Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Andi Arief: Info Mahar Rp500 Miliar Itu dari Fadli Zon

Redaksi oleh Redaksi
11 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mengenai tweetnya tentang tuduhan mahar Rp500 miliar, Andi Arief tetep kekeuh untuk tidak meminta maaf walau didesak banyak pihak. Bahkan ia menyebut, mengetahui informasi tersebut langsung dari Fadli Zon.

Andi Arief ternyata memiliki alasan, mengedarkan isu tentang mahar politik yang dibayarkan oleh Sandiaga Uno untuk PAN dan PKS masing-masing Rp500 miliar agar menjadi cawapres mendampingi Prabowo.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat ini sangat menyayangkan Prabowo memilih Sandiaga untuk mendampinginya sebagai cawapres di Pilpres 2019. Menurut Andi, dalam hal ini Prabowo sangat terlihat lebih mementingkan cawapres yang memiliki modal logistik lebih tinggi dibandingkan dengan elektabilitas data survei.

Sikap ketidakpuasan terhadap keputusan Prabowo tersebut, kemudian ia tweet dengan pokok bahasan ‘jenderal kardus’ dan menjadi viral. Pernytaan itu bukan tidak berdasar.

Arief menjelaskan, saat itu Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan Mejelis Tinggi Partai Amir Syamsuddin mendapatkan informasi mengenai adanya mahar tersebut langsung dari tim kecil Gerindra yakni Waketum Gerindra, Fadli Zon, dewan Pembina Gerindra, Fuad Bawazer, Sufmi Dasco serta Prasetyo.

Sebelum Prabowo menentukan pilihannya jatuh pada Sandiaga, pada 9 Agustus pagi, ada pertemuan antara Prabowo dan SBY. Pertemuan tersebut menghasilkan 7 poin, serta membahas tentang bagaimana mengembalikan politik yang baik dan terhormat tanpa mahar.

Saat itu, menurut Arief, SBY telah mengusulkan cawapres lain selain Sandiaga, AHY, Zul Hasan ataupun Salim Segaf. Karena seperti permintaan Zul Hasan, agar cawapres tersebut adalah tokoh yang netral.

Sayangnya, Prabowo tidak menghiraukan permintaan SBY tersebut. Yang kemudian membuat semakin menyebalkan, ternyata Zul Hasan dan Salim Segaf justru mengubah pendiriannya. Tentu ini membuat bertanya-tanya. Ada apa?

Walau semua memang sudah terlanjur terjadi. Arief menganggap, publik tetap harus tau mengenai hal ini.

Andi menjelaskan, saat itu tim kecil Demokrat meminta penjelasan Gerindra mengenai munculnya Sandiaga yang ujug-ujug sebagai cawapres. Pasalnya, selama 28 hari sebelumnya nama Sandiaga tidak pernah dibicarakan. Sehingga sangat aneh karena ia tiba-tiba muncul dan secara sepihak diputuskan akan dideklarasikan.

Menurut tim kecil Gerindra, pertimbangan menunjuk Sandiaga karena ia dinilai mampu membayar mahar kepada PAN dan PKS sebagai kompensasi atas mengalahnya PAN dan PKS untuk tidak menjadi wakil Prabowo.

Wah, kalau Demokrat punya modal yang sepadan, semua juga bakal lancar dong, ya?

Pernyataan inilah yang membuat pihak Demokrat marah dan Andi Arief memilih untuk men-tweet keadaan yang ada.

Namun tentang pernyataan Andi Arief tentang dari mana ia mendapatkan informasi mahar Rp500 miliar, Fadli Zon menepis tuduhan tersebut.

Iklan

Fadli Zon mengungkapkan, “Saya tidak pernah berbicara, saya tidak pernah berbicara seperti itu dan kita berbicara secara informal, ya, brainstorming, dalam kaitan kita membutuhkan logistik, gitu ya.”

Menurut Fadli Zon, yang disampaikan oleh Pak Prabowo adalah pesan kepada SBY terkait sikap formal tentang masalah membangun koalisi. Selain itu, Fadli menjelaskan tidak ada Andi di lokasi saat tim kecil Gerindra dan PD bertemu.

Meski mendapat dituduh dari Andi Arief, Fadli Zon tetap menyambut baik bergabungnya Demokrat dalam koalisinya. Serta yang dibutuhkan adalah fokus ke depan untuk tetap solid mendukung pasangan yang diusung bersama.

Selain itu, walau Andi Arief sudah didesak untuk meminta maaf oleh PKS dan PAN mengenai tuduhan menerima uang mahar Rp500 miliar tersebut, Andi tetap kekeuh untuk tidak meminta maaf. Sebab informasi yang ia beberkan beradal dari tim kecil Gerindra sendiri.

Menurut Andi, justru semestinya Gerindra dan Sandiaga harus menjelaskan secara langsung kepada koalisi tentang kepastian mahar Rp500 miliar tersebut. Apakah benar atau tidak.

BTW, cuma pengin tahu nih, kira-kira kalau Demokrat dikasih uang mahar juga, bakal tetep protes nggak ya? Atau justru meleleh? (A/L)

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2018 oleh

Tags: andi ariefcawapres prabowodemokratFadli Zongerindramahar 500 miliarprabowoSandiaga Unozul hasan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.