ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Panik Berjamaah karena Usia Target Menikah Terlewat

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
28 Desember 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tak tercapainya usia target menikah semestinya tak menjadikanmu panik berlebihan. FYI, ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari fenomena ini.

Dulu sekali di bangku sekolah, seorang teman pernah melempar topik soal usia target menikah saat istirahat kedua dimulai. Sambil makan mendoan dan sate kerang, kami pun terlibat dalam diskusi yang cukup serius.

Bagi kami-kami yang kala itu masih berusia 17 tahun, angka 25 dianggap seksi sebagai usia yang tepat untuk masuk ke dunia pernikahan. Nyatanya, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pun memiliki hasil yang tak beda jauh. Dari data tahun 1991 hingga 2012, sebanyak 59,9 persen remaja perempuan berpendapat bahwa target usia menikah yang ideal adalah 22 hingga 25 tahun. Berpegang teguh pada impian kala berseragam putih abu-abu inilah, usia antara 22 hingga 25 menjadi doa dan harapan agar kelak bisa menjadi istri orang.

Sayangnya, hidup itu tidak semudah mengerjakan ulangan Matematika bagi si juara kelas, Saudara-saudara. Dalam perjalanan cinta berikutnya, kekasihmu mungkin bertingkah gila dan terlalu asyik bermain-main atau nonton anime sampai kamu memutuskan untuk berteman saja, hanya untuk mengizinkan hidup membawamu kepada seorang pria yang kamu pikir berkomitmen tapi malah menyelingkuhimu tepat setelah ia menyatakan akan serius di depan kedua orang tuamu. Hah, ra mashooook blas!

Kamu yang hatinya langsung patah dan compang-camping pun akhirnya menyadari: usiamu sudah di atas 25—melebihi usia target menikah yang kamu buat sambil haha-hihi semasa SMA dulu.

Ya, Pemirsa: target menikah yang dulu itu ternyata tidak bisa kamu capai!!!!!11!!!!1!!

Tiba-tiba, dunia terasa berat sekali.

Lah, gimana nggak? Sahabat-sahabatmu sudah menikah, saudara-saudaramu pun terus menerus bertanya “Kapan nikah?” seolah-olah hanya itu saja yang bisa mereka ucapkan padamu, sementara usiamu kian dewasa dan membuatmu khawatir kamu bakal menjadi satu-satunya orang yang telat menikah.

Curhat kepada teman pun menjadi pilihan. Kamu berkeluh kesah pada si teman, meminta mereka mendengar setiap air mata yang kamu teteskan dan mengetahui betapa tersiksanya hatimu menyadari bahwa target menikahmu harus mundur gara-gara lelaki yang mengkhianatimu. Tapi, tanpa kamu sadari, Ladies, kamu sedang memindahkan energi negatif kesedihanmu pada teman curhatmu…

…yang juga belum menikah, sementara usia target menikahnya telah terlewat sejak 2 tahun yang lalu.

Lalu muncullah: perasaan panik berjamaah gara-gara kamu dan temanmu (atau teman-temanmu) belum menikah di usia yang kalian pikir seharusnya menjadi usia pernikahan ideal.

[!!!!!!11!!!!11!!!!]

Wow wow wow, tunggu dulu, Teman-teman. Tak tercapainya usia target menikah yang pernah kita buat itu semestinya tak menjadikanmu panik berlebihan, apalagi sampai menyalahkan diri sendiri dan membiarkan ketakutan-ketakutan aneh berkelebat di kepalamu. Lagi pula nih, ya, FYI aja, ada banyak hal yang bisa kamu pelajari hikmahnya bersama-sama dari fenomena terlewatinya usia target menikah.

Iya, saya ulangi sekali lagi:  ada banyak hal yang bisa kamu pelajari dari fenomena terlewatinya usia target menikah.

Pertama, saking seringnya datang ke kondangan pernikahan sahabat-sahabat, kamu jadi punya kesempatan memilih konsep pernikahan yang kamu mau.

Setidaknya, selagi menjadi tamu, kamu bisa mengamati dekorasi apa yang menarik dipasang untuk resepsi, jenis makanan apa yang seharusnya disediakan, sampai perlu atau tidaknya dana ekstra untuk pengadaan partner foto-foto lucu demi update-an di Instagram bridesmaids.

Kedua, karena belum kunjung dilamar dan diajak menikah, kamu jadi punya banyaaaaaak sekali waktu untuk bersenang-senang.

Mau pergi nonton konser? Bisa. Beli baju couple, tapi dua-duanya dipakai sendiri? Bisa. Mau makan sebanyak apa pun tanpa takut baju kencan nggak muat? O tentu saja kamu bisa, Mariana~

Ketiga, di usia di atas 25 tahun, kamu telah menimbun ilmu-ilmu penting untuk menjadi calon pengantin berkualitas, meskipun Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa usia pernikahan ideal adalah pada usia 21-25 tahun.

Sebagai contoh nyata, belum menikah hingga lewat umur 25 tahun ternyata bisa membuatmu lebih unggul perihal ngurusin anak. Soalnya, saking banyaknya sahabat yang sudah menikah dan punya anak, kamu pun terbiasa menyapa bayi dan menowel-nowel pipinya hingga si bayi ketawa-ketawa atau men-cep-cep-kan mereka kala menangis menjadi-jadi. Nah, bukankah itu suatu keahlian yang hakiki???

Selain itu, target menikah yang kelewat toh juga bisa membuatmu lebih memahami diri sendiri. Gimana nggak: di usia 25-an, kamu bakal mengalami krisis seperempat abad alias quarter life crisis yang dibarengi dengan overthinking soal hidupmu sendiri. Tanpa suami yang bisa dipeluk-peluk setiap menit, kamu yang masih jomblo dan belum menikah pun secara refleks akan mampu berjuang sendiri melalui dua langkah praktis:

1) menyibukkan diri (sibuk nangis); dan 2) sabar (sabar menghadapi sindiran belum nikah).

Eaaa, mamam~

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: ditinggal nikah sahabatpernikahantarget menikahumur idealusia
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Movi

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4
Movi

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4

24 Februari 2025
Serumah dengan Ibu Mertua Bak Neraka. MOJOK.CO
Ragam

Pengakuan Pasangan yang Nekat Menikah Meski Weton Tak Cocok, Rumah Tangga Aman dan Baik-baik Saja Tuh!

6 Maret 2024
Viral Nikah Anjing Pakai Adat Jawa, Disbud DIY Sebut Terjadi Degradasi Budaya
Kilas

Pernikahan Anjing Jojo-Luna Pakai Adat Jawa, Disbud DIY Ambil Sikap

20 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Ma'ruf Amin Ucapin Selamat Natal Kamu Marah-Marah, Kalau Prabowo Subianto? Eit, Nanti Dulu…

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Tetangga tentang Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang.MOJOK.CO

Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga

16 Mei 2025
Sinar Jaya Suite Class, Sleeper Bus yang Bikin Saya Menyesal MOJOK.CO

Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class

14 Mei 2025
Nasib sial saat kerja di Cilandak Jakarta Selatan (Jaksel). Gaji buat kredit motor malah hilang MOJOK.CO

Cilandak Jakarta Selatan Daerah Elite tapi “Tak Aman”, Gaji di Bawah UMR buat Kredit Motor Langsung Hilang sebelum Sebulan

14 Mei 2025
Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret.MOJOK.CO

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret

15 Mei 2025
10 Tahun Derita, Kecamatan Kandangan Dibuang Temanggung MOJOK.CO

Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung

17 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.