Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Cerita Kakek Tua Penjual Atribut Ospek Pinggir Jalan Sejak 1984, Bantu Banyak Mahasiswa UGM-UNY Tak Berduit yang Diplonco Senior

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
25 Juli 2024
0
A A
Cerita Kakek Tua Sudah 40 Tahun Jualan Atribut Ospek di Pinggir Jalan, Bantu Banyak Mahasiswa UGM-UNY Tak Berduit yang Diplonco Senior.MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Kakek Tua Sudah 40 Tahun Jualan Atribut Ospek di Pinggir Jalan, Bantu Banyak Mahasiswa UGM-UNY Tak Berduit yang Diplonco Senior (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menjelang dibukanya PPSMB UGM dan PKKMB UNY, banyak penjual atribut ospek bermunculan di pinggiran jalan sekitar kampus. Di antara para penjual ini, Zarkasi (67) bisa dibilang adalah yang paling senior.

Bagaimana tidak, lelaki asal Jogoyudan, Jogja ini sudah berjualan sejak tahun 1984. Artinya, ia sudah bergelut di “bisnis musiman” ini selama 40 tahun.

“Bahkan saya berani bilang, Mas, kalau saya ini perintis. Orang pertama yang mulai jualan perlengkapan ospek di sekitaran kampus,” kata Zarkasi, saat Mojok menemuinya di lapak sekitaran Jalan Gejayan, Rabu (24/7/2024).

Saat saya datang, ia tengah melayani seorang pembeli. Pembelinya adalah seorang mahasiswa baru UNY jurusan Pendidikan Fisika. Maba tersebut sedang mencari kemeja putih polos dan berhasil membawanya pulang dengan harga Rp60 ribu.

Setelah itu, memang ada beberapa orang yang mampir. Namun, hingga sore, baru ada satu dagangannya yang terbeli.

“Sudah biasa, Mas, biasanya cuma tanya-tanya abis itu pergi. Kayak mbak-mbak yang tadi, bilangnya mau nelpon temannya dulu tapi sampai sekarang nggak balik lagi,” kata dia yang tak bisa menyembunyikan rasa kecewa.

Dulu berjaya, sekarang kalah dengan online shop

Sejak pandemi Covid-19 melanda, penghasilan Zarkasi dari berjualan atribut ospek memang turun drastis. Meski ini adalah bisnis musiman, dulu tiap datang masa ospek, seperti PPSMB UGM dan PKKMB UNY, cuan yang dia dapat tak main-main.

“Dulu itu ngambil stok berapa aja pasti habis. Kalau menjelang hari H, wah, sehari aja ludes dagangan saya,” ujar lelaki yang sehari-hari berjualan tisu di pinggir jalan ini.

Cerita Kakek Tua Penjual Atribut Ospek Pinggir Jalan Sejak 1984, Bantu Banyak Mahasiswa UGM-UNY Tak Berduit yang Diplonco Senior.MOJOK.CO
Zarkasi baru saja kedatangan beberapa pembeli, mahasiswa baru yang akan menjalani PKKMB UNY. Sayangnya, mereka datang cuma untuk tanya-tanya tanpa membeli. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Sejak 1984, Zarkasi berjualan semua atribut yang dibutuhkan untuk ospek. Termasuk kemeja, celana, rok, dasi, caping, kaos kaki, sampai papan nama. Bahkan, pada masa-masa menjelang SBMPTN atau Seleksi Mandiri, ia juga menjual buku-buku materi.

Tahun 1990-an adalah masa jayanya Zarkasi. Bahkan, saat itu antrean mahasiswa UGM dan UNY (saat itu IKIP Jogja) untuk membeli atribut ospek sangat mengular.

Menurutnya, penjual di pinggir jalan lebih diminati karena harganya murah dan langsung jemput bola ke kampus. Mahasiswa tak perlu repot-repot datang ke toko. Tak jarang juga mahasiswa bisa request pesanan jika kehabisan di hari itu.

“Kalau sekarang kan kalah sama toko online, Mas. Kan belinya bisa dari HP, tinggal disambil tiduran di kos barang sampai,” keluhnya.

“Kalau lawan toko-toko perlengkapan biasa sebenarnya kami tidak takut, karena buktinya mahasiswa UGM dan UNY tetap beli ke kami. Tapi kalau sama online pasti kalah.”

Penolong mahasiswa korban plonco yang kini sudah sukses menjadi dosen

40 tahun berjualan atribut ospek di sekitaran UGM dan UNY, Zarkasi sudah melewati banyak dinamika. Pergantian para rektor, perubahan nama kampus, hingga masih menjumpai masa di mana perploncoan menjamur.

Awal 2000-an, ia menjumpai mahasiswa datang kepadanya buat membeli atribut PPSMB UGM. Zarkasi bercerita, mahasiswa itu datang sambil menangis.

Baca halaman selanjutnya…

Sepatu mahasiswa UGM rusak gara-gara diplonco, tapi tak punya uang buat beli.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 Juli 2024 oleh

Tags: atribut ppsmb ugmOspekospek ugmospek unypkkmb unyPPSMB UGMUGMuny
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

burjo penyelamat mahasiswa UNY. MOJOK.CO
Ragam

Burjo di Sekitar UNY Menyelamatkan Hidup Mahasiswa Semester Tua yang Terancam DO dan Tak Sanggup Bayar UKT

30 Juni 2025
Beasiswa dicabut UNY dan nggak sanggup bayar UKT. MOJOK.CO
Kampus

Nelangsa Kuliah di Perantauan Tanpa Kiriman dari Orang Tua, Nggak Sanggup Bayar UKT dan Nyaris DO karena Skripsi Dipersulit

30 Juni 2025
Perjuangan ibu hingga antar anak jadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), jadi pembuktian untuk ayah yang telah meninggalkan keluarga MOJOK.CO
Kampus

Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga

21 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Bakpia Jogja yang Bikin Kecewa, Wisatawan yang Mau Beli Mending Pikir Dua Kali

4 Bakpia Jogja yang Bikin Kecewa, Wisatawan yang Mau Beli Mending Pikir Dua Kali

3 Juli 2025
5 Barang Paling Murah yang Bisa Ditemukan di Warung Madura, Zaman Segini Masih Ada yang Dijual Seharga Rp500 Perak Mojok.co

5 Barang Paling Murah yang Bisa Ditemukan di Warung Madura, Zaman Segini Masih Ada yang Dijual Seharga Rp500 Perak

3 Juli 2025
KSAL Cup Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7 yang digelar di Kabupaten Kendal diramaikan peserta 14 negara MOJOK.CO

Mengeksplor Kendal dalam Ajang Motor Trail Internasional: Diramaikan Peserta dari 14 Negara, Beri Dampak Ganda

5 Juli 2025
Nina Feast Meraup 17 Miliar per Tahun, tapi Malah Bikin Nangis MOJOK.CO

Menghitung Pendapatan Lagu Nina Feast yang Katanya Mencapai 17 Miliar per Tahun Hanya dari Spotify

8 Juli 2025
Nelangsa lulusan universitas (sarjana) susah cari kerja alias jadi pengangguran. Bapak minta ganti rugi karena udah keluar uang banyak semasa kuliah MOJOK.CO

Lulusan Universitas Jadi Sarjana Pengangguran, Langsung Dituntut Bapak Ganti Rugi Biaya Besar Semasa Kuliah sampai Hidup Kebingungan

3 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.