Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pahit Kerja di Tanah Abang: 5 Tahun Tak Bisa Mudik, “Terjebak” dalam Sepinya Lebaran Jakarta

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
25 Maret 2025
A A
Stasiun Gambir Jakarta.MOJOK.CO

Ilustrasi - KA Bengawan Harusnya Ditulis dalam Lembar Ucapan Terima Kasih Skripsi. Seorang anak dengan tekad kuat memutuskan kuliah di Jakarta dengan segala keterbatasannya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ada segelintir orang yang “ketiban apes” merasakan sepinya Jakarta saat lebaran. Mereka bukan tengah liburan, melainkan tak bisa mudik karena berbagai persoalan. Beberapa di antaranya dialami pekerja asal Jogja yang “terjebak” di Tanah Abang, lima tahun tidak mudik.

***

Pradana (24) tinggal seorang diri menempati kos kecil yang terletak di dekat Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada hari-hari biasa, indekos itu cukup ramai, dihuni delapan orang yang mayoritas adalah pedagang.

Namun, saat lebaran tiba, Pradana tinggal sendirian. Penghuni lain sudah mudik bahkan sejak jauh-jauh. Mereka baru akan kembali paling cepat seminggu setelah hari raya.

Pekerja asal Jogja itu tiba di Jakarta pada Juni 2019, bebarengan dengan arus balik lebaran. Ia datang ke Jakarta ikut dengan saudaranya yang sudah tiga tahun lebih lama bekerja di Pasar Tanah Abang.

“Lulus SMA langsung merantau. Saudara-saudaraku bilang, namanya juga anak laki-laki, kudu berani ambil langkah. Makanya begitu lulus, aku langsung cabut ke Jakarta,” kata Pradana saat dihubungi Mojok, Senin (24/3/2025) siang.

Tahun pertama full nangis karena rindu orang tua

Pradana mengakui, tahun pertama kerja di Jakarta sangat menjanjikan. Ia bekerja sebagai penjual pakaian di Blok B Pasar Tanah Abang. Gajinya besar, bonus pun kerap didapatkan. 

“Gaji pokok 3 juta sebulan. Kalau sales terpenuhi, bonusnya lumayan. Kalau memang bulan itu ramai, aku bisa dapat bonus sejuta sampai 2 juta,” kata dia.

Namun, ada satu hal yang baru diketahui Pradana. Tiap kali lebaran, sudah dipastikan ia tak bisa mudik ke kampung halaman. Pasalnya, toko sedang ramai-ramainya. Bahkan omzet bisa 10 kali lipat dari hari-hari biasanya.

Ia pun mengakui, pada lebaran tahun pertama setelah kerja di Jakarta–yakni 2020, Pradana full nangis kejer di kamar kosnya. Itu menjadi pengalaman pertamanya lebaran tanpa bertemu orang tua.

“Takbir saut-sautan. Cuma bisa sungkem sama bapak ibu dari video call. Rasanya sedih banget,” ujarnya. “Apalagi itu momennya juga lagi ramai virus corona, kebayang aja hari-hari penuh ketidakpastian gitu jauh dari orang tua.”

Jadi saksi sepinya Jakarta saat hari raya

Meskipun saat itu sudah setahun hidup di Jakarta, Pradana tak terlalu sering berkeliling ibu kota. Hidupnya cuma di Pasar Tanah Abang dan sekitarnya, sibuk untuk urusan kerja.

“Pagi-pagi udah buka toko. Pulangnya sore atau malam. Mau main pun sudah malas, macet pasti,” ungkapnya. Oleh karenanya, selepas kerja ia memilih di kos saja–dan rutinitas itu terus berulang.

Saat lebaran tiba, kondisi Tanah Abang, Jakarta, tak seperti hari biasa. Jalanan sepi, pusat perbelanjaan pun tak sepadat hari-hari sebelumnya. Namun, …

Iklan

Baca halaman sebelumnya…

Menjalani hari-hari sepi saat lebaran di ibu kota. 5 hari raya tak pulang-pulang.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2025 oleh

Tags: jakartajakarta pusatkerja di jakartaPasar Tanah AbangTanah Abangtanah abang jakarta pusat
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO
Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Tinggalkan ibunya demi kuliah di PTIQ Jakarta untuk merantau. MOJOK.CO
Ragam

Kerap Bersalah di Perantauan karena Alasan Sibuk, Tangis Ibu Pecah Saat Saya Akhirnya Pulang dari Jakarta

27 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Matahari Store. MOJOK.CO
Ragam

Yang Tak Akan Hilang dari Belasan Gerai Matahari Store Saat “Tenggelam”, Kenangan Hangat Belanja Bersama Keluarga

29 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.