Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame Moknyus

Muhammadiyah dan NU Kompak Tidak Ikut-ikutan Musyawarah Ulama PA 212 Bahas Capres 2019

Redaksi oleh Redaksi
20 Juli 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – PA 212 berencana akan mengumpulkan ulama-ulama di seluruh Indonesia membahas capres untuk Pilpres 2019 esok. Muhammadiyah dan NU kompak merasa tidak terlibat.

Setelah Persaudaraan Alumni (PA) 212 memproklamirkan akan menenggelamkan suara PDIP berikut memutus hubungan koalisi partai yang mendukung Presiden Jokowi, muncul agenda Musyawarah Ulama untuk membahas calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 esok.

Menurut Slamet Maarif, rencananya PA 212 akan mengundang ulama-ulama dari luar Majelis Mujahidin Indonesia (MII) juga. Acara ini direncanakan akan diselenggarakan pada 5-9 Agustus 2018. Sebelumnya, Ustaz Arifin Ilham memaparkan bahwa salah satu agenda yang akan dibahas adalah mengenai siapa capres sesuai dengan fatwa ulama. Disebutkan juga ulama dari seluruh Indonesia akan hadir dalam acara tersebut.

Menanggapi hal itu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak mau mencampuri urusan musyawarah ulama tersebut. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, urusan politik bukan bidang yang mau dimasuki oleh Muhammadiyah.

“Kalau seperti itu (pembahasan capres) tampaknya tidak akan Muhammadiyah ya, tampaknya kebijakan Pak Ketum tapi kalau menurut saya, saya pribadi, kalau memang itu ranahnya, itu seperti politik,” kata Dadang Kahmad seperti diberitakan detik.com.

Sepengetahuan Dadang, Muhammadiyah juga merasa tidak dilibatkan dalam agenda tersebut. Apalagi Muhammadiyah tidak mau mencampuri urusan politik. “Menurut saya itu kan garapannya parpol, kita menyerahkan sepenuhnya kepada anggota, mau seperti apa, tidak ada mengarahkan kepada seseorang,” katanya.

Muhammadiyah yang memang cenderung lebih sibuk mengurusi keagamaan dan kebangsaan, tidak ambil pusing jika memang ada anggota yang mau ikut. Satu hal yang pasti, jamaah Muhammadiyah yang ikut tidak akan dilarang, meski jelas hal itu tidak bisa jadi gambaran acara tersebut didukung oleh Muhammadiyah.

Seirama dengan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) pun belum tahu-menahu soal agenda Musyawarah Ulama yang akan membahas Pilpres 2019. Hal ini muncul dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud.

Menurut Marsudi, ada sedikit perbedaan mengenai tanggapan terhadap Pilpres 2019. Jika PA 212 dan MMI perlu mengadakan acara musyawarah kelas nasional, maka PBNU cukup mendengar rekomendasi kiai-kiai saja.

“Ya bagi mereka mau ngadain musyawarah mungkin mereka punya agenda sendiri, kalau NU itu kan memang aspirasi para kiai disampaikan kepada PBNU,” kata Marsudi.

NU sendiri akan mendukung siapa saja capres yang tetap komitmen terhadap persatuan dan lebih peduli dengan keberagaman. Hal tersebut juga mengindikasikan bahwa NU lebih condong kepada capres yang memang punya kedekatan dengan masyarakat Nahdliyin, meski pihak PBNU sendiri tidak sampai mengeluarkan fatwa “harus pilih” capres A atau capres B. Semua pilihan itu tetap dikembalikan ke masyarakat. Hal yang cukup berbeda dengan PA 212, di mana sudah condong menyebut nama yang tidak boleh dipilih.

Meski tidak seperti Muhammadiyah yang ingin lepas dari kepentingan politik, NU yang sering terbawa arus politik memang selama ini dikenal tidak mau saklek tergantung pada sosok dan nama. Biar rakyat yang menilai, jika ada nama yang muncul pun biasanya bentuknya masih sekadar rekomendasi, bukan sebagai sesuatu yang diwajibkan untuk masyarakat Nahdliyin. (K/A)

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2018 oleh

Tags: arifin ilhamCapresfatwaMarsudi SyuhudMuhammadiyahNahdlatul UlamaPA 212pbnuPilpres 2019PP Muhammadiyahrekomendasi
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO
Ragam

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.