ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

6 Investasi yang Sering Dilupakan Banyak Orang

Puthut EA oleh Puthut EA
22 Februari 2021
0
A A
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Akhir-akhir ini, kata “investasi” wabil khusus investasi saham, marak didengungkan banyak orang. Tentu itu hal yang baik. Menyiapkan segala hal untuk sesuatu yang kelak kita tahu akan dibutuhkan adalah ciri manusia bernalar. Setiap orang semestinya tahu bahwa ada saat kita tak kuat lagi bekerja, otak kita melemah, pensiun dari pekerjaan, sakit yang tak terduga, dll. Maka dari itu, tabungan dan investasi yang kita kerjakan di saat semua masih optimal sesungguhnya adalah naluri purba. Kalau dilacak dari tahapan kebudayaan manusia, itulah yang membuat peradaban berburu dan meramu melangkah setapak lebih maju lagi menjadi peradaban menanam dan memanen. Berproduksi. Menjangkau sesuatu ke depan dengan sebuah persiapan.

Saya bukan ahli ekonomi, bukan seorang perencana keuangan, tapi saya adalah makhluk ekonomi sekaligus makhluk sosial. Menurut saya, ada beberapa investasi yang juga perlu dikerjakan manusia, selain lazimnya investasi.

Pertama, nama baik. Nama baik tidak turun dari langit. Ia ditanam, dirawat, dan ditumbuhkan. Nama baik membentengi kita dari keburukan yang paling mengancam, yakni ketidakpercayaan orang pada diri kita. Tentu ini bukan nama baik yang dipoles dan dipermak. Sebagus-bagusnya nama baik itu disemprot minyak wangi, dipoles hingga mengilap, dipermak hingga tampak indah, pada akhirnya waktu akan menunjukkan siapa dia sesungguhnya. Mudahnya, nama baik itu ditumbuhkan dengan perbuatan baik. Jika berjanji, dia menepati. Jika berkata, dia tidak berbohong. Jika diberi amanah, dia tidak khianat. Lalu bisa ditambah dengan sederet hal lain seperti peduli pada orang lain, suka membantu, bersikap ramah, tidak mudah curiga, dan lain sebagainya. Nama baik dipercaya mendatangkan kebaikan dan kepercayaan. Dua modal yang paling penting dalam menjalani kehidupan.

Kedua, daya dukung sosial. Kita tidak bisa hidup sendirian. Di rumah, kita punya lingkungan sosial bernama tetangga, kampung, desa, dan seterusnya. Di dunia pekerjaan, kita punya teman-teman sekantor. Punya anak buah. Punya atasan. Di pergaulan bisnis, kita punya kolega bisnis, stakeholder bisnis, ekosistem bisnis. Semua hal itu bukan bersifat natural. Lingkungan rumah yang baik bisa kita bangun bersama. Lingkungan kerja yang sehat dan menyenangkan bisa kita upayakan bersama. Anda bisa saja menjaga kebersihan rumah Anda, tapi jika tetangga Anda tidak menjaganya, penyakit bisa mendatangi bukan hanya rumah yang tak terjaga kebersihannya, melainkan juga rumah yang Anda jaga kebersihannya. Nyamuk yang bertelur di rumah tetangga Anda, bisa menggigit anggota keluarga Anda. Tikus yang banyak berkeliaran di rumah tetangga Anda yang jorok dan kotor, bisa membawa penyakit dan gangguan ke dalam rumah Anda. Sampah menggunung dan menyengat di rumah tetangga Anda, bisa mengganggu Anda dan keluarga.

Demikian juga situasi di kantor. Semua orang punya persoalan sendiri-sendiri. Kantor adalah sebuah lembaga kerja yang terkait satu sama lain. Satu orang tak punya menjalankan tugas dengan optimal maka pasti akan mengganggu organisasi kerja secara keseluruhan. Organisasi sama seperti organ tubuh kita (akar katanya sama kok). Kalau Anda sedang sakit gigi, tidak bisa berpikir jernih. Kalau kaki Anda terkilir, bisa mengganggu mobilitas Anda. Satu organ tubuh memengaruhi keseluruhan organ tubuh. Hal yang sama dalam bisnis dan ekosistem bisnis. Satu hal kacau, menimbulkan situasi yang kacau juga.

Ketiga, keluarga. Tentu ini hal yang paling mudah dipahami. Hubungan antar-anggota keluarga, pola komunikasi, dan saling mengisi, jelas diperlukan. Dan itu semua juga tidak datang tiba-tiba. Ada secara magis. Butuh diusahakan dan kadang kala diusahakan dengan ketekunan. Dukungan keluarga yang penuh, biasanya akan berpengaruh pada banyak hal di diri kita. Sebaliknya, kekacauan segala hal bisa bermula dari kekacauan di dalam keluarga.

Keempat, karya. Banyak orang lupa bahwa berkarya adalah investasi yang sangat penting. Seorang perupa yang suntuk dengan proses kekaryaan sampai melakukan pameran adalah sebuah investasi. Seorang penulis yang menghasilkan tulisan dan buku, juga bagian dari investasi yang penting. Tapi itu bukan hanya untuk seniman, para pekerja juga begitu. Sebutan “karyawan” memang agak ambigu untuk para pekerja alias buruh. Itu bisa kita baca sebagai penghalusan kata saja. Tapi hemat saya, tak ada yang keliru jika bekerja dianggap sebagai karya. Menjalankan proses organisasi tempat kita bekerja sesungguhnya adalah proses berkarya itu sendiri. Sebab bagi saya, karya tak harus berwujud secara kasatmata. Pemimpin yang membuat sistem kerja yang baik adalah sebuah karya. Pekerja yang menjalankan, membenahi, membuat dinamika kerja, adalah sebuah proses berkarya.

Kelima, kesehatan. Khusus untuk poin ini, segala hal yang mencakup kesehatan seperti kesehatan fisik, mental, dan spiritual adalah investasi yang penting. Waktu yang kita luangkan untuk berolahraga atau menjaga kebugaran; waktu tidur yang cukup; ada waktu untuk menikmati hiburan; melakukan kegiatan ibadah; semua adalah bagian dari investasi. Dengan begitu, kita tidak mudah sakit, tidak mudah stres dan depresi, serta punya tujuan penting dalam hidup ini yang dijadikan agenda dalam laku spiritual.

Keenam. Sebetulnya hanya cukup lima poin di atas. Tapi ada satu lagi menurut saya yang penting, yaitu hobi. Anda boleh saja membantah, hobi kok investasi? Bagi saya, iya. Dengan melakukan hobi, kita bisa tenggelam sejenak dalam berbagai situasi yang membuat kita rileks, senang, dan kreatif. Memang banyak orang bilang, hobi yang baik adalah hobi yang mendatangkan keuntungan finansial. Tapi bagi saya sih tidak selalu begitu. Tak selalu apa-apa berakhir dan bermuara pada uang. Hobi memelihara tumbuhan, tidak harus kemudian jadi bisnis tumbuhan. Memelihara tumbuhan itu sendiri, asal mendatangkan kesenangan, antusiasme, pelepasan stres, itu sudah investasi yang luar biasa. Hobi menikmati udara bebas, tidak harus berakhir dengan harus dibikin vlog dan bisa dimonetisasi. Nanti malah sibuk mikir vlog dan monetisasinya sehingga hal substansial dari menikmati udara bebas di alam malah tereduksi. Bisa-bisa yang terjadi justru sebaliknya. Dulu ketika tidak mikir vlog dan monetisasi, setiap jalan-jalan ke alam terbuka bisa membuat energi kita tersuntik lagi. Begitu mikir vlog malah terbebani dan stres. Hobi ya dinikmati saja.

Eh, tapi ngomong-ngomong, kok saya mulai terlihat sebagai seorang motivator ya? Haha. Tapi semoga tulisan ini berguna.

BACA JUGA Dear mahasiswa, Investasi Tuh Kayak Makan Pecel Padahal Bisa Lunch Mewah dan esai-esai Puthut EA lainnya di rubrik Kepala Suku.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2021 oleh

Tags: hari tuaInvestasijaminan hari tuajaminan sosialpensiuntabungan
Iklan
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Pakar ekonomi UGM tetap anjurkan investasi agar uang tidak tergerus inflasi MOJOK.CO
Ragam

Waktu yang Tepat untuk Investasi meski Harga Saham Anjlok, Jika Uang Disimpan buat Konsumsi Nanti Tergerus Inflasi

10 April 2025
7 Jenis Investasi Bukan Uang yang Sering Dilupakan Orang | Semenjana Eps. 4
Movi

7 Jenis Investasi Bukan Uang yang Sering Dilupakan Orang | Semenjana Eps. 5

27 Februari 2025
Kiat-Kiat Mencapai Financial Freedom, BCA.MOJOK.CO
Aktual

Kiat-Kiat Mencapai Financial Freedom: Jangan “Bertaruh” Pada Investasi Kalau Kebutuhan Dasar Belum Terpenuhi

11 Agustus 2024
Milenial Jogja Beri Alasan untuk Pensiun dan Tidak Pensiun di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Milenial Jogja Beri Alasan untuk Pensiun dan Tidak Pensiun di Jogja

12 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Joglo Jadi Nama Rumah Tradisional Jawa Itu Salah, tapi Nggak Salah-salah Banget mojok.co

Joglo Jadi Nama Rumah Tradisional Jawa Itu Salah, tapi Nggak Salah-salah Banget

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO

Nekat Merantau ke Jakarta Bermodal Ijazah S1 Malah Berakhir Apes, Tinggal di Kos Sempit dan Berakhir Jadi Tukang Parkir Blok M

19 Mei 2025
Ujian Sejarah dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer MOJOK.CO

Ujian Lisan Sejarah Nasional dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer untuk Mahasiswa Tingkat 1 dan 2. Yang Master dan Doktor Nggak Usah Jawab

21 Mei 2025
Hal-hal yang bisa dikerjakan lulusan S2 biar nggak nganggur dari lulusan S2 UGM MOJOK.CO

Hal-hal Bernilai Cuan yang Bisa Dikerjakan Lulusan S2 daripada Ngeluh Susah Cari Kerja, Turuti Gengsi hanya Bikin Nganggur

19 Mei 2025
Tukang sayur di Solo lebih makmur ketimbang kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan

21 Mei 2025
Menteng Jakarta Pusat, Saksi Bisu Perantau “Diinjak-injak” Orang Kaya.MOJOK.CO

Menteng Jakarta Pusat, Saksi Bisu Perantau Miskin “Diinjak-injak” Orang Kaya: Meninggalkan Kota Kecil demi Mengubah Nasib, Malah Diupah Tak Wajar

20 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.