Zarkasi bercerita, mahasiswa itu datang sambil menangis.
“Dia datang nggak bawa duit. Katanya duit dari orang tua sudah habis buat beli perlengkapan ospek. Ya dulu itu kalau ospek macem-macem dan aneh-aneh kan,” kisahnya.
Mahasiswa tadi juga mengaku kalau sepatu satu-satunya rusak gara-gara “dikerjai” para senior. Sementara kalau datang ospek tanpa sepatu, ia bakal semakin diplonco.
Karena kasihan, Zarkasi memberinya sepatu secara cuma-cuma.
“Dia dulu bilang, Mas, ‘saya janji, Pak, besok kalau sudah punya uang pasti tak bayar’. Saya cuma bilang, ‘ambil aja nggak apa-apa, bayarnya pas sudah sukses,” jelasnya.
Gara-gara kejadian itu, Zarkasi dan sang mahasiswa menjadi akrab. Di tengah kesibukan kuliahnya, ia kerap mengunjungi Zarkasi di rumahnya sekadar untuk mengobrol.
“Sekarang sudah jadi orang, Mas. Dosen di Jawa Timur. Kemarin pas nikahan di Surabaya saya ya diundang.”
Berkelana ke penjuru Jawa, “di mana ada ospek, di situ saya jualan!”
Tak cuma mahasiswa peserta PPSMB UGM dan PKKMB UNY saja. Ternyata Zarkasi juga berjualan atribut ospek di kampus-kampus lain di penjuru Jawa.
Dalam istilahnya, “ngeluruk”. Artinya, mendatangi langsung kampus-kampus yang sedang menyelenggarakan ospek dan menggelar lapak di sana.
“Di Jogja semua kampus udah rata, Mas. Bandung, Solo, Surabaya, Jakarta, sampai paling jauh Unila di Lampung saya pernah,” ujar penjual atribut ospek ini. “Pokoknya di mana ada ospek, di situ saya jualan,” imbuhnya.
Zarkasi mengaku, hal tersebut berani ia ambil karena pada waktu itu pasarnya memang sangat besar. Di manapun dia berjualan, pasti laku keras.
“Paling banyak penghasilannya, dulu kalau mau tes PNS, Mas. Di Jakarta saya paling senang di Depag (Kemenag) dan Deplu (Kemenlu) jualan buku materi CPNS. Wah, itu pulang ke Jogja saya panen duit.”
Namun, semua itu hanya kenangan masa lalunya. Kini, ia harus menerima nasib. Selain pasarnya yang mulai surut, usianya yang tak muda lagi bikin dia tak punya tenaga lebih buat ngeluruk jauh. Selain di sekitaran UGM dan UNY, beberapa kali Zarkasi coba membuka lapak di dekat UIN, UMY, dan UII dan hasilnya zonk.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA Pedihnya Lulusan S2 UGM, Ijazah Mewah Cari Kerja Susah
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News