Harapan Ando (21), bukan nama sebenarnya, untuk kuliah dengan beasiswa KIP Kuliah di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya begitu kuat. Meski orangtuanya sempat tidak menyetujui karena takut bakal membebani keuangan keluarga.
Pasalnya, Ando berpikir, dengan kuliah siapa tahu ijazah S1-nya kelak bisa membantunya untuk mendapat pekerjaan layak. Apalagi ijazah Unair Surabaya. Kampus dengan nama besar umumnya akan menjadi pertimbangan khusus bagi HRD perusahaan.
“Karena latar belakang keluargaku kan pekerja informal. Kerja di pabrik. Serabutan. Gajinya pun pas-pasan,” ujar Ando saat Mojok wawancara belum lama ini. “Jadi aku pengin memperbaiki taraf ekonomi keluarga.”
Kerja di warung bakso sebelum kuliah di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya
Diskusi Ando dengan orangtuanya sempat berlangsung alot. Ando menekankan bahwa dia tidak akan membebani dalam hal biaya. Hanya saja, orangtuanya bersikukuh kalau perkuliahan Ando akan membebani keluarga.
“Waktu itu aku kan daftar KIP Kuliah. Karena perdebatan nggak ada ujung, akhirnya ketemu jalan tengah begini: kalau keterima KIP Kuliah, aku akan kuliah di Unair Surabaya tanpa meminta biaya sepeser pun ke rumah,” beber Ando. “Sementara kalau nggak keterima, aku nggak akan kuliah. Alias kerja dulu.”
Orangtua Ando pun sepakat. Beruntungnya, Ando lolos KIP Kuliah. Kepada orangtuanya dia memastikan tidak akan meminta tambahan biaya sepeser pun. Ando menjamin akan berusaha menghidupi diri sendiri lewat beasiswa KIP Kuliah tersebut.
Karena sudah memastikan begitu, maka Ando pun harus mengumpulkan uang saku sendiri untuk awal-awal berangkat ke Surabaya.
“Waktu itu aku sempat kerja di warung bakso di Nganjuk (tempat asal Ando), buat cari tambahan saku,” kata Ando.
Uang KIP Kuliah tidak untuk diri sendiri
Uang KIP Kuliah yang Ando terima sebesar Rp7.500.000 untuk satu semester (enam bulan). Asumsinya, biaya hidup sebulan di Surabaya di angka Rp1.250.000. Begitu hitungan Ando.
Dalam hitungan Ando, uang segitu cukup untuk kos, dua kali makan, rokok, dan ngopi. Tentu jika cari yang murah-murahan. Lalu jika ada uang lebih, ditabung untuk membeli kebutuhan penunjang kuliah Ando seperti laptop dan lain-lain.
Sayangnya, hitungan dan bayangan itu melenceng dari kenyataan yang Ando hadapi selama kuliah di Unair Surabaya.
“Karena setiap di rumah ada masalah, sering kali uang KIP Kuliah-ku lah yang diutang oleh orang rumah,” beber Ando. Secara detail, Ando menceritakan bagaimana uang KIP Kuliah-nya ludes untuk keperluan rumahnya dalam liputan Uang KIP Kuliah Ludes buat Ngutangi Orangtua hingga Nebus Kakak di Penjara, Buatku Ingin Pergi Jauh dan Tak Pulang-pulang.
Baca halaman selanjutnya…
Makan sehari sekali nasi+Indomie hingga cari snack sisa acara organisasi