Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan

Husein Jafar Al Hadar oleh Husein Jafar Al Hadar
26 November 2023
A A
Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan MOJOK.CO

Ilustrasi Jika Bukan karena Guru, Saya Tak Kenal Tuhan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Guru, kata suatu hikmah yang kerap dinisbatkan pada Sayyidina Ali, adalah siapa saja yang mengajari kita walau satu huruf.

Saya menulis ini di “Hari Guru”, 25 November yang lalu. Awalnya saya menulis untuk caption di Instagram pribadi. Saya sedang membagikan foto-foto dan video perjalanan dengan salah satu guru saya, yakni Habib Jindan bin Jindan. Tapi karena jadinya bisa panjang, saya lanjutin aja di Mojok.

Tentu, bukan berarti saya fanatik satu guru. Sudah fanatik, tidak mau ceritakan atau apalagi tak hormati guru-guru saya yang lain. Di Putcast, saya pernah cerita tentang guru saya yang lain, yakni Cak Nun (kita berhenti sejenak di sini untuk mendoakan kesembuhan dan kesehatan Beliau). 

Di video-video YouTube saya di berbagai channel atau channel pribadi, saya sering bercerita tentang guru saya yang lain lagi, yang tak lain adalah ayah saya sendiri. Bahkan saya sengaja membiarkan orang salah sebut nama saya yang sebenarnya “Husein” menjadi “Ja’far”. Jadi, nama “Ja’far” tak lain adalah nama ayah karena bagi saya, semua capaian ilmu dan dakwah saya yang secuil ini karena dari ayah saya.

Sebab, fanatisme adalah kebutaan yang menyebabkan kita tak bisa melihat sesuatu selain yang kita fanatiki. Sementara itu, Nabi Muhammad mengajarkan kita melihat segala sesuatu agar bisa menemukan hikmah atau pelajaran yang terselip untuk kita pungut. Semua hikmah adalah harta karun orang beriman yang hilang. Jadi, harus dipungut di mana saja kita menemukannya, meski dari mulut orang munafik sekalipun.

Oleh sebab itu, saya mau menegaskan dulu bahwa guru saya begitu banyak dan beragam. Mulai dari pesantren, kampus, media sosial, hingga kehidupan.

Hikmah guru

Guru, kata suatu hikmah yang kerap dinisbatkan pada Sayyidina Ali, adalah siapa saja yang mengajari kita walau satu huruf. Dan, betapapun durhakanya orang tua Anda pada Anda, tetap saja mereka adalah guru Anda yang wajib Anda berbakti. Berbuat baik, bukan berarti patuh karena tak ada kepatuhan untuk kesalahan, keburukan, atau kemaksiatan. 

Mustahil Anda sama sekali tak pernah belajar meski satu huruf pada orang tua. Dan, beruntunglah orang tua yang anaknya belajar berucap Bismillah dan melafalkan Al-Fatihah darinya. Setiap bacaan mulia itu dilafalkan, orang tua itu mendapat aliran pahala meski telah wafat. Amal akan terus mengalir, meskipun orang telah wafat. Itu adalah ilmu yang bermanfaat.

Kali ini saya mau memanfaatkan cerita hubungan saya dengan Habib Jindan justru sebagai rangkuman perjalanan hubungan saya dengan para guru-guru saya. Agar jadi bekal bagi kita, bukan hanya para guru, untuk menggurui agar tak salah. Karena di negeri jauh di sana, “Wakanda”, sedang ada fenomena di mana minat jadi guru rendah, tapi minat menggurui tinggi. 

Malas menjadi guru karena gajinya kecil dan setiap orang harus memenuhi kebutuhannya yang kadang tak kecil. Sementara itu, minat menggurui semakin tinggi karena merasa dirinya pintar dan yang penting ego terpuaskan.

Baca halaman selanjutnya: Mencium tangan Habib Jindan…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 November 2023 oleh

Tags: Cak Nunguruhabib jafarhabib jindanhari guruHusein Ja'farnabi muhammadnabi sawSayyidina Ali
Iklan
Husein Jafar Al Hadar

Husein Jafar Al Hadar

Magister Tafsir. Pengasuh Konten Dakwah YouTube “Kultum Pemuda Tersesat” dan Penulis Buku “Tuhan Ada di Hatimu”.

Artikel Terkait

Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Pemkot Semarang dorong dukungan finansial layak untuk guru agama, marbot, hingga pemandi jenazah MOJOK.CO
Kilas

Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan

23 September 2025
Ketulusan guru di Sekolah Gajahwong Jogja. MOJOK.CO
Liputan

7 Tahun Mengabdi Jadi Guru di Jogja, Tak Tega Melihat Realita Siswa Putus Sekolah meski Diri Sendiri Tidak Sejahtera

9 September 2025
sri mulyani, guru beban negara.MOJOK.CO
Ragam

Video Sri Mulyani soal “Guru Beban Negara” Memang Hoaks, tapi Isinya adalah Fakta

21 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
Keakraban dengan montir bengkel beri saya banyak keuntungan MOJOK.CO

Menjalin Keakraban dengan Bengkel Umum nan Biasa Beri Saya Banyak Keuntungan

14 November 2025
Nasib buruh usai Marsinah jadi pahlawan nasional. MOJOK.CO

Suara Hati Buruh: Semoga Gelar Pahlawan kepada Marsinah Bukan Simbol Semata, tapi Kemenangan bagi Kami agar Bebas Bersuara Tanpa Disiksa

12 November 2025
JILF 2025 Mojok.co

JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan

15 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Aksi kapten tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rinjani, di event Campus League 2025 Regional Jogja MOJOK.CO

Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

13 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.