Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

Yanuar Dedy oleh Yanuar Dedy
13 Juni 2025
A A
Menyaksikan Kegilaan dari Dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya MOJOK.CO

Ilustrasi Menyaksikan Kegilaan dari Dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sampai saat ini, bus Bagong dan Harapan Jaya menyandang status biang masalah jalanan. Dan status itu memang punya dasar. Gila betul. 

Sebagai member tetap bus Bagong dan Harapan Jaya, izinkan saya bercerita Point Of View (POV) dari dalam bus. Dua bus yang menyandang status sebagai biang masalah jalanan.

Senin 26 Mei 2025, pagi itu saya kembali ke Kediri. Selama 9 bulan ini, saya menjalani rutinitas yang sedikit melelahkan. Saya ngikut istri tinggal di Surabaya, tapi masih kerja di Kediri. 

Paling tidak Senin dan Selasa, saya harus berada di Kota Tahu. Selebihnya, tugas saya kerjakan remote dari kos satu setengah lantai di Jalan Asem Jajar, Bubutan. Kadang juga tiba-tiba berangkat dan langsung kembali sebelum Magrib. Biar masih keburu naik Suroboyo Bus dari Terminal Purabaya. Lumayan, cuma Rp5.000. Lebih murah, dibanding harus naik ojek online. Tanpa promo, bisa mencapai Rp49.000.

Yang terjadi di dalam Bus Bagong dan Harapan Jaya

Sejauh ini, pilihan yang paling worth it untuk ke Kediri memang bus. Kereta api murah sih, Rp15.000. Tapi, perjalanan yang sampai 4 jam bikin males. Belum kalau harus berangkat Subuh.

Pilihannya berarti bus Bagong atau Harapan Jaya jurusan Surabaya-Tulungagung atau langsung Trenggalek lewat Kediri. Tarif biasa Rp26.000, turun Semampir.

Saking sering naik bus Bagong atau Harapan Jaya, saya hafal banget muka pedagang-pedagang asongan. Cara marketing jadul mereka juga sudah ketebak. Naruh dagangan dari depan sampai belakang sambil memberikan narasi template. 

Barang-barangnya nggak penting, penggaris dan pensil, potongan kuku, dan holder hape. Katanya buat nonton YouTube sambil tiduran, biar hape nggak jatuh. Kalau makanan, biasanya kacang, keripik, tahu yang katanya “sumedang”, serta onde-onde yang biasanya cuma ada di Mengkreng.

Pengamen di bus Bagong atau Harapan Jaya juga itu-itu aja. Mereka seperti punya pembagian wilayah tak tertulis. Mengkreng biasanya trio. Mereka membawa kendang paralon dan gitar. Vokalisnya cewek. Suaranya lumayan merdu. Terbaru, ada bapak-bapak perlente yang 2 atau 3 kali ketemu selalu nyanyi “Maaf Cintaku” dari Iwan Fals.

Jalur Purwoasri ada ibu-ibu berhijab yang konsisten bersholawat. Bergantian dengan pria pendek tanpa alat musik, yang memilih lagu “Marjinal” khas dengan aksi demo mahasiswa. Potongan liriknya kira-kira begini, “Buruh tani mahasiswa, rakyat miskin kota, bersatu padu rebut demokrasi, gegap gempita dalam satu suara, demi tugas suci yang mulia.”

Disambung bapak-bapak tua gondrong dengan sound system kecilnya, bergiliran dengan wanita setengah baya yang kompak membawakan genre dangdut. Suara mereka yang nggak merdu-merdu amat, lumayan menyamarkan ketakutan yang memuncak sepanjang jalur ini sampai Semampir.

Baca halaman selanjutnya: Pameran nyali tebal di dalam bus.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2025 oleh

Tags: Bus Bagongharapan jayakediriSurabaya
Yanuar Dedy

Yanuar Dedy

Jurnalis kriminal dan peristiwa, kini mulai belajar nulis panjang.

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.