Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mahasiswa PTN Rela Bohongi Ibu: Ngaku Sudah Lulus Kuliah Bergelar Sarjana padahal DO, Demi Fokus Kerja Bantu Hidupi Keluarga

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Agustus 2025
A A
Mahasiswa PTN pura-pura lulus kuliah padahal sudah DO, demi fokus kerja untuk bantu ibu dan buatnya bangga karena gelar sarjana MOJOK.CO

Ilustrasi - Mahasiswa PTN pura-pura lulus kuliah padahal sudah DO, demi fokus kerja untuk bantu ibu dan buatnya bangga karena gelar sarjana. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pura-pura lulus kuliah di hadapan ibu padahal drop out (DO) pada akhirnya menjadi satu-satunya pilihan yang Nawan (25) ambil saat masih berstatus mahasiswa di sebuah PTN di Jawa Timur. Dia memilih fokus bekerja untuk membantu sang ibu. Tapi di sisi lain, dia harus membuat ibunya bangga kalau sang anak bergelar sarjana. Sehingga pura-puralah solusinya.

Kabar buruk di tengah kebanggaan menjadi mahasiswa PTN

Nawan masih ingat betul ketika pada 2018 lalu dia diterima di sebuah PTN di Surabaya, Jawa Timur. Meski bukan dari keluarga berduit, tapi orangtua Nawan sangat mendukungnya untuk kuliah: mengejar gelar sarjana.

Waktu itu, saat masih menjadi mahasiswa baru, seluruh biaya terkait kuliahnya masih ditanggung oleh orangtuanya. Tugas Nawan adalah fokus kuliah agar tidak molor-molor.

Namun, situasi berubah ketika sang bapak meninggal di pertengahan masa pandemi Covid-19 pada 2020 silam. Nawan masih belum lulus kuliah. Sementara dia tidak mungkin membebankan biaya kuliahnya pada sang ibu yang hanya bantu-bantu tetangga pemilik usaha katering. Selain itu, sang ibu juga harus memikirkan pendidikan sang adik yang saat itu masih SMP.

“2021 aku putuskan balik ke Surabaya setelah cukup lama pulang di Jember. Sebenarnya kuliah masih banyak yang online. Tapi aku punya beberapa rencana yang hanya bisa kukerjakan kalau di Surabaya,” ucap pemuda asal Jember, Jawa Timur itu, Selasa (5/8/2025) malam WIB.

Kuliah sambil kerja demi kejar gelar sarjana dari PTN

Mumpung kuliah banyak yang online, akhirnya Nawan memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Belum ada opsi untuk meninggalkan kuliah karena dia masih ingin mengejar gelar sarjana di PTN tempatnya menimba ilmu.

Apalagi, sebelum Nawan berangkat kembali ke Surabaya, ibunya berpesan betul agar Nawan menuntaskan kuliahnya. Urusan biaya, ibunya yang akan mencari-cari.

“Tapi aku nggak mungkin membiarkan ibu berjuang sendiri. Aku anak laki-laki pertama. Adikku masih sekolah,” kata Nawan.

Atas bantuan temannya, Nawan akhirnya bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan di Surabaya. Kerja enam hari dalam seminggu dengan durasi kerja hingga 10 jam perhari.

Upahnya lumayan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, bahkan dia kerap mengirim sebagian—tidak besar memang—untuk sang ibu di rumah. Buat tambah-tambahan.

“Ibu awalnya ya tanya, kok dapat uang dari mana? Aku jawab aja, ikut lomba-lomba online. Hadiahnya duit. Ya ibu percaya aja,” ucapnya.

Pilih DO untuk kerja lebih keras

Pada 2022, saat kegiatan perkuliahan berangsur normal pasca pandemi, Nawan masih mencoba kuliah sambil kerja. Ada beberapa mata kuliah yang harus mengulang karena sebelumnya keteteran.

Belum juga satu semester penuh, Nawan merasa kuliahnya makin tak terpegang. Tugas-tugas makin terbengkalai. Jika begitu terus, maka rasanya akan sangat sulit mencapai fase skripsian.

Di saat bersamaan, Nawan mulai berpikir untuk menambah opsi kerjanya. Tidak hanya menjadi pelayan rumah makan, tapi juga nyambi sebagai ojek online untuk menambah pundi-pundi rupiah.

Iklan

“Jadi 2022 itu beberapa teman sudah ada yang lulus kuliah. Mereka keluar kuliah karena lulus, aku pun ikut keluar dari kampus juga, tapi men-DO-kan diri,” tutur Nawan.

“Karena sayang saja kalau tiap semester harus bayar UKT. Padahal uang jatah UKT bisa buat kebutuhan ibu di rumah,” sambungnya.

Nawan memang meminta sang ibu agar tak mengirim uang bulanan lagi. Alasan Nawan, sekarang dia sudah bisa cari uang saku sendiri lewat lomba. Tapi kalau UKT, tiap ganti semester sang ibu masih rutin mengirim. Itu membuat Nawan tak tega sekaligus bertanya-tanya: habis jual apa lagi atau utang ke siapa lagi si ibu?

“Kenapa aku nggak terus terang kalau aku kuliah sambil kerja? Wah, pasti ibu malah sedih dan memintaku berhenti kerja. Fokus kuliah biar dapat gelar sarjana,” kata Nawan.

Pura-pura lulus kuliah meski DO, biar ibu bangga anaknya bergelar sarjana

Pada 2023, saat melihat pengumuman wisuda teman-temannya di grup jurusan, Nawan mulai berpikir agak ekstrem: Pura-pura lulus kuliah meskipun sebenarnya dia sudah DO. Dan itu benar-benar dia lakukan.

Saat memberitahu bahwa dia sudah lulus kuliah melalui sambungan telepon, betapa sumringahnya respons sang ibu. Berkali-kali dia melafalkan “hamdalah”.

“Tapi nggak mungkin aku minta ibu datang di wisuda kan. Karena aku nggak wisuda. Jadi aku bilang saja, wisudanya tertutup, hanya dihadiri mahasiswa. Orangtuanya nggak harus hadir,” kata Nawan.

Ibu Nawan sebenarnya agak ngeyel mau hadir ke PTN tempat Nawan kuliah. Kalau toh tidak boleh masuk kampus, tapi paling tidak bisa menunggu di luar untuk kemudian merayakan gelar sarjana Nawan bersama-sama di Surabaya.

Tapi Nawan bersikukuh bahwa ibunya tak harus datang. Takut kecapean juga karana jauh. Alhasil, ibunya mencoba mengerti walaupun terdengar seperti ada kekecewaan dari suaranya.

“Aku kirimi ibu fotoku pakai toga lewat hp adikku. Itu toga temenku, aku pinjam buat foto. Dan dia langsung nelepon. Merasa bangga sekali anaknya bisa jadi sarjana,” ujar Nawan.

Hati Nawan sebenarnya teriris saat harus berbohong seperti itu (pura-pura lulus kuliah padahal sebenarnya sudah DO). Tapi itu jadi jalannya agar sang ibu tidak terus-menerus mengirim uang UKT. Selain itu, dengan alasan sudah lulus dari PTN, Nawan bisa bilang dengan leluasa kalau dia akan bekerja di Surabaya—walaupun sebenarnya sudah.

Entah kapan akan jujur, tapi saat ini fokus bantu ibu dulu

Ibu Nawan merestui Nawan lanjut bekerja di Surabaya. Nawan pun akhirnya pindah tempat kerja. Jika dulu dia hanya pelayan, di rumah makan lain—tempat kerjanya yang baru—dia menjadi bagian pekerja dapur. Karena selama jadi pelayan, dia mulai belajar cara memasak ala rumah makan. Pekerjaan itu masih dia jalani hingga sekarang

“Walaupun sebenarnya memang sudah bisa masak ya. Tapi seadanya,” tutur Nawan.

Kata Nawan, gajinya di bawah UMR Surabaya sedikit. Uang itu dia bagi untuk dirinya sendiri dan untuk ibu-adiknya di rumah.

Di sela-selanya, Nawan kadang kala masih menyempatkan nyambi sebagai driver ojol. Lumayan juga buat tambahan.

Tiap ada kesempatan pulang ke Jember, Nawan kerap merasa berdosa kala melihat di dinding ruang tamu rumah ada fotonya mengenakan toga wisuda. Nawan memang sengaja melakukan foto studio seolah-olah telah wisuda, untuk menguatkan kalau dia memang sudah jadi sarjana seperti yang sang ibu dan almarhum ayahnya impikan.

“Tapi selalu merasa berdosa. Kadang terbersit ingin jujur perihal apa yang kualami di Surabaya. Tapi urung. Aku nggak mau ibu kecewa,” ucap Nawan. “Saat ini aku hanya ingin membantu mencukupi hidupnya, semampu-mampuku, juga mencukupi kebutuhan sekolah adikku.”

Belakangan, ada desas-desus tempatnya kerja akan mem-PHK beberapa orang. Nawan tentu saja ketar-ketir. Khawatir kalau dia menjadi salah satu yang kena PHK. Jika kena, artinya dia harus cari kerja lagi? Kalau beralih menjadikan ojol sebagai pekerjaan utama, Nawan tak yakin uangnya akan cukup untuk dia bagi-bagi.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Mahasiswa Semester Tua Pura-pura Wisuda padahal Belum Lulus, Demi Senangkan Orangtua Foto Bareng di Kampus atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2025 oleh

Tags: DOdrop outKuliah sambil kerjaMahasiswamahasiswa domahasiswa universitas negerisarjanauniversitas negeriwisuda
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.