Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Saya Resah Melihat Palembang ketika Budaya Bodoh Bernama Sound Horeg dan Organ Tunggal Dianggap Pesta Rakyat Seperti Lomba Perahu Bidar

Razi Andika oleh Razi Andika
19 Juni 2025
0
A A
Lomba Bidar Palembang Budaya Betulan, Bukan Sound Horeg MOJOK.CO

Ilustrasi Lomba Bidar Palembang Budaya Betulan, Bukan Sound Horeg. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Keresahan saya melihat Palembang ketika budaya bodoh bernama sound horeg dan organ tunggal dianggap pesta rakyat seperti lomba bidar. 

Sebaiknya kita sepakati dari awal. Mendapatkan hiburan yang positif dan produktif adalah hak seluruh rakyat. Namun, di Palembang, ada sebuah aktivitas yang “dianggap pesta rakyat”. Padahal, keduanya adalah budaya bodoh yang justru membawa dampak merusak. Yang saya maksud adalah sound horeg dan organ tunggal.

Sebelum lebih jauh, di sini saya harus menegaskan. Bahwa yang saya maksud organ tunggal adalah organ tunggal Palembang. Semacam acara hajatan yang penontonnya mabuk dan mengonsumsi narkoba. Jadi, bukan semacam organ tunggal sebagai bagian musik dangdut pada umumnya. Kalian pasti paham, sih.

Keresahan saya ini muncul setelah beberapa teman mengirim video Reels. Saya prihatin karena 2 budaya bodoh seakan-akan jadi “beneran budaya”. Padahal di Palembang ada lomba perahu bidar, misalnya, yang lebih layak mendapatkan exposure. 

Hiburan yang merusak

Video pertama memperlihatkan sound horeg beradu mekanik di atas kapal yang berlayar. Selain kurang bermanfaat, volume tinggi dari sound horeg merusak ekosistem bawah laut.

Video kedua, berdurasi sama panjang dengan sebelumnya, menghadirkan cerita yang tak kalah bodoh. Sebuah agenda organ tunggal di Palembang berhenti setelah panggung kayu ambrol. Kejadian ini Menenggelamkan panggung, seperangkat sound, dan separuh manusia yang meramaikan acara itu ke dalam lumpur Sungai Musi.

Dua contoh hiburan rakyat, yang bagi saya sangat merusak, kerap menampakkan gelagat problematik dan destruktif. Pastinya video-video di atas itu penggalan dari keseluruhan bab berjudul sound horeg dan organ tunggal di Palemabang.

Jangankan terhibur, tidak sedikit masyarakat Palembang justru terganggu. Telinga manusia saja cuma sanggup menahan volume suara 85 desibel. Sedangkan sound horeg, rata-rata mencapai kebisingan di angka 135 desibel. kisah absurd dari orgenan di Palembang lebih banyak lagi dan menolak kalah dalam urusan ketololan. 

Budaya bodoh di Palembang

Bukan rahasia lagi kalau acara organ tunggal di Palembang menjadi sarana bagi sebagian pengunjungnya untuk melampiaskan efek narkoba yang mereka tenggak. Kepolisian Palembang sempat merespons. Mereka sampai melarang warga Palembang mengadakan hajatan dengan hiburan bodoh kayak gini.

Adalah bengak, umpatan ‘bodoh’ dalam Bahasa Melayu ini paling cocok untuk menggambarkan 2 budaya bodoh tadi. Keduanya tidak lagi pantas disebut “pesta rakyat” kalau cuma jadi pengulangan dari kejadian-kejadian pahit yang saya ceritakan tadi. 

Apakah alasan-alasan tadi cukup untuk kita menarik kesimpulan bahwa organ tunggal problematik? Kalau orgenan belum tentu menghibur, mari kita bahas hiburan alternatif yang minim risiko dan konsekuensi yang merugikan. Justru bisa yang bermanfaat dan menguntungkan.

Palembang adalah kota tertua di Indonesia serta dilengkapi unsur lokalitas lebih kental daripada ibu kota lainnya di Sumatera bagian selatan. Kota ini sebetulnya punya hiburan yang masih lestari sejak era kolonialisme hingga kini. Ini adalah pesta rakyat paling populer, paling tradisional, dan dinantikan oleh rakyat Palembang. Namanya lomba perahu bidar.

Baca halaman selanjutnya: Budaya yang seharusnya dirayakan lebih meriah lagi.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 Juni 2025 oleh

Tags: bidarlomba bidarlomba bidar palembanglomba perahu bidarorgan tunggal palembangpalembangperahu bidarsound horegsound horeg palembang
Iklan
Razi Andika

Razi Andika

Awak Buku Mojok. Kuliah di Palembang, sekarang tinggal di Jogja. Sering masuk angin.

Artikel Terkait

Fatwa Haram Sound Horeg Dilawan: Bukti Ingin Menang Sendiri MOJOK.CO
Esai

Tidak Terima Sound Horeg Difatwakan Haram: Bukti Masyarakat Indonesia yang Keras Kepala dan Selalu Ingin Menang Sendiri

15 Juli 2025
Derita warga Jawa Timur gara-gara cap PSHT, Aremania, dan sound horeg MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg

9 Juni 2025
Pedang bermata dua jika sound horeg mendapat HAKI MOJOK.CO
Ragam

Sound Horeg bakal Dapat Hak Cipta karena Dianggap Karya Anak Bangsa, Bisa Jadi Pedang Bermata Dua

28 April 2025
Sound Horeg dari A Sampai Z, Mengapa Masih Diminati Masyarakat?
Movi

Sound Horeg dari A Sampai Z, Mengapa Masih Diminati Masyarakat?

26 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kebaikan bakso di Surabaya. MOJOK.CO

Kebaikan Pedagang Bakso yang Membekas di Hati Saya, 40 Tahun Keliling untuk Kuliahkan Anak hingga S2

14 Juli 2025
3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli

3 Getuk Magelang yang Perlu Diwaspadai Wisatawan, Pikir Lagi sebelum Beli

10 Juli 2025
game clash of champions ala ruangguru. MOJOK.CO

Rakyat Jelata Tak Bisa Gembira dengan Pertunjukkan Clash of Champions, Cuman bikin Kesal Anak Broken Home yang Suka Adu Nasib

10 Juli 2025
Cerita mahasiswa KKN merasa berguna di desa orang tapi tak berguna di desa sendiri MOJOK.CO

Ironi Mahasiswa KKN: Merasa Berjasa Membangun Desa Orang tapi Tak Berguna di Desa Sendiri

15 Juli 2025
KKN Belum Mulai, Kena Tipu Polisi Gadungan Duit Melayang MOJOK.CO

Ditipu Polisi Gadungan Jelang KKN, Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom

12 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.