Jokowi Berselancar ke Natuna, China Langsung Bersalin Muka
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Jokowi Berselancar ke Natuna, China Langsung Bersalin Muka

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
9 Januari 2020
0
A A
Jokowi prabowo natuna china luhut MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ketika situasi hubungan China dan Indonesia mulai memanas, Jokowi mengunjungi Natuna. Tidak lama, China bersalin muka. Dari provokatif, jadi kooperatif.

Ada sebuah kalimat bijak yang pernah saya baca. Kira-kira gini bunyinya: kalau pingin berjalan jauh, lakukan bersama-sama. Kalau pingin cepat, berjalanlah sendiri. Apakah kalimat bijak itu punya benang merah dengan kunjungan Jokowi ke Natuna? Ya nggak tahu. Itu saya tulis biar paragraf pembuka tulisan ini terdengar keren.

Namun, satu hal yang pasti, setelah Jokowi “berselancar” ke Natuna, sikap Negeri Tirai Bambu langsung berubah. Kemarin aja sok-sokan provokasi. Kapal mereka nggak mau minggat dari Kawasan Natuna ketika diperingatkan oleh personel coast guard Indonesia. Bahkan malah ngelunjak pingin ngomong sama orang yang pangkatnya lebih tinggi.

Kapal-kapal asing itu merasa berani karena konon dikawal oleh kapal angkatan laut China. Ini yang bikin nelayan-nelayan Indonesia ketakutan ketika mau mancing di Natuna. Mereka berani keroyokan karena didukung oleh kekuatan militer. Yang mana, memang perlu diakui, kekuatan militer mereka lebih kuat ketimbang Indonesia tercinta ini.

Bagaimana sikap Jokowi? kemarin-kemarin, sih, masih biasa saja. Menteri Pertahanan, Pak Prabowo, yang maju. Namun, Pak Prabowo malah nggak segarang dulu. Beliau malah lunak banget. Padahal dulu Pak Prabowo yang paling kenceng kalau teriak “NKRI HARGA MATI”. Kalau NKRI harga mati, Natuna harga bersahabat, Pak?

Seperti Pak Prabowo, Pak Luhut juga soft betul sama China soal Natuna. Menkomaritim itu malah mengajak kita untuk nggak membesar-besarkan masalah Natuna. Meminjam kata Pak Prabowo, China itu sahabat. Idih, ibarat kata: “garang sama rakyat, lunak sama penjahat”. Ini ibarat kata aja. Nggak tahu kalau beneran.

Baca Juga:

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023

Tentang Haris Azhar dan Fatia, Luhut Perlu Belajar dari Marcus Aurelius

8 Maret 2023

Pak Prabowo malah kalah tegas sama Bu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia. Bu Retno langsung membuat nota keberatan yang disampaikan secara langsung lewat kedutaan China di Indonesia. Tas tes, sat set, nggak perlu gebrak-gebrak meja podium.

Gimana respons China?

Mereka tetap garang. Bahkan menganggap dirinya sudah mematuhi hukum internasional. Geng Shuang, Juru Bicara Menteri Luar Negeri, menegaskan kalau negaranya punya kepentingan di Natuna.

“Saya ingin menekankan bahwa posisi dan proposisi China mematuhi hukum internasional, termasuk UNCLOS. Jadi apakah pihak Indonesia menerimanya atau tidak, tidak ada yang akan mengubah fakta objektif bahwa China memiliki hak dan kepentingan atas perairan yang relevan,” kata Geng seperti dikutip CNBC Indonesia.

“Apa yang disebut putusan arbitrase Laut China Selatan itu ilegal, batal berdasarkan hukum, dan kami telah lama menegaskan bahwa China tidak menerima atau mengakui hal itu. Pihak China dengan tegas menentang negara, organisasi atau individu mana pun yang menggunakan putusan arbitrase yang tidak sah untuk merugikan kepentingan China,” kata dia lagi.

Melihat sikap China dan lunaknya Menteri Pertahanan, Jokowi datang sendiri ke Natuna. Beliau nggak pakai marah-marah, sih. Ketika berkomentar, Jokowi sebetulnya kalem juga.

“Tadi saya bertanya ke Panglima TNI, apakah ada kapal negara asing memasuki laut teritorial Indonesia? Ternyata tidak ada,” tulis Jokowi via akun Instagramnya seperti dikutip CNBC Indonesia.

“Kapal asing tersebut berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, bukan laut teritorial Indonesia. Di zona tersebut kapal internasional dapat melintas dengan bebas, dan Indonesia memiliki hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya.”

Pak Jokowi menegaskan: “Kapal-kapal TNI Angkatan Laut senantiasa bersiaga menjaga kedaulatan Tanah Air Indonesia di laut Natuna.”

Mendengar pernyataan Pak Jokowi, China bersalin muka. Dari yang provikatif, menjadi kooperatif. MAMAM.

“China dan Indonesia adalah mitra strategis yang komprehensif. Di antara kami, persahabatan dan kerja sama adalah arus utama, sementara perbedaan hanyalah cabang. Sebagai negara pesisir Laut China Selatan dan negara-negara besar di kawasan ini, China dan Indonesia memikul tugas penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” kata Geng.

Nggak selesai sampai di situ, sebetulnya Geng juga menambahkan kalau hubungan bilateral China-Indonesia itu sifatnya jangka panjang dan punya prospek strategis. Ujung-ujungnya sih soal investasi. Sebuah aspek yang bikin pernyataan Pak Prabowo dan Pak Luhut jadi “masuk akal”. Masuk akal dari sisi pandang bisnis dan ekonomi Indonesia maksudnya.

Nia Lavinia, pengamat terorisme sekaligus redaktur Mojok sempat menjelaskan kenapa Indonesia itu lunak sama China. Dia menulis seperti ini:

“Jadi kenapa Indonesia harus mati-matian mempertahankan relasi baik dengan China meski sengketa Natuna membuat banyak orang Indonesia marah?

Jawabannya adalah “masa depan”.

Ekonomi China sedang tumbuh sangat sangat pesat dan karena itu, di masa depan China bakal jadi partner ekonomi paling penting Indonesia.

China di masa depan juga akan jadi negara penyumbang bantuan pembangunan terbesar, dan hampir tidak mungkin kita bisa menolak segala bentuk ekspor dan investasi mereka. Selain karena punya duit, China juga kelak akan punya…

… militer yang sangat kuat. Waduh, kalau macam-macam, bisa-bisa kita dibabat.

Ini saya agak sedih juga sih nulisnya, di masa depan, investasi bakal jadi satu-satunya roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Indonesia karena kita tidak cukup mandiri (baca: banyak utang) untuk melakukan pembangunan, membuka lapangan pekerjaan, dst. dst.

Bantuan dana pembangunan dari Cina, kelak, bukan hanya akan membantu Indonesia menyelesaikan defisit pengeluaran, tapi juga membangun infrastruktur yang lebih baik yang akan meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya transportasi manusia dan logistik.

Dengan kata lain, kompromi-kompromi yang sedang kita lakukan sekarang, khususnya terkait sengketa di Natuna, adalah bentuk tahu diri Indonesia kalau-kalau di masa depan kita yang akan lebih membutuhkan China ketimbang mereka yang membutuhkan Indonesia.”

Nah itu. Saya kutipkan utuh biar kerjaan saya jadi gampang. Nggak usah nulis panjang dan lebar. Jelas, ya. Kunjungan Jokowi sekaligus ketegasannya kalau TNI bakal “ada” di Natuna, sekaligus mempertimbangkan sisi bisnis membuat lumrah kalau mereka melunak.

Kalau mau cepet, memang Pak Jokowi perlu “turun gunung” sendiri. Jadi, NKRI masih harga mati, Pak? Tegas nggak cuma ke rakyat, kan?

BACA JUGA Sengketa Natuna Dan Alasan Prabowo Dan Luhut Bersikap Lunak atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 9 Januari 2020 oleh

Tags: ChinaInvestasijokowilaut china selatanLuhutnatunaprabowoZEE
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!
Movi

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
Esai

Tentang Haris Azhar dan Fatia, Luhut Perlu Belajar dari Marcus Aurelius

8 Maret 2023
capres dari ugm
Kotak Suara

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023
deklarasi anies oleh pks
Kotak Suara

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rasis rasialisme rasisme koteka kasus makar papua surya anta pengadilan hakim koteka mojok.co

Luar Biasa, Perkara Rasisme Diadili oleh Hakim yang Logikanya Rasis

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jokowi prabowo natuna china luhut MOJOK.CO

Jokowi Berselancar ke Natuna, China Langsung Bersalin Muka

9 Januari 2020
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In