Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jangan Senang Dulu, Luhut Binsar Panjaitan Itu Minta Maaf Bukan ke Rakyat

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
18 Juli 2021
A A
luhut ppkm level 3 mojok.co

luhut ppkm level 3 mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Luhut Binsar Panjaitan bikin pernyataan mengejutkan ketika minta maaf secara live di hadapan televisi. Waw. Dapaniya?

Tak ada yang lebih mengharukan ketika mendengar pejabat tinggi meminta maaf karena kesalahannya. Kerendahan hati yang melegakan ketika didengarkan oleh rakyat kebanyakan. Hal-hal kecil ini yang kadang diperlukan.

Dan situasi cukup melegakan itu muncul malam tadi (17/07). Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Republik Indonesia Menko Bidang Kemaritiman, menyampaikan permintaan maaf secara live di televisi nasional.

“Sebagai koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum maksimal,” kata Luhut.

“Dan penyaluran bansos kepada masyarakat dapat berjalan,” tambahnya.

Permintaan maaf ini memang terkesan menggambarkan sikap ksatria Luhut Binsar Panjaitan, sayangnya, kalau kamu-kamu-kamu perhatikan lagi kalimatnya, maka penyesalan itu sebenarnya bukan penyesalan untuk rakyat, tapi penyesalan karena tak mampu menyelesaikan program.

Oke deh, kamu mungkin anggap saya terlalu nyinyir, tapi jujur, ketika saya mendengar Luhut Binsar Panjaitan minta maaf… ada harapan yang muncul di kepala saya, bagaimana kalimat permintaan maaf itu meluncur dari mulut penuh ketegasan seorang Menko Kemaritiman seperti Luhut Binsar Panjaitan.

Begini kalimat yang ada di kepala saya kalau ada pejabat minta maaf tentang Covid-19:

“Saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya dan bertanggung jawab penuh atas nyawa-nyawa yang hilang. Sulit untuk menghitung duka yang diakibatkan hilang nyawa dengan cara yang tragis dalam setahun terakhir.”

Oh, itu bukan kalimat di kepala saya ding. Itu kalimat dari Perdana Menteri Inggris. Boris Johnson, karena kasus Covid-19 kembali bermunculan di Inggris beberapa bulan lalu.

Atau kalimat lain yang sempat muncul di kepala saya.

“Sebagai orang yang bertanggung jawab, saya meminta maaf.”

Itu juga bukan kalimat bikinan saya, itu kalimatnya Yoshihide Suga, Perdana Menteri Jepang, pada awal 2021 kemarin.

Atau ketika Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, yang meminta maaf karena kembali muncul 3 kasus corona di negaranya pada bulan Juni 2021.

Iklan

HANYA 3 KASUS CORONA DAN PEJABATNYA MINTA MAAF? MUKEGILE!!!

“Saya tentu saja kesal dengan itu dan saya meminta maaf bahwa kita berakhir pada posisi ini,” kata Ahsley Bloomfield.

Tolong perhatikan lagi-lagi fokusnya. Beda pejabat tanah air dengan pejabat-pejabat luar negeri.

Permintaan maaf Perdana Menteri Inggris, Jepang, dan Pejabat Selandia Baru itu disampaikan ke rakyat karena pengakuan mereka dalam kegagalan mencegah kematian-kematian warganya akibat Covid-19, bukan pengakuan kegagalan karena tak berhasil selesaikan program.

Permintaan maaf yang disampaikan Luhut memang ada disclaimer disampaikan untuk ke rakyat, tapi kalimat “jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum maksimal” itu bukan bentuk permintaan maaf ke rakyat, itu bentuk laporan pertanggungjawaban ke atasan. Permintaan maaf ke atasannya Pak Luhut.

Etapi, jangan khawatir. Mungkin Pak Luhut Binsar Panjaitan tidak bermaksud begitu.

Mungkin maksud kalimat sebenarnya memang betul-betul menyesali bahwa sudah banyak kematian di masyarakat karena Covid-19 dan mewakili pemerintah untuk minta maaf ke rakyat. Hanya saja maksud hati dengan kata-kata yang tertulis di kertas dan yang keluar dari mulut kadang nggak sinkron

Maklum, mulut manusia kan memang kadang tidak bisa dikendalikan. Bahkan meski berkali-kali bilang semua sudah terkendali.

Bener gitu kan, Pak?

Eh.


BACA JUGA Kalau Pak Luhut Bilang Penanganan Pandemi Itu Terkendali ya Berarti Itu Terkendali atau tulisan soal ghibahin Pak Luhut Binsar Panjaitan lainnya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2021 oleh

Tags: COVID-19InggrisJepangLuhut Binsar Panjaitanluhut minta maafmenkopresiden
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Doktor termuda di UGM, Jogja ingin jadi presiden. MOJOK.CO
Sosok

Doktor Termuda UGM Usia 25 Tahun Ingin Jadi Presiden RI, Meneruskan Sepak Terjang BJ Habibie di Bidang Eksakta

6 November 2025
kerja di Surabaya dengan gaji Jepang. MOJOK.CO
Sosok

Pertama Kali Lamar Kerjaan dari Job Fair di Surabaya, Nggak Nyangka Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan di Jepang

26 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO
Catatan

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.