Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Ketika Sala Pakai Logat Jawa, Masih Kena Pukul

La Ode Abdul Wahid oleh La Ode Abdul Wahid
4 Desember 2018
0
A A
Salah pakai logat Jawa MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – La Ege dan La Somad bersiasat supaya tida kena pukul ketika masuk muka kampung. Niat hati ngomong “Saya wong Muna”, tapi logat Jawa tida berguna.

Pakai logat Jawa pun tida mempan

Konon katanya, suatu waktu pernah terjadi perang suku di Pulau Muna, antara suku pribumi (Suku Muna) dan suku pendatang atau transmigran (Suku Jawa). Celakanya, La Ege yang merupakan Suku Muna punya teman baku bawa di sekola (sahabat karib) namanya Somad, yang seorang Jawa.

Perang antarkelompok ini lama baru da berhenti. Sampe-sampe setiap orang yang masuk di kampungnya orang Muna ditanyai begini: “Ko orang apa?”

Bila orang jawab, “Sa orang Muna” maka ia tida akan diganggu ato kena pukul. Tapi kalo ada yang jawab, “Sa orang Jawa” tentunya da pasti dikasi hadiah pukulan.

Tiba waktu La Ege dan Somad dikasi tugas kelompok sama bu guru di sekola. Tempat untuk mengerjakannya berada di rumah La Ege. Pertama, Somad merasa takut. Tapi, setelah La Ege dayakinkan La Somad supaya datida takut datang ke rumahnya.

Jangan protes Somad sa tulis jadi “La Somad”, sebab yang tulis orang Muna. Sudah menjadi kebiasaan, setiap menyebut nama orang dari suku mana pun asalnya selalu ditambahkan awalan “La”, misal seorang bernama Agus orang Muna pasti memanggilnya “La Agus”.

“Pokoknya, kalo ko masuk di kampungku trus ada yang tanya ko di muka (gerbang) kampung, mengaku saja ko sebagai orang Muna. Pasti ko tida akan diganggu itu. Percaya ko sama saya.” Terang La Ege ke La Somad.

Akibat pencerahan dari La Ege,  La Somad pun da turuti apa yang dikata La Ege. Da beranikan diri mi untuk pergi kerumahnya La Ege. Setibanya di muka kampung, ia langsung ditanyai oleh gerombolan penjaga.

“Hoe, ko orang apa?” Penjaga muka kampung bertanya ke La Somad.

Sesuai arahan La Ege, La Somad pun da jawab, “Saya wong Muna, mas.”

Mendengar  jawaban itu, sontak para penjaga kampung tanpa permisi menghujami La Somad pukulan. Tangan bergerak, mulut sala satu dari diorang (mereka) bicara, “Sejak kapan ada orang Muna bicaranya begitu?”

Gara-gara iklan

Semasa sekolanya, La Ege dikenal sebagai pemanjat ulung. Berkat keahliannya memanjat pohon itu, hari-hari selalu da kelebihan uang jajan. Setiap pulang sekolah, banyak yang pake dia punya jasa untuk diminta bantu panjat kelapa, mangga, dan pohon buah lain yang ada di kampung.

Terlalu jagonya La Ege memanjat, sampe-sampe da tida punya sejarah pernah jatuh dari pohon. Barangkali ini bakat alam yang da miliki.

Namun suatu hari, sewaktu jam istirahat sekolah, tiba-tiba datang kabar kalo La Ege dajatuh dari atas pohon mangga samping kantin sekolah. Semua orang di sekola diorang tida habis pikir. Bisa-bisanya La Ege, tukang panjat tersohor di kampung da tajatuh dari atas pohon yang tida begitu tinggi sebenarnya—yang menjadi tempat main anak sekolah pada umumnya.

Tangan La Ege sedikit terkilir dan kakinya patah. Dia langsung dibawa oleh teman-temannya di ruang guru (UKS sekolah La Ege belum ada) untuk dirawat.

“Aduhhh!”Teriak La ege saat hendak dipegang kakinya oleh bu guru.

“Kenapa ko bisa jatuh Ege? Sa kira ko sudah paling jago kalo urusan panjat-memanjat.” Tanya bu guru. Dengan setengah mati La Ege da coba jelaskan kenapa sampe da jatuh.

“Begini ibu guru, tadi itu sa habis beli di warung, saya langsung nae di atas pohon, sa duduk di atas sambil makan roti dan minum minuman yang sa beli. Habis itu, karena semalam sa habis nonton iklan di tv, Sa ikut orang iklan di tv itu.”

“Ko ikut bagemana?” Kembali tanya ibu guru.

“Diorang minum ini bu guru lalu diorang loncat dari atas mobil besar dan aspal jalan berubah jadi air.” Jawab La Ege sembari menunjukkan botol SPRITE yang ada di sampingnya.

Cara turun dari bis

Setelah makan di warung makan yang tipu dia (baca: Katanya Sambal Padahal Lombo) La Ege langsung da berniat berkeliling kota. Da langsung menaiki bis depan rumah makan. Tak seorang diri, La Ege ditemani beberapa penumpang lainnya. Suasana dalam mobil hanya teriringi irama mesin yang bikin tida nyaman telinga La Ege.

“R.A Kartini, Pak Supir.” Ucap salah satu ibu-ibu yang memecah kebisuan para penumpang.

Sesaat kemudian, bis da berhenti tepat di jalan R.A Kartini. Dan Ibu yang berucap tadi langsung da turun dari bis. Lalu bis jalan kembali.

“Basuki Rahmat, Pak Supir.” Ucap lagi sala seorang penumpang laki-laki.

Bis berhenti di jalan Basuki Rahmat. Laki-laki yang berucap tadi da turun dari bis. Dan bis jalan lagi.

Kejadian berulang, sampai penumpang tinggal tersisa La Ege-nya sendiri. Uniknya, setiap penumpang yang turun sebelum-sebelumnya diorang turun dengan menyebut nama jalan berbeda-beda yang kebetulan sesuai jenis kelamin diorang masing-masing. Sialnya La Ege tidak tahu menahu soal nama-nama jalan yang ada di kota, da kira diorang penumpang sebut tadi adalah nama mereka sendiri.

Akhirnya La Ege berkesimpulan, “Dari tadi, setiap diorang turun pasti diorang sebut nama. Jadi kalo sa mo turun sebentar, berarti sa harus sebut nama juga ini, biar bis da kasi turun saya.”

Puas menikmati pemandangan kota dari dalam bis, la Ege akhirnya berniat turun.

“La Ege, Pak Supir.” Ucap La Ege dengan PD-nya.

“Haaa.” Suara keharanan pak supir sambil da bale ke kursi penumpang.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2018 oleh

Tags: jawalogat jawamopSuku Muna
Iklan
La Ode Abdul Wahid

La Ode Abdul Wahid

Artikel Terkait

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?
Movi

Irfan Afifi: Kalau Tidak Ada Tanda Maju, Mengapa Indonesia Tidak Pilih Mundur Saja?

26 Maret 2025
jawa, orang jawa, orde baru.MOJOK.CO
Ragam

Program Pemerintah Kolonial Belanda dan Orde Baru Jadi Penyebab Orang Jawa Ada di Mana-mana

6 Februari 2025
Membongkar Stigma Orang Jawa adalah Pemalas.MOJOK.CO
Histori

Membongkar Stigma Orang Jawa adalah Pemalas

10 Desember 2024
Jawa Ngatain “Polisi Rendang” ke Orang Sumatera. Nggak Sopan! MOJOK.CO
Esai

Rendang Dikira Kalio, Sudah Salah Ngotot Pula: Ketika Orang Jawa Menista Warisan Masakan Padang

18 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Dosa Besar Pedagang Sate Kambing yang Merugikan Pembeli dan Sulit Dimaafkan

5 Dosa Besar Pedagang Sate Kambing yang Merugikan Pembeli dan Sulit Dimaafkan

15 Juli 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO

Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah, Merasa Dikucilkan di Kampus Sendiri

16 Juli 2025
Pertama kali pakai mobile banking (m-banking) dan QRIS, bingung MOJOK.CO

Orang Gaptek Pertama Kali Pakai QRIS: Dari Panik Jadi Ketagihan karena Mudah, Berujung Sumpek karena Hari-hari Terasa Tanggal Tua

15 Juli 2025
Cangkringan, Kecamatan Paling Cantik di Sleman (Foto oleh Mohammad Sadam Husaen)

Ketika Klub Sepeda Bahagia Cycling Comedy Membelah Cangkringan Sleman, Kecamatan Paling Cantik yang Membuat Kecamatan Lain Minder

10 Juli 2025
Fatwa Haram Sound Horeg Dilawan: Bukti Ingin Menang Sendiri MOJOK.CO

Tidak Terima Sound Horeg Difatwakan Haram: Bukti Masyarakat Indonesia yang Keras Kepala dan Selalu Ingin Menang Sendiri

15 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.