Saya mungkin salah, tapi kok rasanya nggak. Hampir tidak ada orang lokal Sleman dan Kota Jogja yang mau makan di Kopi Klotok Jogja. Semua itu karena antrean yang semakin tidak masuk akal. Salah satu teman saya di kantor bahkan menggunakan kata “brengsek” untuk menggambarkan barisan orang di ujung tombang wisata Jogja ini.
Kata makian itu muncul lantara sebenarnya teman saya sangat suka sarapan di Kopi Klotok Jogja. Sebelum Pandemi, saya dan rombongan dari kantor cukup sering sarapan di sini. Kami bisa sarapan dengan tenang. Makan seporsi sayur lodeh, ditemani telur dadar, didampingi pisang goreng, dan ditutup dengan segelas kopi hitam.
Namun semua segera berubah ketika Kopi Klotok viral di media sosial. Dulu, masih sangat wajar kalau makan hanya antre 3 sampai 4 orang saja. Namun kini, antreannya mengular, bahkan sampai gerbang masuk. Kamu bisa mengantre sampai 1 jam hanya untuk mengambil makanan. Belum termasuk memesan pisang goreng dan minuman.
Yah, saya pribadi memaklumi kalau Kopi Klotok Jogja memang jadi ujung tombang wisata Jogja. Apa kamu nggak heran. Cuma mau makan sayur lodeh dan telur dadar orang rela berdiri mengantre sampai 1 jam lebih? Atau jangan-jangan antrean panjang itu sudah jadi kalcer sendiri. Nggak kalcer kalau belum merasakan antre di Kopi Klotok. Edan.
Oleh sebab itu, pada titik tertentu, saya respect kalau ada orang yang mau sampai menunggu sampai 1 jam untuk kuliner tertentu. Artinya, kuliner tersebut kan worth to wait. Untuk itu, saya akan memberikan 3 strategi supaya kenikmatan kuliner rumahan Kopi Klotok lebih maksimal.
#1 Kalau datang dalam rombongan, bikin kelompok berisi masing-masing 3 orang
Kayaknya sih mayoritas pelanggan yang datang di Kopi Klotok Jogja adalah rombongan. Agak tidak mungkin kalau kamu secara sadar datang sendiri. Ya mungkin, sih, tapi pasti jarang. Lazimnya, orang datang dalam rombongan 10 sampai 15 orang. Wisata Jogja memang seseksi itu, kan.
Nah, kalau kamu datang dalam rombongan, segera bagi menjadi beberapa kelompok sebelum turun dari bus. Misalnya, 1 kelompok berusia 3 orang. Masing-masing anggota kelompok punya tugas spesifik. Pembagiannya kayak gini:
Yang orang 1: Mengambil nasi ke dalam 3 piring
Lalu, orang 2: Mengambil lauk sebanyak mungkin ke dalam 2 piring
Dan, orang 3: Membantu Orang 1 membawa 1 piring nasi dan 1 piring sayur
Pro tips: Sebelum datang ke Kopi Klotok, sebaiknya Orang 3 membawa kotak makan yang cukup besar untuk menampung sayur lodeh atau sop untuk 3 orang.
Apakah sudah cukup jelas? Orang 2 bisa mengambil 3 sampai 4 telur dadar ke dalam 1 piring. Lalu, di atasnya, tambahkan beberapa potong tempe goreng. Nah, di piring lainnya, kamu bisa menambah tahu goreng dan sambal korek.
Nanti, setelah mendapat tempat duduk, ada pembagian tugas lagi. Orang 1 bertuga menjaga tempat. Orang 2 bergerak memesan minuman (pro tips: pesan es teh, jangan kopi). Lalu, Orang 3 memesan pisang goreng yang menjadi kekhasan ujung tombak wisata Jogja ini.
Dengan begitu, kamu tidak perlu antre lagi kalau pengin nambah lauk. Dan kamu akan puas bisa makan lebih dari 1 telur dadar, serta tempe dan tahu goreng. Ke Kopi Klotok Jogja kok cuma makan sedikit. Rugi sudah antre lama!
Baca halaman selanjutnya: Strategi biar makan di Kopi Klotok makin nikmat.