Sudah Rela Dilangkahi Rabi, Apa Daya Tetangga Nyinyirin - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Sudah Rela Dilangkahi Rabi, Apa Daya Tetangga Nyinyirin

Anik Setyaningrum oleh Anik Setyaningrum
8 Desember 2018
0
A A
DILANGKAHI RABI
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Saya bukan sedang marah atau mengeluh. Saya hanya ingin bercerita tentang kenekatan saya dan adik saya mendobrak tradisi, bahwa seorang adik bisa nikah mendahului kakak perempuannya.

Bagi orang Jawa, menikah merupakan sesuatu yang harus benar-benar diperhitungkan. Hari lahir mempelai akan mempengaruhi pemilihan hari untuk melaksanakan pernikahan. Begitu juga jika seorang anak memiliki saudara, siapa yang lahir duluan berarti akan menikah duluan.

Hal ini tampak tidak sulit dan biasa saja. Tetapi, kalau tiba masanya Anda mengalami, heemmm, mau seberontak apa pun dengan hitungan Jawa ini, saya peringatkan, itu tidak akan mudah.

Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara perempuan semua. Selisih umur saya dengan adik paling besar hanya 16 bulan dan dengan adik yang paling kecil adalah 10 tahun. Jika mengikuti perhitungan ideal program KB, selisih umur kami memang sangat tidak ideal. Tetapi siapa yang sesungguhnya bisa mengatur kehendak Tuhan?

Setelah ketidak idealan umur menurut program KB, kami kembali dipandang tidak ideal setelah cukup dewasa. Siapa yang menyangka jika adik kandung saya lebih dulu dilamar oleh seorang lelaki?

Baca Juga:

Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah

Cerita dari Aktivis Muhammadiyah yang Menikahi Gadis NU

Hari Pasaran Jawa, Aktivitas Ekonomi yang Tergerus Zaman

Tentu saja keluarga besar sangat ribut untuk memutuskan akan menerima lamaran itu atau tidak. Pertimbangan paling besar mereka adalah saya, kakak yang lebih tua saja belum menikah. Masa adiknya mau ninggal rabi atau istilah orang Jawa nglangkahi kakaknya?

Jujur, waktu itu saya kesal. Saya merasa, keluarga besar dan tetangga memandang saya seperti perempuan yang  seolah-olah tidak laku. Adik saya pun merasa dipandang sebagai perempuan yang  seolah tidak tahu diri kepada kakaknya.

Kalau adik saya dilamar duluan, memangnya kenapa? Sedangkan kami ini saudara yang rasa teman. Saya tahu dia punya pacar sedangkan saya tidak. Ya wajar dong jika kemudian dia dilamar duluan? Sedangkan saya, siapa yang mau melamar? Ya nanti pasti ada. Haha.

Hal ini membuktikan bahwa tradisi atau aturan pernikahan yang telah turun-temurun ternyata bisa ditawar. Maka dari itu, jangan terlalu saklek dengan rumus perhitungan yang dibuat manusia. Perkara ideal atau tidak, itu tergantung pada keinginan masing-masing.

Jika ukuran ideal seseorang berbeda dengan masyarakat, seperti saya dan adik saya, ya harus mau menerima akibatnya. Menjadi bahan omongan keluarga dan tetangga yang seolah tak ada habisnya

Akhirnya, dengan perjuangan keras saya bersama adik saya untuk meyakinkan keluarga besar, membuahkan hasil. Lamaran dari pacar adik saya resmi diterima tetapi dengan syarat. (Masih menurut perhitungan lagi) Adik saya harus menuruti permintaan saya sebagai syarat langkahan.

Tetapi waktu itu saya tidak ingin apa-apa. Apa yang saya miliki sudah cukup dan belum ingin ditambahi apa-apa. Saya merasa beruntung memiliki perasaan yang seperti itu. Jadi ketika H-1 pernikahan, saya sangat terkejut dan bahagia ketika adik saya memberikan bingkisan kardus besar yang isinya adalah, pakaian-pakaian luar sampai daleman untuk saya.

Adik saya bercerita, walaupun saya tidak ingin apa-apa tapi salah satu bude menyuruhnya untuk menghadiahi saya seperangkat baju yang biasa saya pakai. Dan di hari pernikahannya, masih atas saran bude yang sama, adik saya harus memintaa restu kepada saya dan saya harus menyelipkan sejumlah uang di kantong adik saya. Uang itu sebagai simbol bahwa saya merestui dengan cara memberikan modal untuk rumah tangganya.

Tradisi itu sebenarnya tidak saklek-saklek amat. Bisa ditawar tapi harus penuh dengan perjuangan. Bukannya mau meninggalkan tradisi. Tapi untuk kasus saya yang ditinggal rabi ini agak kurang masuk rasanya. Makanya saya rela bersitegang dengan beberapa keluarga dan tetangga.

“Yakin Mbak rela ditinggal nikah adiknya?”

“Ngomongnya sih biasa aja dan rela, malah nggak minta langkahan apa-apa tapi dalemnya hati siapa yang tau Mbak? Nelangsa nanti lihat adiknya berumah taangga!”

“Kenapa adiknya buru-buru nikah? Hamil ya?”

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang sangat menganggu. Di negeri ini nikah cepet dikira hamil duluan dan nggak nikah-nikah dibilang perawan tua. Nikah mendahului kakaknya juga jadi bahan omongan. Repot nggak?

Apalagi jika di posisi saya sekarang, wah, bude-bude saya tak pernah berhenti menasihati perkara menikah. Mewanti-wanti saya jangan sampai saya nikah saat nanti umur terlalu tua.

Padahal, orang tua saya biasa saja. Cuma sesekali bertanya saya sedang dekat sama siapa. Kalau saya tidak menjawab (karena memang tidak ada) ya beliau santai saja. Kemudian akan ngomong bahwa menikah itu kesiapan masing-masing sambil mlipir pergi.

Mengijinkan adik menikah lebih dahulu itu bukan perkara susah, yang nggapleki itu ya mulut mereka yang masih menganggap itu tabu, ora ilok, dan melanggar perhitungan.

Apa lah saya ini? Hanya memberi restu untuk adik menikah terlebih dahulu saja nyinyiran datang dari mana-mana.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2018 oleh

Tags: budaya jawadilangkahi rabimenikah
Anik Setyaningrum

Anik Setyaningrum

Artikel Terkait

Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah MOJOK.CO

Lebaran 2022: Menanti Ibu Bertanya Kapan Nikah

3 Mei 2022
Cerita dari Aktivis Muhammadiyah yang Menikahi Gadis NU

Cerita dari Aktivis Muhammadiyah yang Menikahi Gadis NU

16 Januari 2022
Pasar hewan mojok.co

Hari Pasaran Jawa, Aktivitas Ekonomi yang Tergerus Zaman

13 Januari 2022
Aksara Jawa Sebagai Fenomena Visual di Slebor Becak MOJOK.CO

Aksara Jawa Sebagai Fenomena Visual di Slebor Becak

16 September 2021
Orang Jawa dan Kecanduannya pada Bilangan 1.000 MOJOK.CO

Orang Jawa dan Kecanduannya pada Bilangan 1.000

29 Agustus 2021
Rindu Rumah Para Penyintas Broken Home

Rindu Rumah Para Penyintas Broken Home

21 Juli 2021
Pos Selanjutnya

Hukum Tak Tertulis di Media Sosial yang Sebaiknya Kita Ketahui

Komentar post

Terpopuler Sepekan

DILANGKAHI RABI

Sudah Rela Dilangkahi Rabi, Apa Daya Tetangga Nyinyirin

8 Desember 2018
mie ayam pak kliwon mojok.co

Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan

15 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam raja-raja imogiri mojok.co

Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan

18 Mei 2022
Jarang Pulang ke Rumah karena Gampang Mabuk Perjalanan

Ringkasan Cerita ‘KKN di Desa Penari’ buat Para Pemalas dan Penakut

29 Agustus 2019
Gunung Semeru: Lagu Pilu di Balik Keagungan Mahameru MOJOK.CO

Gunung Semeru: Lagu Pilu di Balik Keagungan Mahameru

12 Mei 2022
Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT MOJOK.CO

Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT

16 Mei 2022

Terbaru

Jokowi minta relawan Projo untuk tidak kesusu

Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Projo Jangan Kesusu Munculkan Nama

21 Mei 2022
horor rumah hantu malioboro

Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 

21 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
Syaeful Cahyadi: Menceritkan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan

Syaeful Cahyadi: Menceritakan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan

20 Mei 2022
kemendes mojok.co

Konsep Transmigrasi Sudah Kuno, Kemendes Terapkan Transpolitan

20 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In