Banyak anak muda di Pondok Aren, Tangerang Selatan, merasa nelangsa. Mereka bekerja keras laiknya anak muda di kota tetangga, Jakarta Selatan, tapi mendapatkan gaji “ala kadarnya” setara UMR Banten.
***
Dari kecamatan lain di Tangerang Selatan, Pondok Aren menjadi salah satu kawasan yang paling strategis. Sebab, ia dapat dibilang menjadi “pintu masuk” menuju Jakarta Selatan; tempat bisnis dan fesyen anak muda bertemu.
Pondok Aren juga berbatasan langsung dengan beberapa wilayah yang menjadi pusat bisnis dan industri. Seperti Ciledug di sebelah utara, Pesanggrahan di timur, Ciputat di sebelah selatan, serta Serpong di bagian barat.
“Kemana-mana dekat, kami nggak bingung kalau mau cari hiburan. Itu sisi positifnya,” kata Gani (27), lelaki yang tinggal di kota tersebut kala dihubungi Mojok, Minggu (20/4/2025).
“Mau ke PIM [Pondok Indah Mall], AEON [Mall BSD], sama Summarecon di Serpong yang biasa buat konser, gampang banget,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sebagai tempat tinggal, Pondok Aren menjadi yang paling ideal di Tangerang Selatan. Harga huniannya pun, sepengetahuan Gani, masih lebih terjangkau kalau dibandingkan kecamatan lain.
Pondok Aren enak buat tinggal, tapi tidak untuk kerja
Meskipun nyaman sebagai tempat tinggal, bagi Gani, Pondok Aren tak terlalu cocok untuk dijadikan tempat kerja. Alasannya sesederhana pusat bisnis yang tak sebanyak di Ciledug atau Ciputat.
“Asumsiku memang Pondok Aren nggak disetting jadi pusat bisnis. Tapi ya namanya kota penyangga Jakarta, tetap ada saja perantau luar daerah yang datang ke sini,” ujarnya.
Kondisi yang demikian membuat Gani bingung. Sebab, para pemuda di kecamatan ini sendiri memilih bekerja di luar kota. Kebanyakan ke Jaksel atau kecamatan lain di Tangerang Selatan.
“Makanya bingung juga Pondok Aren lumayan banyak didatangi perantau,” ungkapnya menyambung.
Menurut catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tangerang Selatan, dari tujuh kecamatan di Tangsel, Pondok Aren menempati peringkat ketiga kunjungan perantau terbanyak sejak 2022. Jumlahnya hanya kalah dari Pamulang (kawasan terpadat) dan Ciputat.
Disdukcapil Tangsel sendiri tak memiliki catatan pasti ke sektor mana para perantau bekerja. Namun, dari beberapa perantau yang Gani kenal, khususnya anak mudanya, bekerja di sektor industri kreatif.
Baca halaman selanjutnya…