Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Status

Guru yang Wajib 8 Jam di Sekolah, Bukan Murid

Redaksi oleh Redaksi
15 Juni 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Muhadjir Effendy, Mendikbud pengganti Anies Baswedan itu, memang lekat dengan sensasi. Pelantikannya bikin ramai timeline karena sejarahnya yang dekat dengan militer. Belum lama dilantik, ia langsung bikin hit lain: mengusulkan konsep full day school, konsep yang sejak namanya saja akan membuat Badan Bahasa yang berada di bawah Kemendikbud menangis. Made Supriatma bahkan selo-selonya menelusuri rekam jejak Pak Menteri untuk mendapati bahwa bahasa Inggris blio buruknya minta ampun.

Soal full day school, Orang-orang sigap merespons, dengan nada mayoritas menyatakan penolakan. Oke, topik itu hanyut. Tapi, Maret lalu Muhadir memunculkan lagi ide yang sebenarnya sebelas dua belas dengan full day school. Yakni, mengubah jam sekolah SD hingga SMA menjadi 8/5: 8 jam sehari, 5 hari seminggu.

Retno Listyarti, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, bilang kebijakan yang tidak bijak ini bias perkotaan dan melanggar HAM anak. MUI juga protes, kalau anak habis waktu di sekolah formal, pesantren dan madrasah diniyah bisa “habis”.

Berikut komentar-komentar netizen tentang sekolah 8/5.

Yamadipati Seno: Sekolah 8 jam. Absen sistem finger print. Istirahat 1 jam. Lima hari sekolah. Sabtu dan Minggu libur. THR seminggu sebelum hari raya. BPJS penuh. Cuti melahirkan 3 bulan. Tanggal 1 Mei ikut demo. Tanpa gaji ke-13, dih dikira PNS.

Muhammad Taufik Rahman: Sekolah 8 jam/hari tentu menguras energi siswa dan guru; yang berarti juga mengurangi intensitas kedekatan mereka pada keluarga. Dalam keadaan lelah, apa lagi yg bisa dilakukan siswa dengan baik sepulang sekolah selain beristirahat total? Jika setiap hari guru-gurunya mengalami kondisi yg sama, bagaimana susah-payahnya mereka mengurus keluarga di rumah?

Masih mungkinkah dalam kondisi fisik dan psikis di titik terendah, guru-guru itu melakukan aktualisasi (pengembangan) diri? Dan apakah logis berharap, sistem pendidikan yg dibangun selama 8 jam/hari demi penguatan karakter siswa itu, ironisnya justru dibebankan pada guru-guru yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengembangkan dirinya sendiri? Karakter semacam apa yg akan dikuatkan?

Saya belum pernah dengar pemerintah mengkampanyekan perbaikan nasib guru terkait penambahan jam kerja di sekolah menjadi minimal 8 jam sehari, apalagi mendengar kampanye perbaikan gizi guru….. Bayangkan saja sendiri nasib siswa-siswa sekolah yg dididik guru-guru kecapekan dan kurang gizi seperti itu. Miris.

(Anda mungkin bingung kenapa saya mempersoalkan ini di FB. Seingat saya, ada satu atau dua orang staf menteri yg bermasalah itu sedang berteman dengan saya di FB. Kalau tidak sempat bertanya pada menterinya, ga jelek-jelek amat toh bertanya pada staf ahlinya?).

A-Kang Mastur: Beberapa hari ini baca status Facebook banyak Guru2 galau dengan rencana kebijakan baru Kemendikbud. Sebenarnya kebijakan baru itu kalau benar-benar kita cermati bukan Full Day School, akan tetapi program penguatan pendidikan karakter atau lebih trend-nya disebut dengan PPK. Program ini (PPK dan Restorasi Sekolah) yang diatur dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2017 dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler, dan intrakurikuler. Penerapannya sangat bervariasi di tiap daerah dan sekolah. Selain itu juga tidak wajib. Jadi sekolah-sekolah yang keberatan dengan program ini boleh kok kalau tidak mau menjalankannya. Hal ini diatur dalam Permendibud No. 23 Tahun 2017 Ayat 1 Pasal 9 bahwa” dalam hal kesiapan sumber daya pada Sekolah dan akses transportasi belum memadai, pelaksanaan ketentuan Hari Sekolah (5 Hari ) dapat dilakukan secara bertahap”. Tapi, bagi sekolah yang SDM-nya baik, sarana dan prasarananya lengkap, mudah diakses transportasi dan memiliki sumber dana yang cukup dianjurkan menyelenggarakan program ini. Juga perlu diingat, program ini tidak mewajibkan siswa harus 8 jam di sekolah lo…itu tergantung kreativitas program yang direncanakan sekolah. Yang wajib 8 jam di sekolah itu ialah Guru-gurunya, karena hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang.

Agus Mulyadi: Jadi inget dulu Caknun (kalau nggak salah) pernah bilang begini “Sekolah itu tidak penting,”

Kemudian ada yang nyahut “Kalau memang sekolah itu tidak penting, trus ngapain sampeyan nyekolahin anak sampeyan, Cak?”

Dibalas langsung sama Cak Nun, “Ya biar dia semakin paham kalau sekolah itu benar-benar tidak penting!”

Terakhir diperbarui pada 27 November 2018 oleh

Tags: full day schoolgurumuhadjir effendymuridSekolah 8 Jam
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Pemkot Semarang dorong dukungan finansial layak untuk guru agama, marbot, hingga pemandi jenazah MOJOK.CO
Kilas

Mendorong Dukungan Finansial Layak untuk Guru TPQ, Marbot, hingga Pemandi Jenazah: Selama Ini Berkontribusi Nyata tapi Terabaikan

23 September 2025
Ketulusan guru di Sekolah Gajahwong Jogja. MOJOK.CO
Liputan

7 Tahun Mengabdi Jadi Guru di Jogja, Tak Tega Melihat Realita Siswa Putus Sekolah meski Diri Sendiri Tidak Sejahtera

9 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.