ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Kilas Pendidikan

Jembatan Peneleh yang Bersejarah, Saksi Cinta Soekarno dan Siti Oetari

Shinta Sigit Agustina oleh Shinta Sigit Agustina
10 Juni 2022
0
A A
FOTO ARSIP- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (sekarang Mensos) bersama dengan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi (sekarang Wali Kota Surabaya) saat meninjau Jembatan Peneleh, Kota Surabaya, pada 2017. (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

FOTO ARSIP- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (sekarang Mensos) bersama dengan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi (sekarang Wali Kota Surabaya) saat meninjau Jembatan Peneleh, Kota Surabaya, pada 2017. (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jembatan Peneleh yang terletak di Kota Surabaya menyimpan sejarah. Jembatan itu jadi saksi bisu kisah cinta Soekarno dan istri pertamanya, Siti Oetari.

Jembatan Peneleh dibuat oleh pemerintah Belanda pada akhir abad ke-19. Dahulu, banyak perahu hilir mudik di Sungai Kalimas yang dihubungkan jembatan ini. Perahu-perahu gondola ini mirip dengan perahu gondola di Venesia, Italia, sehingga sungai Kalimas tampak seperti sungai di Eropa.

Tak jauh dari lokasi Jembatan Peneleh, tepatnya di Jalan Pandean IV no 40, Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, dilahirkan. Meskipun Ir. Soekarno kemudian pindah dari Surabaya, namun ikatan batinnya dengan ibu kota Jawa Timur ini tetap kuat.

Salah satunya adalah dengan Jembatan Peneleh. Penggagas Komunitas Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo menyebut Jembatan Peneleh, Kota Surabaya, Jawa Timur, adalah saksi Soekarno muda saat menyatakan cinta kepada istri pertamanya, Siti Oetari, putri HOS Tjokroaminoto.

“Di atas Jembatan Peneleh, Bung Karno menyatakan cintanya kepada Oetari karena memandang Pak Tjokro galau setelah istrinya meninggal,” katanya saat memperingati Juni Bulan Bakti Bung Karno atau Hari Kelahiran Presiden RI pertama Soekarno di Surabaya, Kamis (9/6/2022)

Menurut Kuncarsono, berbicara mengenai Bulan Bakti Bung Karno, tentu tidak bisa lepas dari Kota Pahlawan. Sebab, Surabaya merupakan kota kelahiran sekaligus tempat dimana Bung Karno pertama kali belajar Islam.

Baca Juga:

Surabaya Kota Freemason, Gedung BPN Tunjungan Jadi Warisannya MOJOK.CO

Surabaya Kota Freemason, Gedung BPN Tunjungan Jadi Warisannya

2 Oktober 2023
Melacak Rumah Singgah Sukarno di Patangpuluhan Jogja, Paling Dicari Belanda Saat Agresi Militer I MOJOK.CO

Melacak Rumah Singgah Sukarno di Patangpuluhan Jogja, Paling Dicari Belanda Saat Agresi Militer I

11 September 2023

“Selain lahir pada 6 Juni 1901 di Jalan Pandean IV No 40 Surabaya, Bung Karno untuk pertama kalinya menikah dan bekerja di Kota Pahlawan (Surabaya),” katanya.

Sejarah itu, kata dia, berdasarkan catatan histori buku yang ditulis oleh Cindy Adams dengan judul ” Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”. Buku tersebut juga menjadi tanda sekaligus bukti, bahwa Putra Sang Fajar dilahirkan di Jalan Pandean IV No 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

“Catatan pertama, Bung Karno lahir di Pandean Surabaya. Namun saat itu, hanya enam bulan Bung Karno tinggal di Surabaya, yakni sejak lahir 6 Juni sampai 28 Desember 1901,” katanya.

Setelah itu, Soekarno mengikuti ayahnya bertugas ke Jombang. Saat usianya menginjak 4 tahun, Bung Karno kemudian dibawa kakeknya ke Tulungagung karena sakit-sakitan. Lalu ketika usianya memasuki 7 tahun, ayah Bung Karno harus pindah tugas ke Mojokerto. Tentu saja Bung Karno kecil turut serta dan menempuh pendidikan sekolah di sana

Soekarno kemudian memutuskan untuk kembali ke Kota Surabaya untuk menimba ilmu di Hoogere Burgerschool (HBS) saat masih berusia 15 tahun. HBS sendiri merupakan sekolah setara SMA yang didirikan Belanda untuk bumi putera.

Semasa sekolah, Soekarno muda tinggal di kediaman milik HOS Tjokroaminoto. Rumah tersebut terletak di Jalan Peneleh Gang VII Surabaya, tak jauh dari lokasi Jembatan Peneleh yang baru didirikan Belanda.

Di sinilah Soekarno pertama kali belajar mengenai agama dan kenegaraan, langsung dari tokoh pergerakan islam HOS Tjokroaminoto sendiri. Berawal dari ajakan mengikuti pengajian rutin setiap bulannya, Soekarno memantapkan hati belajar agama islam.

Lepas dari pendidikan menengah, Soekarno kemudian diterima di perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mengambil jurusan Waterbowkunde atau tata bangunan air.

Tak lama setelah kepergian Soekarno ke Bandung, ia mendengar kabar bahwa istri HOS Cokroaminoto meninggal dunia. Soekarno pun memilih kembali ke Surabaya dan mengambil cuti kuliah selama tujuh bulan.

Selama di Surabaya, Soekarno bekerja sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut. Itu merupakan kali pertama Soekarno bekerja agar untuk mendapatkan uang. “Selama 7 bulan itu Bung Karno bekerja di Stasiun Semut untuk mendapatkan uang dan uangnya itu dikasihkan kepada Pak Tjokro,” ungkap Kuncarsono.

Tak hanya itu, ia pun juga mendapat tawaran untuk menikahi anak HOS Tjokroaminoto, Siti Oetari. Wanita itu kemudian dipinang oleh Soekarno di atas Jembatan Peneleh.

Pernikahan Bung Karno dengan istri pertamanya itu digelar di ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto. “Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung untuk melanjutkan lagi kuliahnya,” kata Kuncarsono Prasetyo.

Penulis: Shinta Sigit Agustiani
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Jutaan Pengguna Jalan Tol Jadi Alasan Luhut Naikan Tiket Candi Borobudur  dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2022 oleh

Tags: jembatan penelehSoekarnoSurabaya
Shinta Sigit Agustina

Shinta Sigit Agustina

Kontributor

Artikel Terkait

Surabaya Kota Freemason, Gedung BPN Tunjungan Jadi Warisannya MOJOK.CO
Memori

Surabaya Kota Freemason, Gedung BPN Tunjungan Jadi Warisannya

2 Oktober 2023
Melacak Rumah Singgah Sukarno di Patangpuluhan Jogja, Paling Dicari Belanda Saat Agresi Militer I MOJOK.CO
Memori

Melacak Rumah Singgah Sukarno di Patangpuluhan Jogja, Paling Dicari Belanda Saat Agresi Militer I

11 September 2023
Cerita Sedih dari Orang-orang di Terminal Bungurasih, Gerbang Utamanya Surabaya MOJOK.CO
Liputan

Cerita Sedih dari Orang-orang di Terminal Bungurasih, Gerbang Utamanya Surabaya

30 Agustus 2023
patung bung karno mojok.co
Kotak Suara

Megawati Resmikan Patung Bung Karno di Oemah Petroek, Seniman Dukung Ganjar Nyapres

24 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
eril mojok.co

9 Fakta Penemuan Jenazah Eril, Jenazah Utuh dan Wangi Eucalyptus

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Jalan Seturan Raya Wujud Ruwetnya Jalanan Sleman dan Jogja MOJOK.CO

Jalan Seturan Raya, Kawasan Paling Ribet di Sleman yang Semakin Ruwet karena Jogja Sendiri

2 Oktober 2023
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

28 September 2023
Jurusan Sastra Indonesia tapi Ada Mata Kuliah Belajar Bisnis: Wajarkah? MOJOK.Co

Jurusan Sastra Indonesia tapi Ada Mata Kuliah Belajar Bisnis: Wajarkah?

27 September 2023
Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta MOJOK.CO

Ajaran Sunan Bonang: Jalan Kembali Kepada Allah adalah Cinta

28 September 2023
Di Jogja, Militer Mendukung G 30 S Hingga Menggeruduk Kantor Sri Sultan MOJOK.CO

Di Jogja, Militer Mendukung G 30 S hingga Menggeruduk Kantor Sri Sultan

29 September 2023
Ada Universitas Brawijaya Kediri, Tidak Perlu Repot ke Malang MOJOK

Warga Kediri Tidak Perlu Repot-repot ke Malang untuk Kuliah di Universitas Brawijaya

27 September 2023
Gojek Luncurkan GoCampus Ambassador Generasi Muda Harus Melek Literasi Digital MOJOK.CO

Gojek Luncurkan GoCampus Ambassador: Generasi Muda Harus Melek Literasi Digital

30 September 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In