Hati-hati kalau Main Catur di Rumah Sakit - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Malam Jumat

Hati-hati kalau Main Catur di Rumah Sakit

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
28 November 2019
0
A A
main catur sama hantu cerita horor malam jumat rumah sakit wonogiri mojok.co

main catur sama hantu cerita horor malam jumat rumah sakit wonogiri mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Pesan moral dari kisah main catur ini: Kalau ketemu teman, mending suruh nyebutin password dulu.

Cerita ini adalah pengalaman Bapak A yang merupakan salah seorang pegawai rumah sakit di Wonogiri.

Pada suatu malam, Bapak A menjalankan piket malam. Masuk pukul 2 pagi, Bapak A kedatangan tamu. Seorang kawan bernama Agus yang memang sering mampir ke tempat kerjanya.

Setelah basa-basa sedikit, Bapak A mengeluarkan sebuah benda yang tak asing dari bawah meja. Benda itulah yang membuat Bapak A dan Agus menjadi akrab sejak dulu, yaitu papan catur. Belakangan, olahraga catur yang digemari keduanya itu diharamkan oleh seorang pemuka agama kondang.

Namun, tak peduli dengan hukum bermain catur, Bapak A mengajak Agus untuk adu otak di pagi buta.

Baca Juga:

Legenda Urban Hantu Kampus di Bandung

Rumah Kontrakan Arini

Uang Itu untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Cari Uang

“Biasanya kalau nggak ada kerjaan gini, aku main catur sendiri aja, Gus,” ungkap Bapak A. “Untung, kamu kebetulan berkunjung kemari. Jadi aku ada lawannya.”

Agus hanya mesam-mesem sambil memajukan kuda untuk mengobrak-abrik pertahanan Bapak A.

Gerakan itu bikin Bapak A bengong. Bukan karena takjub dengan kekuatan Agus yang bisa ngangkat kuda pakai satu tangan (tangan kiri pula), tapi Bapak A dilanda bingung mau mengorbankan benteng atau gajah.

“Sulit ini, Gus. Sulit.” Bapak A memijat kening kayak mbah-mbah mikirin anak-cucu. “Kasih aku waktu mikir ya.”

Tanpa ba-bi-bu, Agus berdiri dan meninggalkan Bapak A.

“Eh, mau kemana? Aku belum nyerah loh, Gus!” kejar Bapak A.

“Ke dapur dulu,” ucap Agus kalem.

“Oh, mau bikin teh ya? Dua ya. Bikinin buat aku juga,” pesan Bapak A manja.

Sejam kemudian, Bapak A masih belum memutuskan mau mengorbankan benteng atau gajah. Namun, yang lebih mengherankan adalah Agus tak kunjung kembali. Setahu Bapak A, bikin teh tidak selama itu. Kecuali bikin tehnya satu barel untuk orang satu rumah sakit.

Penasaran, Bapak A ngacir ke dapur. Di sana hanya ada teman kerjanya yang sedang video call dengan pacarnya di kampung. Agus tidak kelihatan batang hidungnya.

“Tadi ada Agus kemari, nggak, Lur?” tanya Bapak A.

“Agus? Dari tadi nggak ada yang kesini, Pak.” Teman jaga Bapak A menjawab polos.

“Serius, Lur.” Bapak A mulai panik.

Yang dipanggil Lur itu justru menunjukkan layar hapenya yang menampilkan pacarnya di seberang sana. “Kalau nggak percaya, tanya aja pacarku. Dari tadi aku sama dia aja kok, Pak.”

“Ke mana ya larinya si Agus?!” heran Bapak A.

“Pak. Ini Agus yang dimaksud Agus B?” tanya si Dulur.

“Iya Agus B aja. Temen kita,” beber Bapak A.

Mendengar jawaban Bapak A, si Dulur langsung diam. Ada jeda sebentar.

“Kenapa, Lur?” Bapak A mencium sesuatu yang tidak beres.

“Begini, Pak,” ucap si Dulur setelah menelan ludah. “Sebenarnya, Agus sudah meninggal 3 minggu yang lalu. Memang banyak orang yang ndak tahu karena keluarganya juga lupa mengabari teman-temannya. Jadi, yang ketemu Bapak tadi kemungkinan bukan Agus.”

“Yang bener kamu, Lur!” Bapak A tampak tak percaya. “Jangan bercanda, ah. Ndak lucu!”

“Kalau nggak percaya, tanya aja pacarku,” ujar si Dulur sembari menunjukkan layar hapenya.

BACA JUGA Bertemu Tukang Pijat yang “Menitipkan” Tiga Makhluk Gaib atau cerita syeram lainnya dir rubrik MALAM JUMAT.

Tags: Caturcerita hanturumah sakitwonogiri
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

hantu kampus bandung mojok.co

Legenda Urban Hantu Kampus di Bandung

7 Mei 2022
Rumah Kontrakan Arini MOJOK.CO

Rumah Kontrakan Arini

10 Februari 2022
Uang Itu untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Cari Uang

Uang Itu untuk Hidup, Bukan Hidup untuk Cari Uang

28 Januari 2022
spirit doll, rumah hantu, rumah sakit MOJOK.CO

Spirit Doll di Rumah Hantu Kami Menyerap Arwah dari Rumah Sakit

20 Januari 2022
Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal MOJOK.CO

Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal

3 Desember 2021
Dokter yang Indigo: Diganggu Hantu Usil Hingga Melihat yang Mati karena Pesugihan

Dokter yang Indigo: Diganggu Hantu Usil hingga Melihat yang Mati karena Pesugihan

4 September 2021
Pos Selanjutnya
arsenal emery liga inggris raul sanllehi MOJOK.CO

Arsenal Mendorong Gooners Ke Jurang Apatis

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
main catur sama hantu cerita horor malam jumat rumah sakit wonogiri mojok.co

Hati-hati kalau Main Catur di Rumah Sakit

28 November 2019
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In