ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Rame Nafkah

Menghitung Potensi Keuntungan Warung Haji Muhidin

Redaksi oleh Redaksi
23 Februari 2020
0
A A
Haji Muhidin MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Salah satu ciri Haji Muhidin di sinetron Tukang Bubur Naik Haji adalah punya warung atau minimarket. Berapa ya keuntungan Pak Haji tiap bulannya?

Sinetron Tukang Bubur Naik Haji, tak bisa dimungkiri, adalah salah satu acara televisi yang nempel banget di kepala. Sinetron yang awalnya dirancang untuk mengisi bulan Ramadan ini berkembang menjadi acara televisi harian. Setelah lima tahun mengudara, sinetron berhasil menghasilkan 2180 episode. Sebuah catatan fantastis.

Salah satu tokoh yang paling melekat di kepala adalah Haji Muhidin. Tokoh antagonis ini diperankan oleh Latief Sitepu. Pak Haji memang sangat ikonik. Tokoh ini digambarkan sangat sombong, angkuh, dan licik. Latief Sitepu memang sukses memerankan Haji Muhidin.

Kesuksesan Latief Sitepu memerankan Haji Muhidin, penonton sampai hanyut ke dalam penokohan. Suatu kali, Kepala Daerah di Sumedang bilang ke Latief kalau di daerahnya, ada 80 televisi rusak karena Haji Muhidin. Banyak pentonton, terutama ibu-ibu sampai emosi karena menyaksikan “jahatnya” Haji Muhidin. Gambaran fenomenal akan kesuksesan tokoh ini.

Nah, di dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji, selain sombong dan angkuh, tokoh Haji Muhidin digambarkan punya minimarket. Biar gampang, sebut saja warung Pak Haji Warung ini punya satu karyawan. Soal sukses atau tidaknya, kita tidak pernah tahu. Namun, tahukah kamu, usaha warung, toko kelontong, sampai minimarket memang menguntungkan.

Jika dikelola dengan baik, usaha membuka sebuah warung bisa jadi pilihan usaha yang menarik. Jangan salah, potensi keuntungannya mungkin bisa membuat kamu untuk tidak mendaftar PNS atau tantara biar jadi calon menantu idaman. Berikut kami bikin perkiraan keuntungan sebuah usaha warung, menggunakan studi kasus warung Haji Muhidin.

Untuk membuka sebuah usaha, tentu harus punya modal awal. Untuk warung, tentu kamu butuh sebuah tempat yang idela. Bisa membeli atau menyewa. Pengadaan tempat usaha memang beragam harganya. Mulai dari Rp20 juta sampai Rp150 juta, tergantung lokasi dan besar bangunan. Nah, karena warung Pak Haji berada di tanahnya sendiri, kita bisa mengabaikan aspek tempat.

Nah, selain tempat, siapkan printilan-printilan yang termasuk modal awal.

Modal awal warung Haji Muhidin:

Rak: Rp3.000.000
Lemari sama etalase: Rp4.000.000
Kabinet: Rp3.000.000
Komputer: Rp4.000.000
Mesin kasir sama alat barcode: Rp4.000.000
Meja kasir: Rp1.500.000
Tempat rokok: Rp500.000
AC: Rp3.000.000
Pengadaan barang: Rp60.000.000
Seragam buatkaryawan: Rp500.000

Total                                                : Rp80.500.000

Operasional per bulan warung Haji Muhidin:

Gaji karyawan (4): Rp8.000.000
Air dan listrik: Rp1.000.000
Kulakan: Rp30.000.000
Biaya Promosi: Rp2.000.000
Total: Rp41.000.000

Karyawannya kita misalkan ada empat orang. Jangan pelit-pelit kayak Haji Muhidin. Capek, lho, kerja sendirian.

Kapan balik modal?

Kita bikin kira-kira saja. Misalnya warung atau minimarket yang kamu buka punya pelanggan yang lumayan. Per hari, warung kamu menghasilkan Rp3.000.000. Maka, dalam satu bulan, minimarket ala-ala Haji Muhidin akan menghasilkan: Rp.3.000.000 x 30 = Rp90.000.000.

Berapa kira-kira keuntungan per bulan? Maka, Rp90.000.000 – Rp41.000.000 (operasional per bulan) = Rp49.000.000. Jadi, lama balik modal bisa dihitung dengan modal awal dibagi keuntungan per bulan, Rp80.500.000 : Rp49.000.000 = 1,6 sekian sekian kita bulatkan jadi 1,7 bulan atau biar gampang jadikan saja dua bulan.

Jadi, dalam waktu dua bulan saja, kamu sudah bisa balik modal. Tentu saja hitungan ini adalah hitungan bisnis ideal. Setiap hari ramai dan pendapatannya ajeg. Namanya juga kira-kira. Eh, dengan perhitungan yang sama, selama lima tahun sinetron tayang, Pak Haji sudah untung berapa ya dari warungnya?

Kira-kira begini: Rp49.000.000 x 60 bulan (5 tahun) = Rp2.940.000.000. lumayan juga ya warung Pak Haji Buat kamu yang punya modal, usaha warung seperti ini layak dicoba.

BACA JUGA Ternak Lele adalah Kita yang Mulai Pragmatis atau tulisan Senin harga naik lainnya di rubrik NAFKAH.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2020 oleh

Tags: bubur diadukbubur tidak diadukhaji muhidinnaik hajiSinetrontukang bubur naik hajiusaha warung
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kiprah Whani Darmawan dari Pemain Teater hingga Jadi Aktor Andalan Sutradara Kondang - PutCast Mojok
Movi

Kiprah Whani Darmawan dari Pemain Teater hingga Jadi Aktor Andalan Sutradara Kondang

10 Januari 2024
biaya haji naik mojok.co
Kilas

Biaya Haji Naik Tahun Ini, Apa Penyebabnya? 

22 Januari 2023
Mengubah Skenario Layangan Putus MOJOK.CO
Esai

Mengubah Skenario Layangan Putus

12 Januari 2022
ilustrasi Sinetron Indosiar Bukan Nggak Masuk Akal, Itu Prediksi Masa Depan mojok.co
Pojokan

Sinetron Indosiar Bukan Nggak Masuk Akal, Itu Prediksi Masa Depan

21 September 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
real madrid, barcelona, el clasico, hazard, rodrygo, ansu fati

Harmoni Itu Dijaga Baik Real Madrid, tapi Dirusak Barcelona

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Xpander Disayang Dunia, Nissan Livina Hidupnya Semakin Merana MOJOK.CO

Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana

12 Mei 2025
Lansia di Kota Jogja Butuh Berkegiatan untuk Tetap Bugar dan Produktif, Sekolah Lansia Menjadi Jawabannya.MOJOK.CO

Lansia di Kota Jogja Butuh Berkegiatan untuk Tetap Bugar dan Produktif, Sekolah Lansia Menjadi Jawabannya

8 Mei 2025
Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025
Stasiun Lempuyangan Jogja. MOJOK.CO

Stasiun Lempuyangan, Tempat Pertama yang Bikin Perantau Jakarta “Kasihan” dengan Orang Jogja

8 Mei 2025
Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.