MOJOK.CO – Takhta itu sudah bergeser. Dari Innova Reborn ke Innova Zenix. Inilah kenyataan yang harus diterima oleh pecinta Reborn gagal move on.
Ngomongin Toyota Innova itu kayak ngomongin mantan pacar. Mau sudah ganti generasi, tetap saja susah move on. Dari semua jenis mobil MPV yang wara-wiri di jalanan Indonesia, cuma Innova yang sukses bikin para pengendara berseteru: Innova Reborn vs Innova Zenix.
Biasanya, kubu Reborn selalu menang di obrolan warung kopi. Modalnya simpel. “Diesel, Mas. Torsi buas, awet, gampang servis, dan harga bekasnya tinggi.”
Kalimat ini selalu muncul dengan penuh keyakinan. Seolah-olah Reborn adalah satu-satunya mobil yang pantas dielu-elukan sepanjang hayat. Tapi sayangnya, keyakinan itu sering kali tidak disertai dengan pemahaman soal arah pergerakan dunia otomotif.
Innova Zenix, pelan tapi pasti memberi bukti. Bukan Reborn yang memegang masa depan, melainkan Zenix. Mobil hybrid ini bukan cuma menawarkan mesin, tapi juga logika dan keberpihakan kepada pemilik dompet dan lingkungan hidup.
Mesin hybrid Innova Zenix adalah sahabat dompet dan bumi
Innova Reborn boleh bangga dengan mesin 2GD turbo dieselnya. Tapi Zenix Hybrid hadir membawa inovasi yang relevan dengan kondisi zaman. Mesin 2.0 liter Dynamic Force hybrid-nya kawin dengan motor listrik, menciptakan sistem kerja yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Di tengah macetnya Jakarta, Innova Zenix bisa berjalan pelan hanya dengan tenaga listrik. Nol emisi, nol konsumsi bensin. Bandingkan dengan Reborn yang tetap saja minum solar meskipun cuma merayap 5 km/jam di flyover Kuningan.
Dan bicara masa depan, semua pabrikan besar dunia sedang sibuk migrasi ke arah elektrifikasi, entah hybrid, PHEV, atau full electric. Zenix sudah berada di jalur itu, Reborn? Masih asyik dengan nostalgia bau solar di SPBU.
Kalau sudah bicara biaya operasional, pemilik Zenix pasti tepuk dada bangga setiap bulan. Konsumsi bahan bakarnya bikin irit pengeluaran, bahkan bisa selisih hingga jutaan rupiah tiap tahunnya dibanding Reborn.
Soal kenyamanan, Zenix sudah level sultan
Platform monokok berbasis TNGA membuat Innova Zenix punya bantingan suspensi yang jauh lebih halus, body roll minim, dan tingkat kedap kabin yang membuat suara bising jalanan hanya jadi bisikan latar. Kalau Innova Reborn itu kayak duduk di sofa warteg, Zenix rasanya seperti rebahan di kasur hotel bintang 5.
Apalagi interiornya. Desain dashboard yang lebih modern, head unit floating yang besar, ambient light, wireless charger, hingga panoramic sunroof di varian tertinggi. Rasanya, Zenix sudah tidak butuh pujian, karena semua yang duduk di dalam pasti langsung paham: ini bukan MPV biasa.
Baca halaman selanjutnya: Mobil masa depan dari Toyota adalah Zenix, bukan Reborn.