Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bus Sinar Mandiri Surabaya-Semarang Mematikan Rezeki Sendiri, Armada Reyot Bikin Nyawa Penumpang Terancam

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
13 Februari 2024
A A
Sudah Saatnya Menjauhi Bus Sinar Mandiri, Penumpang di Jalur Pantura Surabaya-Semarang Mending Naik Jaya Utama MOJOk.CO

Ilustrasi - Bus Sinar Mandiri kini mulai dijauhi penumpang Pantura (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bebebrapa orang yang Mojok hubungi sepakat, kini saatnya para penumpang di jalur Pantura Surabaya-Semarang mulai menjauhi bus Sinar Mandiri. Sebab, bus Sinar Mandiri seolah tak pernah mau belajar atas tragaedi-tragedi laka lantas yang terjadi dari waktu ke waktu.

Alih-alih mengantarkan penumpang selamat sampai kota tujuan, bus Sinar Mandiri dalam banyak kasus justru mengantarkan penumpang menuju keranda kematian.

***

Dalam dua bulan terakhir saja, sudah ada dua kecelakaan atas nama bus Sinar Mandiri. Semuanya tentu memakan korban.

Pada Sabtu, (3/2/2024) lalu, terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Sinar Mandiri dengan sebuah truk di Jalan Lingkar Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Bus bernomor polisi N-7507-UG itu menabrak bokong truk setelah melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Timur (Surabaya).

Sementara hujan sedang deras-derasnya mengguyur pati. Sehingga, jarak pandang sopir samar, tabrakan pun tak terelakkan. Kecelakaan itu membuat empat korban luka-luka, dengan luka robek di kepala.

Mundur lagi ke belakang, kecelakaan yang nyaris serupa terjadi pada Minggu, (17/12/2023). Bus bernomor polisi N-7585-UG adu banteng dengan truk tronton bernomol polisi H-8195-JG.

Akibatnya, kedua kepala bus dan truk tronton tersebut ringsek. Masing-masing sopir juga mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Syukurnya, para penumpang bus Sinar Mandiri hanya mengalami luka ringan.

Naik bus Sinar Mandiri, kematian ada di depan mata

Mundur lagi ke belakang. Pada akhir bulan November 2023, saya yang hendak pulang ke Rembang, Jawa Tengah sudah “dicegat” bus Sinar Mandiri yang sudah ngetem di lorong pemberangkatan Terminal Bungurasih, Sidoarjo.

Melihat jam di HP masih menunjukkan pukul 14.15 WIB, saya pun mengabaikan bus tersebut. Meski si kenek bus berulang kali teriak-teriak “Mau nunggu apa? Ayo, Tuban Semarang!”

Sebab, biasanya, sebentar lagi, untuk keberangkatan pukul 14.30-an ke atas, maka bus yang akan mengangkut penumpang adalah Jaya Utama ekonomi AC tarif biasa. Saya tentu lebih nyaman naik bus tersebut dibanding Sinar Mandiri yang armadanya saja sudah tampak ringsek sana-sini.

Lebih dari itu, sejak dulu, saya memang cukup ngeri jika naik bus Sinar Mandiri. Sopirnya terkesan tak sayang dengan nyawa orang lain, apalagi nyawanya sendiri.

Tak berselang lama, seorang ibu-ibu dan anak perempuannya pun turut merapat ke dekat saya, menolak ajakan si kenek bus tersebut.

Iklan

“Buse elek (busnya jelek). Nanti malah mabuk,” bisik si ibu pada anak perempuannya itu.

“Hooh, sopirnya juga ugal-ugalan. Jadi nanti saja, naik bus habis ini,” timpal si anak.

Sudah Saatnya Menjauhi Bus Sinar Mandiri, Penumpang di Jalur Pantura Surabaya-Semarang Mending Naik Jaya Utama MOJOK.CO
Ilustrasi – Para penumpang di jalur pantura mulai jauhi bus Sinar Mandiri (Unsplash)

Akhirnya, bus Sinar Mandiri itu pun dengan lesu harus berangkat meski tak banyak penumpang yang naik. Sementara saya, ibu-ibu dan anak perempuannya, serta beberapa penumpang yang tersisa memilih naik bus Jaya Utama yang datang setelahnya.

Singkat cerita, saat bus yang saya tumpangi telah memasuki Lamongan, Jawa Timur, tiba-tiba para penumpang di dalam bus menjadi riuh. Saya pun turut terhenyak, penasaran, apa yang sebenarnya terjadi?

Ternyata di depan, bus Sinar Mandiri yang berangkat beberapa menit lebih awal sebelumnya mengalami tabrakan dengan sebuah truk tronton. Bagian depan bus tampak ringsek.

Beruntungnya, para penumpang selamat. Mereka semua lantas dipindah ke bus Jaya Utama yang saya tumpangi.

“Tuh kan, untungnya nggak naik bus itu. Nyawa nggak ada harganya kalau sama bus ini.” Lagi-lagi, sayup-sayup terdengar bisikan dari ibu-ibu pada anak perempuannya yang duduk di belakang saya.

Seolah tak mau introspeksi

Teman saya, Ulul (25), juga mengaku mulai menjauhi bus Sinar Mandiri.

Ulul yang asli Rembang memang sering melakukan perjalanan menggunakan bus untuk menuju Surabaya jika kebetulan ia ada job nguli di Surabaya.

Namun, sejak berkali-kali laka lantas melibatkan Sinar Mandiri, Ulul menjadi parno.

“Bus AKAP memang harus kenceng. Sopir harus prigel. Tapi itu beda dengan ngawur. Sementara Sinar (Mandiri) kan ngawur-awuran,” ungkap Ulul kepada Mojok lewat pesan WhatsApp.

Menurutnya lagi, Sinar Mandiri solah tak mau berbenah. Baik dalam hal ugalnya si sopir maupun armadanya.

Padahal, menurut Ulul, jika memang bus Sinar Mandiri semakin ke sini semakin dijauhi lantaran banyak penumpang yang meragukan keselamatannya, maka seharusnya para sopir kini mulai lebih berhati-hati. Tak asal gradak jika menyopir.

“Coba lihat Jaya Utama dan bus Indonesia. Armadanya sekarang bagus-bagus dan baru-baru. Sinar Mandiri malah makin kayak rongsokan,” ujar Ulul.

“Jadi ya wajar jika akhirnya malah para penumpang menjauh,” imbuhnya.

Jika sedang melakukan perjalanan malam, misalnya yang stay di terminal kok Sinar Mandiri, maka Ulul lebih sering memilih menunggu sedikit lebih lama lagi. Tiba ke tujuan agak malam tidak masalah. Yang penting selamat.

“Orang tua di rumah malah lebih ayem kalau aku nggak naik Sinar (Mandiri),” katanya.

Lebih baik nganggur daripada jadi kenek Sinar Mandiri

Cerita lain datang dari Sobakhul atau yang akrab dengan panggilan Bakul (30). Juga dari Rembang. Saat ini ia berprofesi sebagai kenek bus Jaya Utama.

Sebelumnya, saat pandemi Covid-19 berangsur mereda pada jelang akhir 2021, melalui kenalannya Bakul mendapat tawaran untuk menjadi kenek bus Sinar Mandiri.

Sebenarnya, saat itu Bakul sedang sangat butuh pekerjaan. Mengingat, proyek sedang sepi, ia tidak ada job nguli.

Namun, istri Bakul merasa keberatan. Karena keselamatan bahkan nyawa dipertaruhkan. Kalau nggak mati, ya harus berurusan dengan polisi kalau terjadi kecelakaan.

“Kata istriku nganggur dulu nggap apa-apa. Karena istriku kan jualan jajan-jajanan anak kecil. Jadi sementara hidup pakai itu dulu. Jadi kenek bus Sinar terlalu berisiko,” ungkapnya.

Hingga akhirnya, tak lama kemudian, ia lagi-lagi melalui kenalannya mendapat tawaran untuk menjadi kenek Jaya Utama.

Setiap kali sedang berada di terminal atau sedang berada di jalan, saya sering mengamati dengan seksama bus-bus Sinar Mandiri yang melintas di Pantura. Mayoritas sepi penumpang. Atas tragedi nyawa-nyawa yang melayang di jalan, bus Sinar Mandiri kini mulai ditinggalkan.

Reporter: Muchamad Aly Reza

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Kesedihan yang Saya Rasakan di Atas Bus Surabaya Semarang

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2024 oleh

Tags: bus sinar mandiriJaya UtamaKecelakaanpanturapilihan redaksi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Aktual

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.