Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Ibu Rumah Tangga Adalah ‘Profesi Berbahaya’ dan Bukan Pertanda Perempuan Menyerah kepada Kehidupan

Redaksi oleh Redaksi
20 Maret 2021
A A
Ibu Rumah Tangga Adalah ‘Profesi Berbahaya’ dan Bukan Pertanda Perempuan Menyerah kepada Kehidupan MOJOK.CO

Ibu Rumah Tangga Adalah ‘Profesi Berbahaya’ dan Bukan Pertanda Perempuan Menyerah kepada Kehidupan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benarkah menjadi ibu rumah tangga adalah tanda seorang perempuan menyerah kepada kehidupan? Sebuah pandangan kacau dan ketinggalan zaman.

“Jadi ibu rumah tangga itu capek sekali, lho. Dikira bebersih rumah, masak, mengatur keuangan itu nggak capek. Belum lagi kalau sudah dikarunia anak. Terkadang, perempuan dinilai paling keren kalau punya karier sekaligus ibu rumah tangga. Padahal, pandangan begitu udah ketinggalan zaman.”

Kalimat itu dilontarkan istri saya selepas menunaikan masak oseng-oseng tempe di malam hari. Selepas mengajar kelas tambahan di malam hari, dia langsung menuju dapur untuk memasak. Dia rela menahan lelah supaya pagi harinya tak perlu menyiapkan sarapan. Tinggal masak nasi dan beres sudah. Ibu rumah tangga yang sengadalawan.

Obrolan ini muncul setelah menyimak twit Kalis Mardiasih, seorang penulis dan pejuang kesetaraan gender. Twit Kalis viral pada 18 Maret 2021 (Kamis). Dia menulis:

“Tubuh laki-laki tidak mengalami menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui beserta pengalaman reproduksi biologis & sosial yang harus dialami perempuan. Sebagian mencoba memahami, tapi sebagian laki2 nggak mau tahu dan tertawa-tawa dengan segala kemudahan yg ia terima. Wis biasa.”

Hingga Sabtu (20/3) dini hari, twit tersebut sudah dibagikan ulang lebih dari 8 ribu kali, disukai lebih dari 22 ribu, dan dikomentari lebih dari 460 cuitan. Salah satu akun yang mengomentari dan memicu perdebatan adalah @D_Octavian, seorang pengendara Lamborghini GT4 dan Mercedes GT3, seperti tertulis di bio.

Dia menulis:

“Perempuan bisa menyerah dengan hidupnya dan memilih menjadi “Full-Time Mother” Jika laki2 memilih hal yg sama, gak akan ada yg mau sama dia. Simply jadi sampah masyarakat. Got it?”

Sontak komentar itu menjadi sasaran serangan warganet. Misalnya akun @IgnatiusAryono yang menulis:

Menyerah? Istri sy secara sadar memutuskan utk tdk bekerja krn mau fokus utk rumah tangga… Dan itu yg slalu sy banggakan kl ditanya oleh org lain apa pekerjaan istri sy… Sy slalu bilang bhw dia melakukan hal paling mulia dlm kehidupan manusia.

— Aryono Putranto (@IgnatiusAryono) March 19, 2021


Akun @Fitriadewz menegaskan bahwa menjadi ibu rumah tangga harus merelakan banyak hal. Terutama demi mengurus anak, bukan lantas menyerah kepada kehidupan.

Uh ngeri bgt bacanya.

Kasian nanti yg jadi istrinya yang bisa aja memilih jadi full time mother malah ga dihargai dan dianggap sudah menyerah dgn hidup.

Menurut saya setiap full time mother justru merelakan banyak hal dalam hidup demi ngurus anak ya bukan menyerah dengan hidup.

— a happy-sad girl (@Fitriadewz) March 18, 2021


Banyak yang tidak setuju dengan @D_Octavian karena menjadi ibu rumah tangga tidak lantas berdiam diri saja di rumah menyerah kalah kepada kehidupan. Menjadi ibu rumah tangga juga membutuhkan banyak bekal ilmu. Akun @cesarinae memberikan penjelasan:

Jangan keblinger mas, stay at home dad ngapain deketin cewek?

Ya ikut kelas laktasi, kelas MPASI, belajar tiap hari layaknya SAHM lah. Jaga anak dan fokus tuh sama tumbuh kembang anak.

Tolong dong kalo bodoh jangan diumbar ke publik. Malu.

— Cesarina (@cesarinae) March 19, 2021


Pandangan negatif akun @D_Octavian juga dikomentari oleh @nandothok. Menurutnya, perdebatan ini tidak akan selesai karena perempuan yang memilih berkarier pun tak terhindarkan dari cibiran. Terutama ketika kariernya bagus dan laki-laki merasa “terancam”.

Woww..Perempuan milih jd full time mother diblg nyerah sm hidup. Ntr perempuan milih kerja dan punya karir bagus, para lelaki sampah komen,”jng berkarir tinggi2, laki2 minder”;”perempuan masih kerja? Yg ngurus suami sama anak di rumah siapa?”. Berat ya jd perempuan.

— Nando Thok Thil (@nandothok) March 19, 2021


Akun @Mieyahbi memberi penjelasan yang menohok. Dia bilang bahwa menjadi ibu rumah tangga itu atau mendidik manusia salah satu “pekerjaan yang berbahaya”. Profesi lain bisa ada perbaikan ketika terjadi kesalahan, tetapi tidak dengan seorang ibu yang “bertugas” mengasuh anak.

Menyerah dgn hdupnya kok memilih jadi Full-time mother. Kau kira mnjadi ibu itu pkerjaan yg gmpang? Pkerjaan yg paling bahaya itu mendidik manusia. Kalo kerja lainnya ada yg ga beres masih bisa diulang diperbaiki, kalo ngurus anak mndidik anak. Bisa emang anak dilahirkan kembali?

— IAmBrokenBabe (@Mieyahbi) March 18, 2021

Iklan

Dari beberapa sanggahan yang bisa kamu baca sendiri di kolom reply twit Kalis seharusnya jelas bahwa ibu rumah tangga bukan “pilihan” perempuan yang kalah oleh kehidupan. Lagian aneh bener ada istilah full time mother. Masak lawannya part time mother? Nanti malah dikira pegawai distro.

Seorang ibu selalu utuh untuk anak-anaknya. Mau berkarier atau tidak. Mau seharian penuh mencuci pakaian, menyapu, mengepel, memasak, menyiram tanaman, mengganti lampu kamar mandi yang mati, membetulkan genteng yang melorot, hingga menceboki anak setelah beol, semuanya adalah pemenang dan tetap mulia dan dia kita kenal sebagai mother.

BACA JUGA Stigma terhadap Ibu Rumah Tangga yang Sudah Keseringan Salah Kaprah dan tulisan lainnya di rubrik KILAS.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: full time fatherfull time motheribu rumah tanggakesetaraan genderstay at home dadstay-at-home momstigma ibustigma perempuan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Indonesia krisis fatherless. MOJOK.CO
Ragam

Apresiasi untuk Ayah yang Antar Anak ke Sekolah Hanyalah Perayaan Simbolis, Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Utama

15 Juli 2025
Kebebasan Bersuara Direnggut Gara-gara Cap Terlalu Feminis. MOJOK.CO
Ragam

Kebebasan Bersuara Direnggut Gara-gara Cap Terlalu Feminis

11 Desember 2024
Derita Hidup Ibu Rumah Tangga yang Terjebak di 8 Pinjol MOJOK.CO
Ragam

Kisah Hidup Ibu Rumah Tangga yang Utang di 8 Aplikasi Pinjol

28 Januari 2024
Di Jogja, Tarif Ojol Sama Pentingnya seperti Harga Sembako MOJOK.CO
Esai

Buat Ibu-Ibu di Jogja, Tarif Ojol Itu Sudah Sama Pentingnya seperti Harga Sembako

21 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.