ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pacet Mojokerto Banyak Berubah hingga Membuat Resah, Tak Ayem Lagi untuk Ditinggali

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
27 Juli 2024
0
A A
Pacet Mojokerto, Kawasan Wisata yang Tak Lagi Menarik buat tempat pensiun MOJOK.CO

Ilustrasi - Pacet Mojokerto, kawasan wisata di Jawa Timur yang tak menarik lagi buat tempat pensiun. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pacet Mojokerto awalnya dianggap sebagai salah satu tempat pensiun terbaik di Jawa Timur. Namun, makin ke sini beberapa orang justru mulai berpikir ulang untuk menghabiskan masa tua di sana. Pacet yang penuh pilihan wisata terasa tak menyenangkan lagi dan bahkan penuh stigma.

***

Khususnya bagi orang-orang yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, healing ke Pacet Mojokerto menjadi pilihan saat libur akhir pekan. Secara jarak tak terlalu jauh (2 jaman), sejuk, dan banyak pilihan wisata alam yang menenangkan.

Sejak kuliah di Surabaya pada 2017, saya pun sudah tak terhitung main-main untuk wisata ke Pacet Mojokerto. Entah untuk mencari pemandian alam atau sekadar nongkrong di kafe-kafe dengan spot hamparan hijau. Intinya ngadem dari panas dan sumpeknya Surabaya lah.

Terakhir saya ke Pacet Mojokerto adalah pada Minggu, (9/7/2023) silam. Mencoba tektok (lagi) Mt. Lorokan (1.100 MDPL) yang tiba-tiba viral. Itu adalah kali kedua saya ke sana. Karena niat hati pengin muncak, tapi sebab waktu yang terbatas akhirnya milih tektok Mt. Lorokan saja. Hemat waktu, hemat energi.

Kunjungan kedua itu membuat saya menghela napas berat. Pasalnya, saat pertama kali ke sana pada 2021, kondisinya masih sunyi. Masih sangat menenangkan. Sementara pada Minggu (9/7/2023) itu, Mt. Lorokan penuh dan riuh.

Berpikir ulang untuk menua di Pacet Mojokerto

Sejak melihat keindahan dan ayemnya kehidupan di Pacet Mojokerto pada 2017, bertahun-tahun berikutnya saya memasukkannya sebagai salah satu daftar tempat untuk menghabiskan sisa hidup. Pilihan lainnya jatuh pada Banyuwangi.

Namun, semakin ke sini, hasrat saya untuk menetap di Mojokerto mulai berkurang. Saya mulai berpikir ulang: dengan kondisi Pacet Mojokerto yang seperti saat ini, apakah daerah wisata tersebut masih ayem untuk ditinggali?

Saya penasaran, apakah saya jadi satu-satunya orang yang merasa demikian? Maka saya mencoba meminta pendapat dari beberapa orang yang sempat menjadikan Pacet sebagai salah satu opsi tempat pensiun.

Sudah tak sejuk dan makin sumpek

Salah satu yang membuat Yifa (26) mendambakan menua di Pacet Mojokerto adalah karena suasana yang sangat sejuk. Tentu berbeda dengan tempat tinggalnya di Krian, Sidoarjo, yang panas ngenthang-ngenthang.

“Tiap masuk ke Pacet, dulu itu rasanya langsung nyes, sejuk banget. Sekarang mulai agak berkurang,” ujar Yifa.

Soal suhu udara, Yifa tentu tak menyalahkan Pacet-nya. Sebab, perubahan suhu di Pacet Mojokerto barangkali memang karena pemanasan Global.

Meski begitu, sejuknya Pacet bagi Yifa tentu masih lebih masuk akal ketimbang Krian. Akan tetapi, ada hal lain yang membuatnya mulai berpikir ulang untuk menua di sana: makin sumpek.

Bayangan Yifa (dulu), akan sangat menyenangkan misalnya di akhir pekan ia bisa menikmati suasana syahdu dan menenangkan. Sayangnya, bayangan itu pun kini buyar.

“Terlalu banyak wisatawan yang berlalu-lalang di akhir pekan. Bukan nggak mungkin nanti ada banyak titik yang dikembangkan jadi tempat wisata baru,” tutur Yifa.

“Kalau misalnya titik yang kutinggali suatu saat jadi wisata, maka sama aja kayak di Krian, harus melihat kesumpekan,” sambungnya.

Tapi lagi-lagi, Yifa tak menyalahkan Pacet-nya. Karena di sisi lain, semakin Pacet dikenal sebagai kawasan wisata, maka kunjungan makin tinggi, roda ekonomi masyarakat setempat pun akan terus berputar.

Baca halaman selanjutnya…

Banyak hal meresahkan di Pacet 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2024 oleh

Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pertandingan sepak bola putri di Jogja dalam laga MLSC. MOJOK.CO
Ragam

Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari

19 Juni 2025
ASN.MOJOK.coJakarta Wajib Naik Transum Bisa Lahirkan Celah Tipu Muslihat MOJOK.CO
Ragam

Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman

19 Juni 2025
Penyesalan mahasiswa biarkan kuliah berantakan dan tinggal skripsi hingga DO gara-gara putus cinta. Kecewakan ibu karena susah cari kerja MOJOK.CO
Ragam

Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
Usai sarjana malah sulit dapat kerja, kini pilih jadi buruh ketimbang jadi sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Nyesel Ikuti Perintah Ibu Kuliah Jurusan Guru, Setelah Lulus Jadi Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025
lolos CASN lebih menjanjikan ketimbang kuliah S3. MOJOK.CO

Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan

17 Juni 2025
Jadi driver Gojek buat cari duit malah tekor terus kena order fiktf, hidup tertolong promo MOJOK.CO

Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo

13 Juni 2025
Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Kini Bermusik Lewat Lirik Patah Hati

Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Bikin Band Pop Gemezz, dan Alasan Hiatus

15 Juni 2025
Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.