ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Keluh Kesah Kuliah, Dosen Sirkus Mahasiswa Mampus

Redaksi oleh Redaksi
4 Juni 2023
0
A A
Keluh Kesah Kuliah, Dosen Sirkus Mahasiswa Mampus. MOJOK.CO

Ilustrasi Keluh Kesah Kuliah, Dosen Sirkus Mahasiswa Mampus

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Di depan memberikan teladan, di tengah membangun kekuatan, dan di belakang memberikan dorongan. Ya, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Pepatah klasik dari seorang guru bangsa, Ki Hajar Dewantara. Masih relevankah kini? Terutama untuk pada dosen yang jarang ngampus.

Hari ini, saya dan rekan-rekan telah tiba di ruangan itu. Satu per satu yang lain datang dengan nafas yang engap. Sial, liftnya rusak. Alhasil, menaiki anak tangga tujuh putaran bukanlah pilihan. Awalnya suasana terasa menyenangkan dengan gurauan dan cerita yang saling kami lontarkan. Namun, beberapa jam berselang, tak ada lagi seseorang yang datang. Padahal, beliaulah orang terakhir yang tentunya kami harapkan.

Bukan kali pertama, terhitung sudah dua purnama lamanya. Kami tak tau apa yang terjadi. Setelah Ujian Tengah Semester dua bulan lalu, sosok teladan itu menghilang entah kemana. Bukannya tanpa upaya, namun ironisnya percobaan merayu sang dosen hanya bertepuk sebelah tangan. 

Bahkan, sekadar menghubungi beliau pun, kami seakan-akan menjadi kelinci percobaan dari beberapa aplikasi tak wajar hanya demi mendapatkan notif bahwa pesan kami telah dibacanya.

Sibuk dan kesibukan dosen

Sebagai mahasiswa, kami tentunya tahu soal apa yang disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat adalah konsep yang terus didoktrinkan bahkan sejak Ospek. Ketiga tugas tersebut mestinya saling melengkapi dan tidak berbenturan satu sama lain sehingga civitas akademik dapat memiliki kualitas yang baik. 

Pun sebagai mahasiswa, absennya beliau-beliau awalnya dapat kami terima, walaupun dengan argumentasi yang template, seperti sedang ada kegiatan lain, sedang ke luar kota, ada rapat, atau yang lainnya. Sayangnya, sesuatu yang kami sebut sebagai toleransi itu tak mampu bertahan lama. Tak sampai separuh semester yang beliau hadiri. Sisanya zonk.

Mengajar mestinya adalah tugas utama dari seorang pengajar. Entah ekosistem pendidikan atau karakter pribadi yang membuat prinsip itu bergeser. Ya, Mengajar bukan lagi keutamaan, justru hanya sebagai sampingan. Bahkan saking sibuknya, mengajar bukan bagian dari kesibukan. 

Mari kita buat sederhana saja. Apabila sedang tidak mampu mengajar, setidaknya berilah materi. Jika tak mampu memberi materi, setidaknya berilah kami tugas. Kalau memang tak mampu untuk sekadar memberi tugas, setidaknya berilah kepastian. Jika masih tidak mampu juga untuk memberikan kepastian, setidaknya kami mohon untuk jangan menghilang.

Apa yang kami rasakan saat ini ibaratnya dosen sirkus, mahasiswa mampus.

UKT (Uang Kuliah Tunggal) atau UTK (Uang Tidak Kuliah)?

Bukannya ingin jadi mahasiswa yang ambis, namun hanya satu kata yang mampu menggambarkan kebobrokan ini. Rugi. Bayangkan saja, mahasiswa membayar sejumlah uang tiap semesternya hanya untuk menunggu sesuatu yang tak pasti. Jumlahnya pun bervariasi, mulai dari 3-5 jutaan. Itu saja? Oh tentu tidak. Bagi mahasiswa perantau, jangan lupakan biaya hidup ya. 

Kemana perginya uang itu? Apakah boleh kami mengajukan cashback? Kenapa sih kami tak mendapatkan hak belajar? Kami kan sudah melakukan kewajiban kami, tolonglah setidaknya tunjukkan sikap profesionalitas dengan tidak mempraktekkan Shunshin no Jutsu seperti itu. 

Kepada siapa harus mengadu?

Selain kepada Tuhan, tampaknya tak ada tempat pelarian lain. Bagaimana tidak, ulah oknum dosen yang demikian nyatanya telah diketahui banyak orang, bahkan atasannya sekalipun. Dengan kata lain, ketidakprofesionalan tersebut telah menjadi rahasia umum. Mirisnya, tak ada satu pun respon atas laporan itu. Koordinator progam studi, kepada departemen, atau bahkan dekan seakan-akan bersikap acuh tak acuh. Bahasa kerennya, mahasiswa yang dirugikan malah dikacangin. 

Positive thinking saja, mungkin yang bersangkutan bukan satu-satunya. Bisa jadi juga karena yang bersangkutan adalah orang penting di lingkungannya sehingga ada konflik kepentingan yang bermain di sana. Entahlah, logika mahasiswa ini kadang terlalu kemana-mana ya.

Namun, kalau seandainya benar begitu, berarti sisi gelap perkuliahan ini mampu membuktikan sebuah teori ilmu sosial, dimana nilai moral bergantung pada seberapa banyak orang yang melakukannya tanpa memandang tindakan tersebut baik atau tidak. 

Pokoknya semakin sering dilakukan, maka akan semakin wajar, termasuk tindakan indisipliner seperti di atas.

Mahasiswa yang menuntut haknya adalah hal yang normal, namun risikonya juga tak masuk akal. Potensi dianggap mencoreng nama baik, adu domba, atau bahkan bapernya beliau seakan-akan menjadi pertunjukan sirkus dalam kampus. Kira-kira enaknya gimana ya?”

Moch. Alfa Alfiansyah, Sumberkedawung Leces Probolinggo [email protected]

BACA JUGA Penderita Buta Warna Parsial: Sebenarnya Kami Ini Normal atau Tidak? dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG.

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2023 oleh

Tags: DosenKampuskuliahMahasiswa
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Mahasiswa semester tua pura-pura wisuda sampai bawa orangtua ke kampus MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Semester Tua Pura-pura Wisuda padahal Belum Lulus, Demi Senangkan Orangtua Foto Bareng di Kampus

6 Mei 2025
dosen, lulusan s3, jogja.MOJOK.CO
Kampus

Mahal-mahal Bayar Kuliah sampai S3 tapi Menolak Jadi Dosen karena Tahu Sisi Gelap Dunia Pendidikan di Jogja

5 Mei 2025
snbp mojok.co
Kampus

Siswa Terpintar di SMA Jatim Tiga Kali Pindah Kampus karena Salah Jurusan, Nyaris Berakhir DO

20 Maret 2025
Kali Code adalah Sebaik-baiknya Tempat Bertahan Hidup di Jogja.MOJOK.CO
Ragam

Kali Code Jogja Tak Menawarkan Kemewahan, Tapi Memberi Harapan Para Perantau untuk Bertahan Hidup

14 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
tps untuk ibu menyusui di pemilu 2024 mojok.co

Ada Layanan Khusus bagi Ibu Menyusui dan Lansia di TPS Pemilu 2024

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan, tapi Pekerja Tutup Mata MOJOK.CO

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya

13 Mei 2025
23 tahun tinggal di Jagakarsa, daerah terluas dan paling nyaman di Jakarta Selatan (Jaksel) MOJOK.CO

Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan

17 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
10 Tahun Derita, Kecamatan Kandangan Dibuang Temanggung MOJOK.CO

Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung

17 Mei 2025
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Rico Juni Artanto. MOJOK.CO

Kedermawanan Alumni IPB bikin Asrama Gratis untuk Mahasiswa Kurang Mampu

16 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.