ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Teori Hilangnya Rong Rong dari Cerita Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang

Ini adalah kenyataan yang harus kita terima dengan lapang dada.

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
12 Januari 2018
0
A A
Teori Hilangnya Rong Rong dari Cerita Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang MOJOK.CO

Teori Hilangnya Rong Rong dari Cerita Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang MOJOK.CO

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO Wahai generasi ’90an, kalian adalah saksi hidup teori konspirasi yang menghilangkan Rong Rong dari cerita Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang.

Sebagai salah satu majalah legendaris di Indonesia, Bobo telah memberi sumbangsih besar pada memori menyenangkan masa kecil, termasuk pada generasi ’90an. Salah satu cergam (cerita bergambar) yang dimunculkan dalam majalah ini adalah cergam “Bona Si Gajah Kecil Berbelalai Panjang”, yang tokoh utamanya, si gajah Bona, mulanya berwarna pink serta memiliki sahabat seekor kucing bernama Rong Rong.

Sayangnya, sejak 2015, gajah Bona telah diubah warnanya menjadi ungu dan tidak lagi berpetualang bersama Rong Rong. Kucing itu hilang dari cerita!

Sepanjang pengalaman saya, hampir tidak ada orang yang rela-rela saja gajah Bona berganti warna, apalagi cerita berikutnya pun sampai harus “mengorbankan” Rong Rong. Omong-omong, kalau ada jajak pendapat, saya rasa pastilah banyak yang masih merindukan Rong Rong. Ya, sekalipun tidak nyentrik, ia tetaplah menarik. Kucing idaman.

Tapi, kenapa Rong Rong tetap harus cabut? Sesungguhnya, kemungkinan dari hal ini hanyalah satu: penanggung jawab serial Bona dan Rong Rong merupakan penganut kepercayaan teori-teori yang muncul tahun ’90an!

Pernah bikin pesawat kertas? Saya rasa, kalaupun tidak pernah, kamu pasti sesekali memainkannya dengan teman. Dengan memegang pesawat kertas andalan sendiri-sendiri, anak-anak zaman dulu sering berlomba menerbangkan pesawat kertasnya sejauh dan setinggi mungkin. Demi memenangkan pertandingan, ilmu-ilmu rahasia pun kemudian diperoleh.

Konon, agar pesawat kertas bisa terbang jauh, kamu harus meniup bagian depannya. “Hah, hah,” begitu bunyinya. Setelah terkena cipratan air dan bau liur, pesawat kertas pun diyakini memiliki kemampuan super untuk terbang lebih tinggi dan jauh.

Berkaca dari teori ini, serial Bona Gajah Berbelalai Panjang dan Rong Rong pun mengalami perubahan. Jika Bona diibaratkan sebagai pesawat kertas, di manakah Rong Rong? Dalam banyak momen cerita, Rong Rong selalu digambarkan berada di depan Bona. Alasannya, kalau di belakang, ya nga keliatan. Kucing gitu loh, jalan sama gajah.

Maka dari itu, sesuai dengan teori “meniup bagian depan pesawat kertas”, Rong Rong haruslah ditiup. Di-fyuh-fyuh. Di-hah-hah. Kalau menurut KBBI, tiup artinya embus. Embus artinya enyah. Pergi 🙁

Harapan anak-anak zaman dulu, setelah bagian depan pesawat kertas ditiup, pesawat kertas mereka bisa lebih unggul dibandingkan yang lain. Terbangnya lebih tinggi, lebih jauh.

Bisa jadi, harapan yang sama dialamatkan pada Bona Gajah Berbelalai Panjang. Bersamaan dengan diembuskannya Rong Rong dari cergam satu halaman itu, Bona diharapkan bisa “melejit” lebih jauh dari tempatnya sekarang.

Begitulah, my lov. Ini adalah kenyataan yang harus kita terima dengan lapang dada. Kepergian Rong Rong ternyata merupakan bentuk nyata dari teori yang kita anut sejak kecil. Dilarang protes, karena ternyata pesawat kertas yang kamu kasih bau mulut tadi beneran bisa terbang jauh.

Tapi, sebenarnya, masih ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan: terkait perkara tiup-meniup, masih ada satu teori lagi yang perlu diingat, yaitu teori yang menyebutkan bahwa jika sebuah serutan ditiup, serutan itu akan tumpul.

Mari kita doakan saja semoga teori yang terakhir ini nga berlaku bagi Bona Gajah Berbelalai Panjang.

BACA JUGA Selain Majalah Bobo, Tabloid Fantasi dan Majalah Mentari Adalah Bacaan Anak 90-an yang Wajib Dikenang dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: bona gajah kecil berbelalai panjanggajahgenerasi 90anhilangmajalah bobonostalgiarong rong
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua.MOJOK.CO
Catatan

Tak Cuma Untuk Belanja, Circle K Juga Jadi Penolong Orang-Orang Kere di Tanggal Tua

20 Januari 2025
Cerita Pekerja Jakarta yang Dulu Jadi Pengawas Gajah di Jambi, Harus Siap Ketemu Kuntilanak dan Siaga Menahan Nafas karena Harimau
Ragam

Cerita Pekerja Jakarta yang Dulu Jadi Pengawas Gajah di Jambi, Harus Siap Ketemu Kuntilanak dan Siaga Menahan Nafas karena Harimau

16 Mei 2024
patung gajah di sleman mojok.co
Kilas

Alasan Banyak Patung Gajah di Sleman

25 Januari 2023
majalah bobo junior berhenti terbit mojok.co
Esai

Bobo Junior yang (Terpaksa) Berhenti Sebelum Jadi Senior

21 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Drama Gerindra dan Uang Mahar dalam Politik Kita

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Rico Juni Artanto. MOJOK.CO

Kedermawanan Alumni IPB bikin Asrama Gratis untuk Mahasiswa Kurang Mampu

16 Mei 2025
Sisi suram kos pasutri di Sleman Jogja MOJOK.CO

Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”

17 Mei 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.