Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Lagu-Lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya Jogja Mengaduk-aduk Perasaan, Sepanjang Jalan Penumpang Dibuat Gembira Sekaligus Disayat-sayat Hatinya

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Mei 2024
0
A A
Lagu-lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja Mengaduk-aduk Perasaan MOJOK.CO

Ilustrasi - Lagu-lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja mengaduk-aduk perasaan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Playlist atau lagu-lagu yang diputar di beberapa Bus Sumber Selamat jurusan Surabaya-Jogja memiliki pola yang cukup unik. Genre lagu yang kernet putar menyesuaikan jam/waktu di perjalanan.

Sederhananya, genre lagu yang diputar pada siang hari akan berbeda dengan genre lagu untuk sore dan malam harinya. Alhasil, lagu-lagu yang diputar sepanjang perjalanan Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja di titik tertentu terasa mengaduk-aduk perasaan.

***

Meski sudah menetap di Jogja sejak akhir Januari 2024, hingga saat ini saya masih terbilang sering riwa-riwi Jogja-Surabaya: menyegarkan pikiran, mencari ide tulisan, sembari bernostalgia saat bertemu beberapa teman lama. Bus Sumber Selamat selalu menjadi pilihan saya untuk menempuh perjalanan dengan waktu tempuh 10 jam tersebut.

Kata beberapa orang, Bus Sumber Selamat adalah bus paling brutal di jalur selatan. Saya sebenarnya agak ngeri. Tapi menimbang saya butuh cepat sampai ke Terminal Bungurasih, Surabaya, maka saya dengan sedikit menekan rasa takut lebih sering menggunakan bus berlogo lumba-lumba itu.

Pola unik lagu-lagu di Bus Sumber Selamat

Sebenarnya pada momen pulang-pergi Jogja-Surabaya pada Maret 2024 lalu, samar-samar kepala saya merekam pola unik dari lagu-lagu di Bus Sumber Selamat. Tapi saat itu saya cenderung mengabaikannya. Karena rasa-rasanya hanya kebetulan belaka.

Waktu itu, saat berangkat dari Terminal Giwangan, Jogja pada siang hari (sekitar pukul 13.00 WIB), lagu yang terdengar adalah dangdut koplo. Per pukul 15.00 WIB saya tak bisa memastikan genre lagu apa yang diputar, karena saya sudah amblas: tertidur.

Lagu-lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja Mengaduk-aduk Perasaan MOJOK.CO
Armada Bus Sumber Selamat jurusan Surabaya-Jogja di Terminal Giwangan, Jogja. (Aly Reza/Mojok.co)

Lalu saat memasuki pukul 19.00 WIB ke atas (hingga tiba di Terminal Bungurasih, Surabaya) suasana dalam bus menjadi kayak kelab malam: full DJ-an. Pola tersebut ternyata sama ketika saya balik dari Surabaya ke Jogja.

Akan tetapi, saat itu saya tidak bisa memastikan apakah Bus Sumber Selamat yang saya tumpangi dari Jogja ke Surabaya dan krunya sama persis dengan saat saya baru perjalanan dari Jogja ke Surabaya. Oleh karena itu, pada perjalanan Jogja-Surabaya edisi April 2024, saya memang berniat memastikan.

Pola unik di Bus Sumber Selamat terjadi tanpa sengaja

Berangkat dari Terminal Giwangan, Jogja, pada Jumat (19/4/2024), saya sengaja memotret beberapa bagian Bus Sumber Selamat yang hendak saya tumpangi. Dan tentu saja mengamati dengan seksama kru di dalamnya.

Beruntungnya, di Bus Sumber Selamat yang saya tumpangi itu, pola lagunya sama persis seperti pola lagu yang saya temui sebelumnya. Dalam perjalanan kali itu pula saya akhirnya tahu, kalau ternyata genre lagu yang diputar di waktu Asar hingga Magrib adalah lagu-lagu lawas nostalgia. Dari angkatan Nike Ardila, angkatan Iwan Fals dan Ebite G Ade hingga lagu-lagu dari band-band era Naff. Jadi kalau dipetakan kira-kira begini: siang dangdutan, sore nostalgia, malam DJ-an.

Dalam perjalanan balik dari Surabaya ke Jogja pada Minggunya (21/4/2024), pola seperti itu masih saya temukan. Tentu setelah saya bisa memastikan kalau Bus Sumber Selamat yang saya tumpangi dan krunya itu berbeda dengan bus yang saya naiki saat ke Surabaya sebelumnya.

“Wah, aku memang sering naik Bus Sumber Selamat bolak-balik Madiun-Jogja. Tapi aku nggak memperhatikan sampai segitu e,” ujar Gunawan (26), salah seorang penumpang di sebelah saya yang baru saja naik dari Terminal Madiun, Jawa Timur.

Lagu-lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja Mengaduk-aduk Perasaan MOJOK.CO
Siang hari, Bus Sumber Selamat memutar lagu dangdut koplo. (Aly Reza/Mojok.co)

Beberapa waktu sebelumnya, para kru Bus Sumber Selamat masih istirahat untuk makan di Terminal Madiun, saya juga sempat bertanya random ke dua orang penumpang lain di belakang saya. Jawaban keduanya mirip dengan jawaban Gunawan. Mereka tak terlalu memperhatikan. Naik bus ya naik saja. Sesekali diselingi tidur atau scroll-scroll TikTok atau Instgaram.

“Itu ya kebetulan saja, Mas. Kebetulan saja Bus Sumber Selamat yang sampeyan tumpangi kok sama-sama muternya dengan pola seperti itu.” Sementara begitulah keterangan Wanto, sopir Bus Sumber Selamat saat saya ajak berbincang manakala bus memasuki Klaten sekitar pukul 21.00-an WIB.

Kebetulan kondisi bus sudah agak sepi sejak dari Terminal Tirtonadi, Solo. Saya lalu geser ke kursi depan untuk mengajak Wanto ngobrol-ngobrol ringan, di tengah alunan musik jedag-jedug (DJ) yang diputar cukup keras.

Mengaduk-aduk perasaan

Selebihnya, kernet Wanto lah yang meladeni pertanyaan yang saya lemparkan. Karena memang si kernetnya itu lah yang mengatur flow lagu-lagu di Bus Sumber Selamat yang Wanto sopiri itu.

Hanya saja, keasyikan ngobrol membuat saya luput menanyakan siapa namanya. Kernet Wanto di Bus Sumber Selamat yang ia sopiri itu lelaki kira-kira berumur tidak lebih dari 30 tahun, tapi juga tidak kurang dari 27 tahun.

Dari cara bicaranya yang saya perhatikan sejak di Terminal Bungurasih, Surabaya, ia bisa dibilang merupakan sosok yang humoris dan ceplas-ceplos. Begitu juga saat menjawab pertanyaan saya. Ia sering menjawab dengan selipan guyonan.

“Sebenarnya saya cuma nyocokin dengan suasana hati saya saja. Kalau siang, memang paling cocok dengerin dangdut koplo. Susana sore cocoknya memang denger lagu-lagu nostalgia. Nah kalau malam, jelas lebih masuk kalau DJ-an, ala diskotik-diskotik,” ujar kernet Bus Sumber Selamat tersebut.

“Kalau Bus Sumber Selamat lain ada yang polanya sama seperti itu lagu-lagunya, saya juga kurang tahu. Tapi apa jangan-jangan sampeyan naik bus yang kernetnya saya? Karena kalau saya yang kernet, pasti lagunya saya buat model begitu,” sambung si kernet itu.

Saya sudah memastikan bahwa Bus Sumber Selamat dan krunya yang saya tumpangi dari Jogja ke Surabaya berbeda sama sekali dengan yang saya tumpangi dari Surabaya ke Jogja hari itu. Agaknya benar kata Wanto, pola-pola yang saya temukan tersebut sedianya hanya kebetulan semata.

Lagu-lagu di Bus Sumber Selamat Surabaya-Jogja Mengaduk-aduk Perasaan MOJOK.CO
Malam hari, Bus Sumber Selamat memutar musik-musik DJ. (Aly Reza/Mojok.co)

Terlepas dari itu, pola tersebut cukup mengaduk-aduk perasaan. Setidaknya untuk saya secara pribadi. Saat masuk Bus Sumber Selamat di siang hari, ada gairah yang bergejolak saat mendengarkan dangdut koplo.

Namun saat sore hari, hati saya berubah menjadi tersayat-sayat ketika mendengarkan lagu-lagu nostalgia. Bukan karena lirik atau musiknya yang menye-menye. Tapi lebih karena ada perasaan kangen untuk kembali ke masa lalu. Ada masa-masa yang memang saya selalu pengin tertinggal di sana. Terutama masa kanak-kanak.

Akan tetapi, musik DJ yang mengalun setelahnya langsung menyadarkan saya: di sinilah saya saat ini, di sebuah masa yang sebenarnya lebih sering saya rutuki ketimbang saya nikmati.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Bus Sinar Mandiri Surabaya-Semarang Mematikan Rezeki Sendiri, Armada Reyot Bikin Nyawa Penumpang Terancam

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2024 oleh

Tags: bus di jalu selatanbus jurusan jogja-surabayabus jurusan surabaya jogjabus sugeng rahayubus sumber groupbus sumber selamatJogjapilihan redaksiSurabayaTerminal Bungurasihterminal giwangan
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus MOJOK.CO
Ragam

Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja

11 Juli 2025
mahasiswa KKN.MOJOK.CO
Ragam

Warga Desa Sebenarnya Kasihan dengan Mahasiswa KKN: Duit Tipis, Hidup Susah, tapi Dituntut untuk “Mengentaskan Kemiskinan”

11 Juli 2025
Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya
Pojokan

Jogja Tanpa Klakson Itu Omong Kosong, Nggak Usah Berlebihan Bikin Narasi Puji-pujiannya

10 Juli 2025
Tolak gabung pencak silat PSHT demi ikut karate. Tak menyesal karena jauh dari keributan meski harus dimusuhi saudara sendiri MOJOK.CO
Ragam

Gara-gara Tolak Gabung PSHT demi Karate Jadi Dimusuhi Saudara Sendiri, Tak Menyesal karena Jauh dari “Keburukan” kayak Pencak Silat

10 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Tua tapi Kuat MOJOK.CO

Honda Vario 125 Pilihan Orang Waras, Warisan Rangka Tua yang Nggak Menyedihkan Seperti Warisan Rangka ESAF Honda

10 Juli 2025
Pangan dari Tanaman Liar: Budhe Somplak dan Upaya Merawat Alam lewat Pertanian Berkelanjutan

Pangan dari Tanaman Liar: Budhe Somplak dan Upaya Merawat Alam lewat Pertanian Berkelanjutan

10 Juli 2025
Resah anggota perguruan pencak silat SH Winongo (PSHW), selalu kena imbas ketika PSHT berulah MOJOK.CO

Repotnya Anggota SH Winongo (PSHW): Berupaya Ajarkan Pencak Silat Damai tapi Kena Imbas Ulah PSHT, Gara-gara Sesama “SH”

7 Juli 2025
3 Strategi Menikmati Kopi Klotok, Ujung Tombak Wisata Jogja (Hammam Izzudin:Mojok.co)

Kopi Klotok Jogja Bikin Malas Warga Lokal, tapi Dicintai Wisatawan meski Harus Antre Panjang sambil Berdiri Sampai 1 Jam

6 Juli 2025
5 Trik Kotor Penjual Es Buah Demi Untung Besar yang Merugikan dan Mengancam Kesehatan Pembeli Mojok.co

5 Trik Kotor Penjual Es Buah demi Untung Besar yang Merugikan dan Mengancam Kesehatan Pembeli

10 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.