Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
3 Agustus 2024
A A
Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap.MOJOK.CO

Ilustrasi - Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seperti baru-baru ini, saat oknum pesilat PSHT mengeroyok anggota polisi di Jember, ia “disidang” oleh keluarga besar istrinya. Mereka juga mewanti-wanti agar dia tidak ikutan.

“Gimana mau ikutan, saya berkelahi saja nggak pernah, apalagi bikin onar di jalanan,” ujar pesilat Kera Sakti yang mengaku seumur hidupnya belum pernah berkelahi di luar arena silat ini.

Paling ngenes, adalah ketika murid-murid di sekolahnya terlibat perkelahian. Padahal, motifnya beragam. Bisa karena rebutan pacar, urusan tongkrongan, atau masalah-masalah lain.

Namun, ketika diketahui murid yang bermasalah tadi adalah murid ekstrakurikulernya, maka Ferdi harus ikut terseret. Pada guru menganggap bahwa ini tanggung jawab dia.

“Maksudnya, ‘kan mereka punya BK. Dan, nggak semua perkelahian siswa itu karena masalah perguruan silat ‘kan? Bisa aja karena masalah lain. Tapi selalu saya yang dipersalahkan,” geramnya.

Lebih geram lagi, adalah fakta bahwa gajinya per bulan hanya Rp300 ribu. Dengan gaji tak seberapa, ditambah status pekerjanya yang “cuma” guru ekstrakurikuler, maka tak fair kalau ada masalah di jalanan ia ikut diseret-seret.

“Apalagi kalau murid-murid saya menang kompetisi, blas nggak ada apresiasi. Alasannya, ya, karena saya cuma guru ekstrakurikuler.”

Guru silat PSHT, gaji 100 ribu tapi dituntut selalu datangkan prestasi

Kecilnya gaji guru pencak silat, sebenarnya sudah menjadi keresahan lama. Ferdi, guru silat asal Kera Sakti, bukan orang pertama yang mengeluh.

Sebelumnya, Mojok pernah mengangkat liputan berjudul “Jerit UKM Pencak Silat UINSA Surabaya Dituntut Berprestasi tapi Cuma Dikasih Anggaran Rp100 Ribu buat Honor Pelatih, Kalau Juara Kampus Nebeng Nama” pada 6 Mei 2024 lalu.

Melalui tulisan tersebut, diketahui bahwa UINSA Surabaya hanya menganggarkan gaji Rp100 ribu kepada para pelatih di UKM pencak silat kampus tersebut. Jelas wacana ini langsung mendapat penolakan.

“Empat UKM pencak silat sudah bertemu dan berkoordinasi. Kami sepakat menolak. Jadi sejauh ini masih kami usahakan untuk menolak,” tegas Ketua PSHT UINSA Surabaya Ahmad Nur Huda saat dihubungi Mojok kala itu.

Parahnya lagi, selama ini UKM Pencak Silat dipandang sebelah mata. Sebelum ada wacana gaji pelatih Rp100 ribu pun, mereka kerap berjuang sendiri. Kerap menggunakan kas pribadi buat menghidupi UKM. Padahal, UKM Pencak Silat kerap mendatangkan prestasi, baik di level provinsi maupun nasional.

“Ketika ikut kejuaraan cuma dapat apresiasi di-upload di IG kampus. Kalau dana apresiasi ya nggak ada. Seakan-akan kamu beprestasi, membanggakan nama UINSA, saya upload, sudah,” tegasnya dengan nada yang getir.

Penulis: Ahmad Effendi

Iklan

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Perguruan Silat seperti PSHT Kerap “Buru-buru” Angkat Bocah SMP Jadi Guru alias Warga, Mental Belum Matang Alhasil Jadi Tukang Onar

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2024 oleh

Tags: guru pencak silatikspi kera saktikera saktipencak silatperguruan silatPSHTsilat
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.