ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Otomojok

Bias Gender dan Profesi pada Iklan Baris Jual Mobil Bekas

Humam Zarodi oleh Humam Zarodi
1 Agustus 2021
0
A A
neno warisman Bias Gender dan Profesi pada Iklan Baris Jual Mobil Bekas mojok.co

neno warisman Bias Gender dan Profesi pada Iklan Baris Jual Mobil Bekas mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Menurut penjual barang seken, mobil bekas dipakai perempuan adalah jaminan kualitas. Ya jelas nggak gitu dong.

Mungkin saat ini tren membaca, apalagi memasang, iklan baris di koran sudah menurun jauh apabila dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Dulu kalau orang ingin menjual sesuatu atau membuka menawarkan pekerjaan, di antara pikiran pertama yang muncuk pastilah memasang iklan baris di koran lokal. Begitu juga sebaliknya, bagi masyarakat yang ingin membeli barang atau mencari pekerjaan, rujukan pertama adalah iklan baris di koran.

Kalau kita kembali ke era iklan baris beberapa tahun yang lalu, bisa jadi Anda akrab dengan bias gender dan profesi di konten pariwara singkat ini. Khusus kali ini saya hanya akan membahas contoh-contoh bias gender dan profesi dalam iklan baris penjualan mobil bekas, berdasarkan pengalaman yang saya alami.

Bias gender dan profesi di iklan baris #1 Mobil bekas mahasiswi

Ini sudah seperti mantra ampuh bagi para penjual. Banyak para penjual mobil yang menambahkan kata tersebut dengan harapan bisa meyakinkan pembeli bahwa mobil bekas yang dijual masih bagus. Mungkin sebagian dari kita meyakini bahwa mahasiswi mempunyai citra yang rajin dan pintar dibandingkan mahasiswa. Kalau ini saya mengamini sih, banyak rekan perempuan kuliah saya lulus duluan. Beda dengan saya yang bisa lulus saja alhamdulillah.

Tetapi rajin dan pintar dalam hal akademik tak mesti sejalan dengan rajin dan pintar merawat mobil. Kalau orang kira mobil eks mahasiswi pasti lebih terawat, yang saya dapati berkebalikan. Ini pengalaman saya saat diminta membawa mobil tetangga. Tetangga saya ini perempuan dan mempunyai mobil yang dipakai sehari-hari untuk kuliah.

Saat itu saya yang duduk di SMA kelas 2–sudah 17 tahun dan punya SIM–diminta mengambil snack dan nasi kotak untuk pengajian. Mbak mahasiswi tetangga saya ini meminta tolong menyetirkan mobilnya. Kesan pertama saat menyetir mobilnya ialah kurang nyaman. Ada saja keluhan yang saya rasakan, seperti rem yang berdecit dan kampas kopling yang lumayan dalam. Sepertinya bannya juga kurang angin.

Benar saja, keesokan paginya mbak mahasiswi tetangga saya ini cerita kalau salah satu bannya ada yang bocor. Mungkin karena kemarin pas saya pakai bannya kurang angin sehingga mudah tertancap paku atau apalah. Jadi pemberian citra bahwa mobil bekas mahasiswi lebih terawat menurut saya agak bias.

Walaupun mungkin ada sebagian mobil bekas mahasiswi yang kondisinya memang terawat, sebenarnya lebih valid jika yang dianggap terawat adalah mobil bekas mahasiswa atau mahasiswi (alias apa pun gendernya) yang seorang pencinta otomotif.

Bias gender dan profesi di iklan baris #2 Mobil bekas ibu rumah tangga

Ini juga berdasarkan pengalaman saya sendiri. Mobil yang saya pakai sekarang adalah lungsuran dari kakak ipar perempuan yang biasa ia pakai untuk kegiatan sehari-hari.

Kondisi mobil setelah serah terima kunci ialah gagang pintu dalam tidak bisa dibuka. Selain itu ada banyak bekas dempul dan cat ulang di beberapa bagian bodi mobil karena kakak ipar saya ini beberapa kali menabrak dinding, pagar, dan mobil lain saat parkir.

Dari segi performa, saat mobil berjalan, gas agak ajrut-ajrutan alias tidak stabil. Ditambah rem yang kurang pakem dan juga air yang untuk membasuh wiper tidak bisa menyemprot ketika dimainkan. Akhirnya mobil ini harus dibawa ke bengkel agar saya tidak serasa mengemudikan Bom Bom Car. Pengalaman ini dengan seketika membuat saya tak percaya mobil bekas ibu rumah tangga pasti bagus. Coret.

Bias gender dan profesi di iklan baris #3 Mobil bekas dokter

Ini juga saya alami langsung, saat saya membeli mobil sebelum melungsur mobil bekas milik kakak ipar tadi. Lewat iklan baris, saya menemukan mobil ini: dijual, mobil eks dokter. Walaupun si penjual yang saya datangi malah pedagang kelontong, kata dia sih sebelumnya mobil tersebut dimiliki seorang dokter.

Sekilas saya amati mobil ini dari bodinya: masih mulus, juga mesinnya kering, padahal mobil tersebut sudah lumayan tua. Setelah deal harga dengan penjual, saya bawa pulanglah kendaraan itu.

Sampai di rumah, saya cek lagi bagian dashboard speedometer. Saya coba hitung jumlah total kilometer mobil tersebut dibagi dengan usia mobil. Menurut beberapa media otomotif, mobil dikatakan sehat kalau dalam 1 tahun berjalan maksimal 20.000 km. Hmmm… kok mobil yang saya beli ini rata-rata per tahun berjalan lebih dari 30.000 km? Saya jadi berprasangka buruk mobil ini mungkin memang bekas milik dokter, tapi oleh si dokter dijadikan mobil rental.

Anda boleh melihat faktor-faktor di atas sebagai panduan dalam memilih mobil bekas, tapi jangan jadikan yang utama karena yang boleh diutamakan dalam hidup ini hanya Allah. Saran saya, ketika membeli mobil bekas, tetaplah periksa fisik mobil, dari bodi, kondisi mesin, hingga jumlah kilometer yang sudah ditempuh. Kalau perlu bawa mekanik bengkel untuk dijadikan rujukan dalam menentukan pilihan.

BACA JUGA Berburu Mobil Bekas di Bawah 25 Jutaan untuk Kaum Low Budget dan ulasan otomotif di luar kotak lainnya di OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2021 oleh

Tags: bias genderibu rumah tanggaiklan barisMahasiswamobil bekas
Iklan
Humam Zarodi

Humam Zarodi

Mahasiswa, bapak 4 anak, dan pencinta Liverpool FC.

Artikel Terkait

Mahasiswa semester tua pura-pura wisuda sampai bawa orangtua ke kampus MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Semester Tua Pura-pura Wisuda padahal Belum Lulus, Demi Senangkan Orangtua Foto Bareng di Kampus

6 Mei 2025
Kali Code adalah Sebaik-baiknya Tempat Bertahan Hidup di Jogja.MOJOK.CO
Ragam

Kali Code Jogja Tak Menawarkan Kemewahan, Tapi Memberi Harapan Para Perantau untuk Bertahan Hidup

14 Februari 2025
Ketika Mahasiswa Sudah Tak Tertarik Demo MOJOK.CO
Kampus

Ketika Demo Tak Lagi Menarik di Mata Mahasiswa karena Kehidupan Makin Kapital

12 November 2024
Mprop Picoez: Inti Ilmu Pengetahuan Ada Dua, Terus Membaca dan Tidak Berhenti Bertanya
Movi

Mprop Picoez: Inti Ilmu Pengetahuan Ada Dua, Terus Membaca dan Tidak Berhenti Bertanya

27 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Zara, Posting Video Pribadi Emang Hak Kamu, tapi Hak Itu Nggak Bebas Konsekuensi perempuan edgy kalis mardiasih mojok.co

Zara, Posting Video Pribadi Emang Hak Kamu, tapi Hak Itu Nggak Bebas Konsekuensi

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman malu-maluin pertama kali naik kereta api (KA) eksekutif dari Stasiun Tugu Jogja MOJOK.CO

Pertama Kali Naik Kereta Api Eksekutif: Sok Kaya Berujung Norak dan Malu-maluin, Kena Tegur karena Gondol Selimut KAI

20 Mei 2025
Kos dekat UII, Jogja dengan harga murah. MOJOK.CO

Kenikmatan Ngekos Dekat Kampus UII, Cocok untuk Slow Living di Jogja dan Lebih Hemat Biaya

21 Mei 2025
Ngaku-ngaku kuliah Teknik Elektro ITS Surabaya biar keren padahal kuliah di kampus nggak terkenal MOJOK.CO

Ngaku-ngaku Kuliah Teknik Elektro ITS biar Keren, Berujung Malu Dikira Tetangga Bisa Elektronik padahal Takut Listrik

22 Mei 2025
Menteng Jakarta Pusat, Saksi Bisu Perantau “Diinjak-injak” Orang Kaya.MOJOK.CO

Menteng Jakarta Pusat, Saksi Bisu Perantau Miskin “Diinjak-injak” Orang Kaya: Meninggalkan Kota Kecil demi Mengubah Nasib, Malah Diupah Tak Wajar

20 Mei 2025
Modal Dengkul dan Urat, Pak Naryo Bangun Kebun Edukatif yang Bikin Orang Melek Pangan Sehat

Modal Dengkul dan Urat, Pak Naryo Bangun Kebun Edukatif yang Bikin Orang Melek Pangan Sehat

22 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.