Era gempuran pesatnya perkembangan iptek membawa banyak sekali perubahan pada pola pikir dan tuntutan hidup manusia sekarang. Kurasa, Gen Z menjadi generasi yang paling disorot tahun ini dan beberapa tahun ke depan.Â
Bagaimana tidak? Karena lahir di zaman teknologi yang serba cepat dan canggih, akses pendidikan lebih baik, Gen Z seolah di gadang-gadang menjadi generasi emas. Orang tua, keluarga, tetangga, sampai negara, menaruh harapan besar pada pemuda pemudi ini. Tentu saja, harapan tentu bukanlah sesuatu yang buruk, tapi itu adalah beban yang harus dipikul.
Aku adalah satu dari sekian banyak Gen Z yang merasa terbebani dengan harapan besar itu. Bukan karena tak mau menjadi sumber harapan, tapi lelah selalu dengan tuntutan semua orang. Terlalu banyak tuntutan yang justru melemahkan proses diriku berkembang.Â
Sukses sebelum usia 30 tahun menjadi yang banyak disuarakan. Media juga menampilkan kesuksesan para artis dan pengusaha muda Gen Z terus menerus. Mengundangnya kesana kemari di layar kaca untuk membagikan tips dan perjalanan karir mereka sukses di usia muda.Â
Banyak Dituntut, Gen Z banyak masalah yang melampaui ambang batas
Ekspektasi pendidikan sarjana akan mudah cari kerja, realita lowongan kerja yang tersedia tak sebanding dengan lulusan yang ada. Ekspektasi mulai usaha akan cepat berkembang, realitanya memang harus kena tipu orang.
Terlalu banyak untutan, sampai luput bahwa proses setiap orang berbeda, bahwa kehidupan dan realita setiap orang tak sama. Banyak Gen Z yang harus berproses dengan tertatih dan perlahan, yang membutuhkan waktu lebih panjang dan kesabaran.
Terus menerus dituntut hanya akan menjadikanku dan banyak Gen Z lain mengalami semakin banyak masalah melampaui ambang batas. Gangguan mental, insecurity, suicide, hopeless akan rawan menjadi teman. Tunggulah tanpa harus diburu-buru, biarkan aku menikmati perjalanan dan berproses sesuai kadar kemampuan.
Ayu hidayah Cilacap, Jawa Tengah [email protected]
BACA JUGA Aku Lelah dengan Hidupku, Aku Bingung Harus Ngapain Lagi dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini