ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nekat Lepas Gaji Besar Serang Banten Pindah ke Kota Miskin, UMR-nya Miris tapi Nemu Kedamaian yang Tak Ditemui di Serang

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
4 Juni 2025
0
A A
Tinggalkan Serang Banten untuk tinggal di Rembang yang miskin MOJOK.CO

Ilustrasi - Tinggalkan Serang Banten untuk tinggal di Rembang yang miskin. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bekerja di Serang, Banten, memang memberikan gaji besar. Namun, Khoiron (30-an) justru memutuskan pindah dan menetap di sebuah kota kecil nan miskin (Rembang, Jawa Tengah). Kota di pinggiran pantura yang justru memberi Khoiron apa yang tidak dia dapatkan di Serang.

***

Tinggal di sebuan kota kecil nan miskin seperti Rembang, Jawa Tengah, awalnya sama sekali tidak terbayang di benak Khoiron.

Pada 2015, setelah lulus kuliah dari sebuah kampus swasta di Malang, Khoiron merantau ke Serang, Benten. Bekerja di sebuah pabrik sepatu dengan gaji Rp6 jutaan.

Di pabrik sepatu ini pula Khoiron mengenal beberapa teman yang ternyata berasal dari Rembang.

Tinggalkan gaji Serang Banten, terlempar di Rembang

Ketika masih kerja di Serang, Banten, Khoiron sebenarnya sudah pernah mampir ke Rembang. Namun, waktu itu masih belum terbersit dalam bayangannya bahwa kota kecil di pinggiran pantura itu bakal menjadi tempatnya menetap.

Nasib menggiring Khoiron ke Rembang bermula dari keputusannya menikah dengan perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang dia kenal di Serang, Banten pada 2019.

“Kami sepakat, setelah menikah kami akan mencari kerja di Jatim. Pertimbangan kami, saat itu UMR Serang dengan Jatim (Mojokerto, Gresik,dan Surabaya misalnya) tidak terpaut jauh. Akhirnya resign, mencari kerja di Jatim,” ungkap Khoiron kepada Mojok.

Pada 2017, setelah meninggalkan Serang, Banten, Khoiron bekerja di perusahaan pengolahan ikan yang berpusat di Gresik.

Saat itu, kata Khoiron, perusahaan tempatnya bekerja sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi: membuka tiga unit pengolahan ikan di Tuban, Rembang, dan Temanggung.

“Pertama, saya ditugaskan ke Tuban. Untuk support tim teknisi yang sedang install mesin dari Cina. Saya menjembatani komunikasi teknisi kami dengan teknisi dari Tiongkok sebagai penerjemah bahasa Mandarin,” beber Khoiron. Seiring waktu, Khoiron lalu dikirim bertugas di Rembang.

Nelangsa di awal

Ketika pindah ke Rembang, Khoiron kaget dan nelangsa. Pasalnya, selisih gaji UMR antara di Serang, Banten dan di Gresik dengan di Rembang terpaut lebih dari 50%. Itu dengan beban kerja yang hampir sama.

Khoiron sebenarnya beruntung karena gajinya mengikuti gaji pusat. Tidak mengikuti UMR Rembang.

“Tapi saya nelangsa. Saya bertanya-tanya, Apakah teman-teman di sini (Rembang) tidak ada pilihan pekerjaan lain? Kenapa tidak memilih kerja ke Jakarta, Surabaya atau kota lain yang UMR-nya lebih baik?” Tutur Khoiron

“Saya dibuat tercengang. Teman-teman di sini memiliki pilihan yang sangat terbatas. Bagi mereka, bisa memilih jenis pekerjaan adalah keistimewaan. Ada berbagai batasan yang tidak memungkinkan pilihan itu ada. Pendidikan, skill, informasi. Bener-bener tercengang. Sukses yang pernah teman-teman di sini lihat adalah orang bekerja ke negeri orang,” sambungnya.

Baca halaman selanjutnya…

Di tengah kemirisan temukan kedamaian yang tak ditemukan di Serang

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2025 oleh

Tags: bantengaji serangpabrik rembangpabrik serangrembangserang bantenslow livingumr rembangumr serang
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pilih slow living di Gunungkidul, Jogja usai pindah kerja di sebuah perusahaan yang ada di Dubai. MOJOK.CO
Ragam

Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul

12 Juni 2025
Cerita orang Rembang pertama kali makan di Mie Gacoan. Penuh kebingungan dan malu MOJOK.CO
Catatan

Orang Desa Pertama Kali Makan di Mie Gacoan: Demi Viral Malah Berujung Malu Perkara QRIS dan Sumpit

5 Juni 2025
Ujian warga plat K seperti Rembang yang merantau di Semarang MOJOK.CO
Ragam

Orang Plat K Harus Hadapi Banyak Derita kalau Merantau di Semarang, Benar-benar Penuh Drama

22 Mei 2025
Kesenjangan daerah: Susah ngaku orang Rembang karena dikira Jepara dan tak punya stasiun kereta MOJOK.CO
Ragam

Susah Ngaku Orang Rembang: Dikira Jepara karena Nggak Terkenal, Jadi Guyonan karena Stasiun Kereta dan Klub Bola

5 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

17 Juni 2025
Tukang parkir (jukir) liar di Surabaya bikin repot, tak seperti di Jogja MOJOK.CO

Jukir di Surabaya Bisa Ngajak Ribut dan Bikin Repot karena Uang Rp2 Ribu, Tukang Parkir Jogja Lain Cerita

15 Juni 2025
Mahasiswa gap year kuliah di Unila. MOJOK.CO

Ditolak Kampus Bergengsi padahal Dulu Jadi Siswa Terpintar hingga Malu Melamar Kerja karena Ijazah SMA, Kini Pilih Kerja Sesuai Passion

11 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.