Tak Ada yang Lebih Konsisten Ketimbang Prabowo Subianto - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Tak Ada yang Lebih Konsisten Ketimbang Prabowo Subianto

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
29 Mei 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Dulu Prabowo koar-koar tak mempercayai media, sekarang pakai link berita dari media untuk bukti ke MK, lalu banyak yang mencibir beliau nggak konsisten. Ealah, Bong, Bong.

Baru-baru ini sosok capres kebanggaan kita semuwa, Prabowo Subianto dimunculkan secara sepihak dan semena-mena jadi nggak konsisten dalam berbagai keputusan dan sepak terjangnya.

Nggak main-main, disebut bahwa capres nomor urut 2 ini terlalu banyak memainkan ironi dalam perjalanannya menjadi Presiden Republik Indonesia. Bahkan ironi kayak udah patut dijadikan nama tengah beliau. Hedeh, kurang ajar emang.

Hal ini dikarenakan, Prabowo Subianto dianggap nggak konsisten ketika sering kali menunjukkan ketidaksukaannya terhadap cara kerja media massa. Hal yang masih lekat dalam ingatan, Prabowo pernah mempersoalkan media massa, karena dianggapnya telah merusak demokrasi selama ini.

“Akan tercatat dalam sejarah, hai media-media kau merusak demokrasi di Indonesia,” kata Prabowo saat Hari Buruh 2019 lalu.

Ini belum seberapa jika melihat sedikit ke belakang ketika Reuni 212, dan Prabowo menyebut bahwa media tak mau meliput aksi tersebut. “Hampir semua media tidak mau meliput sebelas juta lebih orang yang kumpul,” katanya saat Desember 2018 lalu.

Baca Juga:

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
deklarasi anies oleh pks

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023

Pada kenyataannya sikap ini lalu menular ke pendukung garis kerasnya. Terutama ketika mendapati beberapa jurnalis dari Metro TV atau Kompas TV yang ramai-ramai mendapat persekusi di jalanan ibukota dari pendukung beliau. Bahkan ketika aksi 22 Mei kemarin, jurnalis RTV pun mendapat persekusi dari simpatisan capres 02.

Jadi kalau meliput itu salah karena framingnya nggak sesuai yang diharapkan, nggak meliput tuambah salah. Kalau ngeliput dipersekusi, nggak meliput dimaki-maki. Komplet. Media memang gudangnya salah dan dosa.

Akan tetapi, seharusnya masyarakat sadar bahwa Prabowo ini ingin menunjukkan bahwa dirinya nggak bisa berpura-pura, nggak pandai pencitraan, dan selalu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan—bahkan meskipun hal yang diungkapkan itu sangat aneh sekalipun.

Kalau perlu harus pakai gebrak podium ya gebrak podium. Kalau harus marah-marah, ya nggak apa-apa sampaikan kemarahan di depan publik. Ini menunjukkan beliau nggak doyan pencitraan. Nggak kayak yang sebelah tuh.

Jadi jangan terus diasosikan seolah-olah beliau ini delusional dan emosional begitu deh. Basi tau nggak sih.

Pada kenyataanya Prabowo itu nggak sepenuhnya anti sama media kok. Pada perkara yang digugat ke Mahkamah Konstitusi soal hasil Pemilu dan Pilpres 2019, kuasa hukum BPN Prabowo-Sandi diketahui menampilkan sekitar 34 link berita portal online sebagai salah satu format bukti yang diserahkan ke Mahkamah Konstitusi dalam mengungkap kecurangan yang Terstruktur, Sistematis, dan Masif dari kubu 01.

Yap, ente benar. LINK BERITA.

Jadi setelah beberapa waktu sebelumnya Prabowo koar-koar mengritik berbagai media, sekarang tim kuasa hukum BPN Prabowo-Sandi menggugat hasil Pilpres menggunakan entitas yang sering diserang Prabowo sendiri.

Oke deh, kamu boleh menyebut ini sebagai ironi atau paradoks, tapi justru ini menunjukkan bahwa Prabowo itu sosok yang nggak peduli pada masa lalu. Pikirannya selalu ke depan.

Beliau nggak mau terjebak kayak kamu-kamu yang nggak bisa move on, terjebak pada zona-zona nyaman. Ibarat pagi dele sore tempe, Prabowo bahkan belum sampai sore udah jadi tempe karena betapa cepatnya beliau move on.

Di masa lalu, emang Prabowo pernah jelek-jelekin media, bahkan sama yang online-online aja nggak tahu, tapi di masa sekarang dan masa depan, demi kemashlahatan bersama, beliau mau kok memanfaatkan banyak media online untuk membantu dalam kemenangannya menjadi Presiden Republik Indonesia.

Lho, lho, lho, jangan salah. Hal ini justru menunjukkan sikap ksatria yang luar biasa dahsyat dari beliau. Tak pedulikan omongan orang luar dan tak peduli sama citra diri sendiri. Duh, duh, beneran jadi kagum deh.

Sebenarnya kita nggak perlu terkejut dengan sikap Prabowo yang seperti ini. Sudah sejak lama beliau menampilkan hal yang bagi para cebongers dianggap nggak konsisten, ironi, atau paradoks, tapi sebenarnya merupakan sikap ksatria yang sangat berani mati.

Bayangkan, mati aja berani, apalagi cuma malu.

Misalnya, mengaku lebih TNI ketimbang banyak TNI padahal karier TNI beliau tamat dengan cara yang tidak baik. Ini kan ungkapan yang sangat canggih. Ada dark joke dengan pesan mendalam yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang jenius saja.

Bahkan saking kuatnya pengaruh beliau soal kemampuan ini, orang-orang di sekitar pun jadi ketularan mewarisi kemampuan ini. Terutama soal sikap berani mati karakternya. Asalkan merasa benar, yang penting pede dulu aja dah. Biarkan sejarah yang membuktikan, siapa yang akhirnya malu di belakang.

Misalnya Pak Amien Rais, yang sempat tidak mau percaya dengan Mahkamah Konstitusi dan bakalan memakai aksi pipel powder power. Tapi pada kenyataannya saat ini, BPN Prabowo-Sandi malah ingin segera ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden lewat jalur Mahkamah Konstitusi (MK).

Nggak percaya sama MK, tapi mengandalkan MK sampai pada tahap di luar kemampuannya MK. Lha piye? Minta jadi presiden lewat jalur MK je? Ini kan suangar todemax.

Sikap luar biasa ini bisa jadi daftar panjang kalau kita mau menampilkan kehebatan-kehebatan Prabowo yang lain. Misalnya, mengaku sejak awal tidak percaya sama KPU sepenuhnya. Percaya kalau nanti kalah pasti ada kecurangan, tapi tetep nyalon. Ini kan sikap ksatria yang luar biasa keren dan ajaib.

Udah yakin kalah tapi tetep nyalon. Kalau bukan Prabowo mana ada yang bisa coba sejantan ini?

Ini belum memasukkan saat klaim kemenangan 62% lalu sujud syukur, Prabowo dengan yakin menang, tapi juga dengan yakin kalau dirinya telah kalah karena dicurangi. Emang beyond banget dah nih.

Sikap yang sangat luar biasa terbuka dan nggak berpura-pura. Sangat jujur. Orang itu nggak suka kalau kalah, dan Prabowo menunjukkan itu ke semua orang. Untuk apa pura-pura sportif kalau emang nggak bisa? Ya nggak?

Belum juga soal sikap anti-Cina para pendukungnya. Bahkan sempat akan menyatakan stop-stop impor dari negara asing.

Namun tak berselang lama, pada Ultah RRC ke-69 Prabowo menghadiri ultah di Kedutaan Besar RCC dan berpidato, “Saya memandang Cina sangat penting bagi Indonesia jadi kita harus jalin hubungan baik, kita harus tingkatkan hubungan dalam tingkat yang lebih baik dan saling membantu.”

Hal-hal di atas ini merupakan beberapa petunjuk bahwa Prabowo memang sosok yang konsisten. Sangat konsisten dalam inkonsistensi.

Ini jelas hal yang sangat sulit dilakukan. Sebab, ketika orang lain bisanya cuma konsisten, atau bisanya cuma inkonsisten, ha beliau malah bisa keduanya. Dilakukan secara konsisten tanpa jeda lagi. Luar biasa memang konsentrasi beliau soal perkara inkonsisten ini. Salut, Pak. Lope U.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2019 oleh

Tags: Amien Raismkpilpresprabowo
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

massa mengambang jelang pemilu
Kotak Suara

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
deklarasi anies oleh pks
Kotak Suara

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
belanja iklan politisi
Kotak Suara

Yuk, Intip Daftar Capres Paling Sering Ngiklan di Medsos, Siapa yang Paling Gede?

20 Februari 2023
Pemilu 2024
Podium

Setahun Menuju Pemilu 2024: Benarkah Menjadi Pesta Demokrasi Termahal di Dunia?

14 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
bambang widjojanto

Menghitung Kekayaan Bambang Widjojanto, Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
5 Rahasia Memalukan yang Kita Simpan Baik-baik Tapi Sering Dibocorkan Teman

Tak Ada yang Lebih Konsisten Ketimbang Prabowo Subianto

29 Mei 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023

Terbaru

manfaat puasa mojok.co

Pakar UGM: Berpuasa Baik untuk Kesehatan Mental

23 Maret 2023
rohana kudus pahlawan perempuan

Rohana Kudus: Bermula dari ‘Homeschooling’, Jadi Gemar Bikin Sekolah, Lanjut Jadi Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

23 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
surat pelaku mutilasi mojok.co

Isi Lengkap Surat Pelaku Mutilasi di Sleman Sebelum Tertangkap

23 Maret 2023
massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In