambah lagu.

Sayangnya, terkaan saya dalam beberapa kali kesempatan pulang belakangan ini meleset. Tak ada lagi suasana bus yang gayeng setiap tiba di Tuban. Saya hanya menjumpai para pengamen di bus trayek Surabaya Semarang yang membawakan lagu-lagu berisi pengakuan kalah. Sebut saja “Ojo Dibandingke” dari Abah Lala hingga “Kalih Welasku” milik Denny Caknan yang dinyanyikan dengan getir dan tanpa gairah. Belum lagi lagu-lagu lain yang sayang saya tak tahu judulnya, tapi di telinga saya terdengar seperti sebuah tangisan alih-alih nyanyian.

Baca halaman selanjutnya….

Lamongan: parade lagu-lagu menyayat hati Iwan Fals dan Ebiet G Ade

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2023 oleh

Tags: Bungurasihbus surabaya semaranglagu sedihPengamenSemarangSurabayaTuban
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus MOJOK.CO
Ragam

Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja

11 Juli 2025
Naik Bus Ladju ekonomi Surabaya Jember: takjub dengan jenis penumpangnya, bersiap dengan banyak hal tak terduga MOJOK.CO
Ragam

Naik Bus Ladju Ekonomi Surabaya-Jember: Takjub sama Jenis Penumpangnya, Bikin Waswas karena Banyak Hal Tak Terduga

9 Juli 2025
Vega R 2007 tak cocok untuk pergi dari Surabaya ke Mojokerto. MOJOK.CO
Catatan

Nekat Motoran dari Surabaya ke Mojokerto dengan Vega R 2007 Milik Ayah, Nyaris Terjebak di Area Hutan karena Awam Berkendara

7 Juli 2025
Gudeg Jogja Menyengat Lidah Orang Surabaya, Bikin Pusing dan Hampir Saja Dia Membenci Kuliner Ini MOJOK.CO
Esai

Gudeg Jogja Menyengat Lidah Orang Surabaya, Bikin Pusing dan Hampir Saja Dia Membenci Kuliner Ini

4 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

kemiskinan orang miskin dilarang punya anak banyak mojok.co

Kemiskinan Membunuhmu, Pemerintah Mengabaikanmu

8 Juli 2025
Demokrasi Dikumandangkan di Atas Mimbar, Tapi Perlawanan Diancam dari Balik Seragam

Demokrasi Dikumandangkan di Atas Mimbar, Tapi Perlawanan Diancam dari Balik Seragam

8 Juli 2025
KKN dengan mahasiswa kupu-kupu bikin repot karena suka bingung sendiri MOJOK.CO

Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

11 Juli 2025
Naik Bus Ladju ekonomi Surabaya Jember: takjub dengan jenis penumpangnya, bersiap dengan banyak hal tak terduga MOJOK.CO

Naik Bus Ladju Ekonomi Surabaya-Jember: Takjub sama Jenis Penumpangnya, Bikin Waswas karena Banyak Hal Tak Terduga

9 Juli 2025
12 Tahun Menyeduh Rasa di Klink Kopi, Menjadi Usaha Kecil yang Diam-diam Mengubah Hidup

Ketekunan Klinik Kopi Mengenalkan Budaya Ngopi yang Personal Tanpa Mengejar Viralitas

5 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.