Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kreator Video Masak Nggak Usah Dandan Lebay, Elegan Kayak Chef Renatta Dong

Kreator Video Masak di medsos menggerai rambut, full makeup, dan kukunya panjang berkuteks. Bikin merinding aja nontoninnya.

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
21 Oktober 2021
A A
ilustrasi Kreator Video Masak Nggak Usah Dandan Lebay, Elegan Kayak Chef Renatta Dong mojok.co master chef farah quinn chef devina chef juna
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Belakangan banyak banget kreator video masak yang agak meresahkan karena masak dengan dandanan menor dan kuku panjang kutekan. Emang pada nggak tahu Chef Renatta?

Kayaknya agak kebangetan jika orang-orang yang berkecimpung di dunia masak-memasak nggak tahu Chef Renatta. Bahkan saya yang bukan penonton setia Master Chef juga paham betul siapa blio. Agaknya tuduhan saya dalam judul tulisan ini agak tendensius. Ya memang. Sebab, saya heran aja banyak banget kreator video masak di media sosial yang kontennya sukses bikin saya merinding. Mereka tampil full makeup dengan rambut tergerai, kuku panjang dan pakai cat kuku pula. Nggak kayak Chef Renatta.

Sabar, jangan marah dulu. Saya bukan seang nyalahin orang karena pakai makeup. Saya juga bukan nggak punya alasan.

Tempo hari pernah ramai seorang influencer atau apalah sebutannya yang membagikan sebuah foto dirinya sedang masak nasi goreng dengan sarung tangan plastik dan rambutnya tergerai. Sekilas nggak masalah. Tapi, sebenarnya foto itu fatal banget.

Jika si mbak yang di dalam foto nggak pakai hairnet dan masak nasi goreng, apa nasi gorengnya nggak jadi nasi goreng mawut rambut? Kalau si mbak pakai sarung tangan plastik apa plastiknya nggak meleyot kena panas? Kritik ini kemudian diteruskan jadi huru-hara yang nyerempet brand nasi goreng terkenal. Reputasi brand nasi goreng yang bagus bisa terjun bebas.

Oke, kita bisa sepakati bahwa foto tersebut blunder. Ditambah dengan sikap ngeyel dari orang bersangkutan yang justru bikin masalah ini lebih pelik. Soal makanan itu bisa jadi hal yang begitu penting, sebab nasi goreng tersebut dia jual.

Sekarang, coba kita tengok beberapa kreator video masak di media sosial. Entah di Instagram atau di TikTok, ada saja tipe orang yang memasak dengan full makeup, rambut digerai, kuku panjang, pakai kuteks pula.

Iya, saya tahu keresahan atas nasi goreng nggak bisa disamakan dengan kreator video masak yang begitu. Sebab, makanan yang dimasak kreator video, ya dimakan sendiri, nggak dijual. Sudah begitu, mereka juga bukan chef, bukan tenaga profesional. Beda sama Chef Renatta yang paham betul SOP seorang juru masak. Tapi, sampai sini pun saya nggak bisa bilang bahwa konten mereka tidak mengganggu.

Pertama. Rambut seorang koki yang digerai itu bisa berakibat macam-macam. Mulai dari makanan yang bisa tercampur dengan rambut-rambut mereka yang rontok, sampai imbas ke rambut mereka sendiri yang jadi bau bawang. Makanya, kita jarang banget lihat chef dengan rambut gondrong yang nggak mengikat rambut mereka saat masak. Nggak pakai hairnet, okelah, tapi ya nggak digerai sambil dipamerin hasil catokannya juga. Kan kreator video masak memang mau masak, bukan mau review cat rambut atau pamer habis dari salon. Ya, kan? Ya dong!

Kedua. Wajah full makeup sekilas nggak ada hubungannya sama urusan masak. Tapi, coba pikirkan betapa kacaunya bila aktivitas di dapur yang bikin berkeringat itu justru membuat makeup mereka berantakan. Nantinya si koki jadi kerepotan fokus ke mukanya sendiri, bukan ke masakan. Diusap sedikit, concealer-nya luntur. Habis itu bulet-buletin perkedel. Yah, jadilah perkedel Maybelline.

Pakai makeup sebenarnya nggak masalah. Tapi, mbok ya nggak usah sampai pakai highlighter, foundation tiga lapis, eyeshadow kuning kunyit, baking powder, tepung tapioka, sekalian kaldu-kaldunya. Apa nggak bikin ribet kalau kena asap mbulak dari bakar-bakar ikan, sayang juga lho, Sis, makeup-nya mahal.

Lagi-lagi, coba lihat Chef Renatta deh. Blio memang figur yang paling cocok dijadikan percontohan karena nggak pernah pakai makeup tebal saat memasak. Jelas, sebab blio chef beneran dan paham betul SOP saat memasak.

Ketiga. Kuku yang panjang dikhawatirkan membawa banyak bakteri di dalamnya. Kreator video masak harus tahu betapa merindingnya saya kalau lihat mereka lagi bejek-bejek tahu dengan kondisi kuku demikian. Ditambah lagi, kuku panjang itu ditambah kuteks, pakai fake nails, udah beneran kayak mau endorse salon. Kalian tuh ngapaeeen?

Memang belum ada temuan yang memuaskan terkait kuteks yang dipakai seseorang bisa meracuni makanan. Beberapa seniman kuku juga udah bikin terobosan kuteks yang aman. Tetap saja, rata-rata kuku chef yang dicat itu pendek, nggak panjang kayak jalan kenangan.

Iklan

Bayangkan kontaminasi yang bakal terbentuk dari bakteri-bakteri tak terlihat di selipan kuku panjang. Iyuwwwh. Inilah kenapa kebanyakan chef juga nggak memanjangkan kuku mereka. Sekali lagi, coba lihat Chef Renatta deh. Oke kalau kurang lihat aja Chef Farah Quinn. Masih kurang? Chef Devina, Chef Marinka, Chef Arnold, Chef Juna. Semuanya aja sebutin! 

Sialnya kebanyakan kreator video masak yang dandanannya mobat-mabit ini memang perempuan. Nggak ada sedikit pun maksud saya nyalahin cewek-cewek yang pengin kelihatan cantik di depan dapur dan di depan kamera, tapi mbok ya lihat sikon dulu deh. Anda-anda ini kan mau masak, bukan ikut ajang kecantikan.

Apa yang netizen harapkan dari konten mereka juga demo masak. Bukan demogorgon. Awas aja kalau konten masaknya juga sontak-sontek video chef sebelah, hash, pusing.

Gini, gini. Saya paham betul imbas ketidakdisiplinan cara masak kreator video tersebut memang nggak secara langsung sampai ke netizen. Mereka masak sendiri, makan sendiri, kalau nemu rambut ya rambut mereka sendiri. Nggak masalah dong.

Ttt-tapi… mbak dan mas kreator video masak kan figur percontohan gitu lhooo. Setidaknya perlu ada sedikit rasa tanggung jawab. Minimal masak pakai SOP yang mendekati benar biar tampak (sedikit) profesional. Jangan bikin netizen merinding karena kuku-kuku itu dong, ah 

BACA JUGA Mungkin Chef Renatta Diciptakan saat ‘Tuhan’ Menikmati Dessert dan artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2021 oleh

Tags: chef renattajuru masakkreator kontenKulinermaster chefmedia sosialvideo masak
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Gara-gara Kakek dari India, buka nasi biryani MOJOK.CO
Kuliner

Gara-gara Kakek dari India, Suami Istri Buka Rumah Makan Nasi Biryani di Jogja

9 September 2025
3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja Mojok.co
Pojokan

3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja

18 Agustus 2025
Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Brain Rot karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok.MOJOK.CO
Mendalam

Gawai adalah Candu: Cerita Mereka yang Mengalami Pembusukan Otak karena Terlalu Banyak Menonton Konten TikTok

3 Juli 2025
Tongseng enthog Pak Badi Kudus, kuliner enak dari Kudus.
Kuliner

Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring

13 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.