Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Hukum

Komnas HAM Sebut Ada Indikasi Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
7 Oktober 2022
0
A A
polisi tembakkan gas airmata kedaluwarsa tragedi kanjuruhan yang mewaskan aremania ada indikasi pelanggaran ham mojok.co

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 131 korban jiwa makin banyak mendapatkan sorotan. Komnas HAM bahkan menyebutkan tragedi tersebut ada indikasi pelanggaran HAM.

“Ada indikasi ke arah pelanggaran HAM dengan jumlah korban meninggal sebanyak itu. Dalam kondisi yang katakanlah itu bisa disebut panik ya,” papar Wakil Ketua Komnas HAM, Munafrizal Manan di Pengadilan Negeri Yogyakarta, Kamis (06/10/2022).

Menurut Munafrizal, penggunaan gas air mata yang dilakukan aparat keamanan dalam peristiwa tersebut memicu kepanikan. Karenanya kasus tersebut harus menjadi salah satu elemen yang tak bisa dikesampingkan dan perlu digali lebih dalam.

Sebab situasi kepanikan di seluruh stadion akibat gas air mata disebut menjadi pemicu banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka. Hal itu perlu dipastikan terjadi karena kesengajaan atau sebaliknya.

“Sekian banyak korban itu sudah jelas kan, tidak boleh dibiarkan mati. Kalau misalnya sekian banyak menjadi korban begitu kan ada perlu dipastikan apakah ada kesengajaan atau pembiaran,” tandasnya.

Munafrizal manambahan, Komnas HAM saat ini baru melakukan investigasi dengan mengerahkan timnya langsung ke Malang, Jawa Timur. Diharapkan investigasi tersebut bisa mencapai konklusi dalam kasus tersebut.

“Tentu saja karena ini menyangkut sesuatu yang memprihatinkan, Komnas HAM bekerja secepatnya. Kita nggak mematok waktu, karena kan ini berkaitan dengan pengungkapan fakta yang harus akurat. Harus dicek kroscek, nanti akan dipaparkan kesimpulan akhir. Sekarang baru temuan sementara,” ungkapnya.

Secara terpisah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan pengusutan kasus tragedi Kanjuruhan harus transparan dan tidak boleh ada yang ditutupi.

“Lebih baik [jika] kita salah mengakui ada kesalahan-kesalahan, daripada tragedi besar ini kita tutupi. Karena dengan kita belajar jujur, terbuka, objektif, transparan, itu kita belajar untuk tidak mengulangi ke depan,” ungkapnya.

Muhammadiyah menyesalkan tewasnya para suporter dalam pertandingan antara Arema vs Persebaya menjadi tragedi dunia. Angka kematian yang tinggi bukan tanpa sebab.

“Jangan sampai ada usaha untuk menutupi apa pun karena publik baik Indonesia maupun dunia memerlukan itu,” tandasnya.

Selain investigasi, dunia sepakbola Indonesia harus memiliki regulasi lebih yang baik. Salah satunya soal keamanan dan kenyamanan penonton.

Jangan sampai sepakbola hanya menjadi industri tanpa kesiapan regulasi. Sebab di negara maju, meski sepakbola menjadi industri namun dibarengi regulasi yang detil.

“[Di luar negeri] masih ada rasisme, tetapi hukuman pada rasisme tinggi. Nah ini perlu ke depan. Kedua, sistem kehidupan kita secara keseluruhan di Indonesia untuk safety, pengamanan, masih kurang,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 9 Tuntutan Aremania untuk Jokowi dan Pihak Terkait Tragedi Kanjuruhan

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2022 oleh

Tags: Aremakomnas ham. pelanggaran hamtragedi kanjuruhan
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Nelangsa orang dengan KTP Malang, susah payah perbaiki citra malah rusak oleh suporter Arema FC: Aremania MOJOK.CO
Ragam

Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Sia-sia karena Cap Aremania

13 Mei 2025
Usai Arema FC Juara Piala Presiden 2024, Ada Tangis Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang MOJOK.CO
Aktual

Usai Arema FC Pesta Juara Piala Presiden 2024, Ada Tangis Keluarga Korban Kanjuruhan yang Susah Payah Ikhlas dan Melawan Trauma

9 Agustus 2024
10 Pelanggaran HAM yang Diabaikan Pemerintah Indonesia MOJOK.CO
Esai

Menolak Lupa 10 Pelanggaran HAM yang Diabaikan Pemerintah Indonesia

9 Juli 2024
Malang dan 3 Tesis yang Saya Bongkar Kebenarannya MOJOK.CO
Esai

Membuktikan 3 Tesis yang Sukar Disangkal Kebenarannya Terkait Malang, Bakso, Rawon, dan Aremania

4 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

POCO X5 5G Nggak Jelek, cuma Nggak Tahu Malu Aja MOJOK.CO

POCO X5 5G Bukan Hape Jelek karena Pernah Menyandang Status Price to Performance, tapi Cuma Nggak Tahu Malu Aja

18 Juni 2025
Bus ekonomi Mira, saksi perantau Surabaya nekat ke Jogja tanpa bekal apa-apa buat cari kerja. Tujuh jam menderita dengan kerandoman penumpang MOJOK.CO

Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya

16 Juni 2025
naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
Usai sarjana malah sulit dapat kerja, kini pilih jadi buruh ketimbang jadi sarjana nganggur. MOJOK.CO

Nyesel Ikuti Perintah Ibu Kuliah Jurusan Guru, Setelah Lulus Jadi Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.